Begitu Chandra muncul di sekitar Gunung Langit, Nova sudah langsung mengetahuinya. Dia terus memantau lelaki itu dengan diam-diam. Melihat Chandra yang terus menjaga jarak dengan Maggie membuat perasaan resah Nova perlahan menjadi tenang.Di belakang Nova juga ada seseorang. Tinggi tubuhnya hampir sama dengan Nova dengan pakaian yang berwarna hitam juga dan mengenakan topeng.“Sudah terlacak?” tanya Nova.“Ketua, untuk sementara masih belum diketahui. Sampai saat ini, nggak ada orang yang mendekati daerah sekitar Gunung Langit.”“Iya, pantau terus,” ujar Nova kemudian membalikkan tubuhnya.Di puncak Gunung Langit, Chandra duduk di sana selama tiga hari berturut-turut. Lelaki itu tidak makan dan minum bahkan tubuhnya tidak bergerak. Chandra terlihat seperti sebuah patung yang duduk di atas puncak gunung.Dia duduk selama tiga hari, Maggie juga ikut berdiri selama tiga hari. Mendadak Chandra membuka matanya dan tubuhnya bergerak mengeluarkan Pedang Penghakiman. Dia mulai menggerakkan ped
Dia tidak menyangka gadis belia seperti Maggie ternyata memiliki pemahaman yang cukup dalam pada ilmu seni bela diri.“Mempelajarinya hanya nomor kesekian. Kita bisa mempelajari ilmu yang dibuat oleh para senior kita. Tapi untuk menjadi seorang Grandmaster, harus memiliki ilmu buatan sendiri. Karena ciptaan diri sendiri merupakan kemampuan yang paling cocok untuk kita. Mempelajari ilmu orang lain nggak akan bisa mencapai tahap tertinggi,”“Semua karena setiap ilmu bela diri terlahir dalam situasi khusus. Orang yang mempelajarinya nggak akan bisa mencapai tahap sempurna, karena nggak akan memiliki kondisi yang sama dengan yang menciptakannya.”Chandra sangat terkesan dengan Maggie. Perempuan ini sungguh hebat sekali. Pemahamannya terhadap ilmu seni bela diri sangat dalam sekali. Setelah selesai tercengang, sebersit senyum masam menghiasi bibirnya dan berkata, “Membuat? Sangat mudah sekali diucapkan.”Maggie terkekeh kecil dan berkata, “Tentu saja nggak mudah. Makanya selama ini yang bi
Rintoku merupakan sebuah sekte yang bersifat netral. Sekte ini sejak dulu tidak pernah peduli dengan dunia luar. Namun muridnya tersebar ke seluruh bagian dunia.Kemungkinan seorang petani juga merupakan murid Rintoku. Atau mungkin seorang ahli bela diri juga bisa menjadi murid mereka.Bagian tengah Someria terdapat sekelompok gunung yang menjulang. Total dari puncak gunung tersebut terdiri dari 81. Pada puncak bagian tengah, terdapat seorang lelaki muda tengah duduk bersila di atas batu.Usianya terlihat sekitar awal 20 tahunan. Dia mengenakan baju berwarna hijau dan terlihat sangat tampan dan elegan. Namun di bagian kepalanya terdapat banyak rambut putih.Saat ini di antara bibirnya terjepit sebuah rumput. Seekor merpati putih terbang di sekeliling lelaki itu dan mengepakkan sayapnya terus menerus. Lelaki itu mengulurkan tangannya agar merpati tersebut bisa hinggap di atas telapak tangannya.Lelaki itu mengambil sebuah kertas kecil yang diikat di kaki merpati putih. Kemudian dia meng
Karena ini adalah urusan Chandra, maka lelaki itu akan tahu jika dia ikut campur. Chandra pasti akan menyalahkan dirinya. Mau tidak mau, Nova hanya bisa bersembunyi secara diam-diam. Jika Chandra ada bahaya, maka dia akan turun tangan.Jika Chandra bisa menang dari lawannya, maka Nova tidak akan turun tangan lagi. Namun, dia tidak perlu khawatir karena kemampuan Chandra yang sudah begitu tinggi. Lelaki itu mencapai tingkat Alam Kedelapan dan menguasai Pernapasan Bintang Biduk. Ditambah lagi dengan Ilmu Keabadian Vajra. Tidak banyak orang yang bisa menang darinya.Kemampuan Nova yang sesungguhnya jauh lebih lemah dari Chandra. Dia hanya memanfaatkan kemampuan dari Kura Sakti untuk meningkatkan kemampuannya. Jika Chandra kalah , maka Nova belum tentu bisa menang melawannya meski menggunakan kekuatan Kura Sakti. Kecuali dia dan Chandra saling bekerja sama.Di puncak Gunung Langit, Chandra masih duduk bersila bagaikan seorang lelaki tua yang sedang bermeditasi. Maggie hanya berdiri diam se
Tama merupakan putra dari ketua Kelompok Gunung Langit, kakak pertamanya Maggie. Perempuan itu menatap lelaki yang ada di dalam tandu dengan ekspresi malas-malasan dengen serius dan sangat lekat. Itu adalah kakak pertamanya.Tama merupakan orang yang sangat berbakat. Baik dari ilmu bela diri apa pun, lelaki itu langsung mengerti hanya dalam satu kali latihan. Usianya yang masih muda sudah menggemparkan dunia seni bela diri kuno.Maggie ingat ketika dia berusia sepuluh tahun, kakaknya sudah keluar kota selama satu tahun. Setelah kembali, dia langsung mencari sesuatu di perpustakaan milik Kelompok Gunung Langit. Dia tidak tahu apa yang dicari oleh kakaknya, tetapi kala itu Tama tidak menemukan apa pun.Hingga akhirnya dia bertanya pada ayahnya hingga mereka berdua berantam besar dan saling mengarahkan pedang mereka masing-masing.Karena emosi, kakaknya memilih untuk pergi dari Kelompok Gunung Langit. Hingga hari ini, kejadian tersebut sudah berlalu selama sepuluh tahun. Dia tidak pernah
Semua ini karena Kelompok Gunung Langit menyimpan buku Pernapasan Genrei.“Apa yang terjadi?” tanya Chandra. Maggie tidak menjawab dan hanya terpaku pada Tama saja.“Maggie, aku ada ketua dan tanggung jawab, nggak ada jalan kembali lagi. Kamu nggak seharusnya ada di sini. Cepat pulang!” ujar Tama dengan suara kecil.“Tanggung jawab pada ketua siapa? Kamu murid dari Kelompok Gunung Langit! Kamu….”“Kurang ajar!” seru Tama dengan dingin.Tubuhnya bergerak dan dalam satu kedipan mata dia sudah berdiri di hadapan Maggie. Lelaki itu mencekik leher adiknya dan mengangkat tubuhnya hingga sedikit melayang. Kecepatannya sangat cepat sekali hingga membuat Maggie tidak sempat mencernanya.Bahkan Chandra juga dibuat tercengang sesaat. Kecepatannya sudah melebihi orang pada tingkat Alam Kedelapan. Dia tidak langsung menyerang karena sekarang Chandra masih belum tersadar sepenuhnya.Dia tidak tahu apa hubungan Maggie dengan orang yang mengirimkan undangan bertarung dengannya. Saat ini wajah Maggie t
Tama sangat sombong sekali.“Baik,” jawab Chandra tidak banyak basa-basi. Dia menggenggam Pedang Penghakiman yang mata pisaunya sudah terbuka. Dia bisa merasakan kekuatan yang begitu kuat berasal dari dalam Pedang Penghakiman.“Senjatamu di mana?” tanya Chandra dengan tenang.“Menghadapimu nggak perlu senjata.”Chandra terbahak mendengar itu. Dia bahkan bisa membunuh orang dengan kemampuan Delapan Alam ketika dia masih berada di Tujuh Alam. Setelah selesai tertawa, lelaki itu langsung melakukan serangan.Sedetik kemudian dia muncul di hadapan Tama. Pedang di tangannya tertuju ke arah lawannya. Tama berdiri di tempatnya ketika melihat Chandra menerjangnya dengan mengacungkan pedang. Tubuhnya bergerak mundur sambil mengarahkan satu pukulan pada Chandra.Pukulan tersebut terlihat pelan, tetapi kekuatannya sangat menyeramkan. Kekuatan tersebut mengarah pada Pedang Penghakiman. Gerakan lelaki itu sangat cepat hingga Chandra tidak sempat menghindar.Tang!Pedang Penghakiman mengeluarkan suar
Melihat kekuatan dari Rahasia 13 Pedang membuat Nova melepaskan topengnya. Ekspresinya terlihat antusias dan bahagia. Dia bergumam, “Ternyata kekuatan Rahasia 13 Pedang begitu besar. Orang ini dari awal sudah memaksa Chandra mengeluarkan teknik Rahasia 13 Pedang.”Bahkan Nova tidak bisa menebak siapa pemenang dari pertempuran kali ini. Lawan Chandra kali ini bukan orang sembarangan. Tama dibuat cukup menyedihkan. Dia terus berlari dan menghindar dengan gerakan yang sangat cepat.Namun aura pedang yang ada di belakangnya seperti memiliki mata sehingga terus mengejarnya.“Sial!”Wajah pucatnya terlihat kesal. Tama mengeluarkan pedangnya dan menggerakkannya hingga mengeluarkan beberapa aura pedang. Aura pedang tersebut saling bertabrakan hingga terdengar suara yang cukup nyaring.Aura pedang yang dikeluarkan oleh Tama dihancurkan oleh Rahasia 13 Pedang. Sedangkan Tama memanfaatkan kesempatan itu untuk menerjang Chandra dengan secepat kilat. Dalam satu kedipan mata, lelaki itu sudah muncul