Share

Bab 9

Author: Angin
Dia adalah adik perempuannya Leon Kurniawan, Linda Kurniawan, putri dari Hardi Kurniawan, yang merupakan putra tertua dari Toni Kurniawan.

Begitu memasuki ruangan, dia melihat Nova dan Chandra.

Dia memperhatikan mereka, kemudian mendatangi Toni, mengeluarkan ponselnya, dan menunjukkan sebuah berita kepada pria itu.

Toni tercengang saat melihat berita bahwa Ihsan membungkuk dan meminta Nova untuk masuk Arthur Group.

Padahal, Ihsan ini adalah direktur utama Arthur Group.

Di Rivera, empat keluarga terkaya saja sangat menghormati Ihsan.

Dia dengan cepat mengambil kontrak pesanan di atas meja. Ketika melihat bahwa kontrak itu benar-benar bernilai 200 miliar, dia langsung tertawa terbahak-bahak, “Hahaha. Nova, bagus sekali. Seperti yang diharapkan dari anggota keluarga Kurniawan. Setelah mendapatkan pesanan bernilai 200 miliar dari Arthur Group, Yorda Group-ku akhirnya bisa membusungkan dada di Rivera.”

“Kakek, bagaimana dengan Chandra?”

“Apa? Putra dari dari keluarga Sinaga datang?” Dari luar rumah, seorang wanita paruh baya berjalan masuk.

Wanita ini ibunya Nova, Yani.

Dia melihat David Sinaga ketika memasuki ruangan. Dia pun segera berjalan menghampiri pria itu dan berkata sambil tersenyum lebar, “Pak David, aku sudah sering mendengar tentangmu. Menurutmu putriku gimana? Asalkan kamu mengangguk, putriku Nova akan menjadi istrimu hari ini.”

“Ma.” Nova menghentakkan kakinya dengan cemas, menatap Toni dan hampir menangis karena kesal, “Kek, Kakek sudah janji, ya. Kontrak pembelian ini sudah berhasil didapatkan. Kakek nggak boleh mengingkari janji.”

“Huh.” David, yang sedang duduk, mendengus dingin dan berkata, “Berhasil mendapatkan kontrak saja sudah bangga? Satu telepon saja dariku sudah bisa membuat Arthur Group membatalkan kontrak itu.”

“Kamu ….” Nova mengulurkan tangannya dan menunjuk David yang angkuh, lalu menoleh ke Toni dan memanggil, “Kakek.”

Toni meletakkan kontrak itu. Dia tidak tahu mengapa Ihsan bisa mau menemui Nova secara langsung.

Namun, keluarga Arthur Group dan keluarga Sinaga memang rekan kerja sama yang dekat. Kalau mereka membuat David Sinaga tersinggung, kontrak yang baru mereka dapatkan ini akan dibatalkan. Selain itu, Nova yang berhasil mendapatkan kontrak ini, bukan Chandra.

Toni menghisap rokoknya dan berkata, “Nova, kontrak ini kamu yang bawa pulang, sama sekali nggak ada hubungannya dengan Chandra. Pendapat Kakek masih sama. Ceraikan dia dan menikahlah dengan David Sinaga dan menjadi menantu keluarga kaya.”

“Nah, begitu dong.” David terlihat sangat angkuh. Setelah dia berhasil mendapatkan Nova, dia akan menghancurkan Chandra.

Dia yakin Toni tidak akan berani menyinggung perasaannya hanya karena menantu laki-lakinya itu.

Apabila mereka menyinggung perasaannya, keluarga Kurniawan tidak akan bisa bertahan di Rivera.

David berkata dengan ekspresi bangga, “Toni, pilihanmu bijak. Ayahku akan segera menjadi kepala keluarga dari keluarga Sinaga. Selama kamu membuatku senang, akan ada lebih banyak pesanan ke depannya.”

“Sayang ….” Nova menatap Chandra yang berdiri di samping dengan sedih.

Chandra menatapnya dan bertanya, “Nova, bagaimana menurutmu?”

Nova berkata dengan tegas, “Aku sudah menikah denganmu. Aku istrimu. Aku nggak akan mungkin bercerai denganmu, kecuali kalau aku mati.”

Chandra mengangguk dan berkata, ”Kalau begitu kamu telepon Ihsan dan jelaskan situasinya. Kita lihat, apa David bisa membuat Arthur Group membatalkan kontrak kerja sama ini hanya karena satu telepon darinya. Kalau David memang sehebat itu, aku rasa, kamu akan lebih bahagia dengannya, daripada hidup dengan aku yang miskin ini.”

Orang-orang dari keluarga Kurniawan terlihat setuju dengan perkataan itu.

Toni tersenyum dan berkata, “Chandra, kamu bijaksana. Jangan khawatir. Aku nggak akan menarik kembali apa yang aku katakan sebelumnya. Setelah Nova bercerai denganmu, aku akan memberimu kompensasi sebesar satu miliar.”

Nova tidak tahu apa maksud Chandra. Dia mengira Chandra terpaksa menyerahkannya.

Dia memegang tangan Chandra dengan erat dan berkata, “Sayang, jangan khawatir. Aku pasti nggak akan membiarkanmu pergi dari rumah. Kalau mereka berani mengusirmu, aku akan bunuh diri.”

“Kamu telepon saja dulu.”

“Oke.”

Nova mengeluarkan ponselnya, mengeluarkan kartu nama yang diberikan Ihsan dan hendak menelepon pria itu.

Namun, Yani merebut ponselnya dan memarahinya, “Telepon apanya? Pria nggak berguna ini sudah setuju untuk bercerai denganmu. Mengapa kamu masih nggak sadar juga? Apa bagusnya hidup bersama sampah ini? Apa yang ada dalam dirinya yang lebih baik dari Pak David?”

David melambaikan tangannya dengan pelan, lalu berkata dengan acuh tak acuh, “Tante, biarkan dia telepon, supaya dia benar-benar menyerah. Nova, waktu kamu telepon nanti, coba tanya, Arthur Group mau bekerja sama dengan keluarga Sinaga, atau keluarga Kurniawan?”

Mendengar itu, Yani pun memberikan ponselnya kepada Nova.

David terlihat sangat percaya diri.

Keluarga Kurniawan adalah keluarga kaya yang biasa saja di Rivera. Arthur Group tidak mungkin melepaskan kerja sama dengan keluarga Sinaga dan memilih untuk bekerja sama dengan keluarga Kurniawan.

Nova menghubungi nomor Ihsan.

“Pak Ihsan. Ini aku, Nova. Nova yang baru saja menandatangani kontrak denganmu. Benar. Ini aku, Pak. David dari keluarga Sinaga bilang, Bapak akan membatalkan kontrak ini denganku.”

Ihsan sedang berada di kantor. Mendengar perkataan Nova, dia seketika langsung marah dan berteriak, “David Sinaga? David Sinaga yang mana? Siapa yang berani membatalkan kontrak yang aku tanda tangani?”

“Keluarga Sinaga pemilik Almaris Group. David juga tanya, Arthur Group lebih memilih untuk bekerja sama dengan keluarga Sinaga atau keluarga Kurniawan?” Nova terdengar tidak percaya diri saat mengatakannya, karena keluarga Sinaga adalah salah satu dari empat keluarga terkaya, sedangkan keluarganya, keluarga Kurniawan hanyalah keluarga berada biasa.”

“Nova, jangan khawatir. Aku akan segera meneleponmu balik setelah aku memeriksanya.”

“Oke.” Nova menutup telepon itu.

David bertanya dengan angkuh, “Bagaimana?”

Nova berkata, “Pak Ihsan bilang, dia akan meneleponku balik.”

Setelah menutup telepon, Ihsan segera memeriksanya.

Dia biasanya tidak banyak bertanya Arthur Group bekerja sama dengan perusahaan apa saja. Semuanya diurus oleh wakil direktur utama.

Dia pun segera memanggil wakil direktur untuk datang dan menanyakannya. Dari sinilah dia baru tahu bahwa Almaris Group dan keluarga Sinaga adalah rekan kerja yang sangat dekat. Mereka baru saja menandatangani kesepakatan. Ke depannya, Arthur Group akan mengutamakan pesanan dari Almaris Group.

“Pak Eko, kamu dipecat. Bereskan barang-barangmu dan angkat kaki dari sini!”

Ihsan segera memerintahkan orang untuk membatalkan kerja sama dengan Almaris Group. Mulai dari sekarang, Arthur Group tidak akan memberikan pesanannya pada Almaris Group!

Setelah mengurus hal tersebut, dia kembali menelepon Nova.

“Nova, aku sudah mencari tahu tentang situasinya. Arthur Group nggak akan bekerja sama dengan Almaris Group lagi. Mulai dari sekarang, Yorda Group akan diutamakan dalam mengambil pesanan dari Arthur Group. Gimana, kamu senang, nggak?”

Nova membuka fitur loudspeaker sedari tadi.

Semua anggota keluarga Kurniawan yang ada di sana mendengar suara dari telepon.

Kata-kata itu sangat mengejutkan.

David langsung tertawa terbahak-bahak, “Nova, siapa yang kamu telepon? Siapa yang berani berkata seperti itu, bahkan membatalkan kerja sama dengan Almaris Group dan bilang mau bekerja sama dengan Yorda Group? Orang yang nggak tolol pasti nggak akan memilih seperti itu, ‘kan? Jangan bilang kamu menyuruh orang untuk menyamar menjadi direktur utamanya Arthur Group?”

Suaranya cukup nyaring dan Nova masih membuka fitur loudspeaker, sehingga Ihsan bisa mendengarnya dengan jelas.

Ihsan tiba-tiba kehilangan kesabaran dan berteriak, “Kamu David Sinaga? Aku bisa dengan terang-terangan mengatakannya padamu. Mulai sekarang, keluarga Sinaga akan hancur!”

Setelah mengatakan itu, dia merendahkan suaranya dan berkata, “Nova, jangan khawatir tentang pesanan. Nggak ada yang bisa membatalkannya. Keluarga Sinaga mencari masalah dengan keluarga Kurniawan, ‘kan? Tunggu saja, aku akan segera menanganinya. Aku akan membuat keluarga Sinaga bangkrut dalam waktu setengah jam!”

Setelah mengatakan itu, Ihsan menutup telepon.

Kemudian, dia segera memerintahkan, “Gunakan segala cara untuk menghancurkan keluarga Sinaga. Buat mereka bangkrut dalam waktu setengah jam!”

Ihsan adalah pemimpin dengan jabatan tertinggi di Arthur Group.

Dia bahkan memiliki hak untuk berbicara di dalam keluarga besarnya, keluarga Pamungkas dari Diwangsa.

Jika dia menginginkan keluarga Sinaga bangkrut, keluarga Sinaga pasti akan bangkrut.

Di Vila milik keluarga Kurniawan.

Mendengar itu, Chandra tersenyum kecil. Dia menatap Nova yang kebingungan, tersenyum dan berkata, “Nova, sepertinya Pak Ihsan sangat menyukaimu. Kamu seperti anak angkatnya, ya?”

Sebaliknya, David tampak meremehkan perkataan barusan. Membuat keluarga Sinaga bangkrut dalam waktu tiga puluh menit?

Lelucon macam apa ini!

Namun, saat itu juga, dia mendapat telepon dari ayahnya. Terdengar bentakan dari telepon, “Anak kurang ajar. Kamu sebenarnya membuat siapa tersinggung? Arthur Group membatalkan kerja sama dengan kita!”

David tercengang mendengarnya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2731

    Si penjaga tidak membenarkan, tapi juga tidak membantah. Dia hanya berkata, “Untuk sekarang, kamu belum perlu tahu hal-hal ini.”“Kalau begitu, bagaimana aku bisa selesaikan bencana ketiga manusia?” tanya Chandra.Chandra sudah telah mendapatkan cara dari Leluhur Kala. Namun, kekuatannya saat ini masih terlalu lemah. Cara ini tidak akan berhasil. Sekalipun berhasil juga hanya bisa menyelamatkan beberapa orang. Oleh karena itu, sekarang Chandra bertanya kepada si penjaga. Dia ingin mendengar pendapat dari si penjaga.Si penjaga berpikir sejenak. Sesaat kemudian, dia baru berkata, “Nggak ada cara lain. Kutukan nggak bisa dihilangkan. Beberapa kaisar manusia yang bersembunyi sudah coba cari cara ketika mereka terkena kutukan itu.”“Cari cara? Cara apa?” tanya Chandra.“Mereka sedang meneliti karakteristik kekuatan kutukan itu, sekaligus mengembangkan pil untuk menekan kekuatannya,” jawab si penjaga.“Bisakah?” tanya Chandra lagi.“Untuk menghilangkan sepertinya mustahil. Kutukan itu akan

  • Jenderal Naga   Bab 2730

    Chandra sudah mengetahui cara untuk menyelesaikan kutukan bencana ketiga umat manusia. Namun, cara ini diusulkan oleh Leluhur Kala. Mungkin saja Leluhur Kala melihat masalah ini dari sudut pandangnya sendiri. Seseorang harus mencapai tingkat kekuatan Leluhur Agung untuk bisa menyelesaikan bencana ketiga ini. Namun, tingkat Leluhur Agung sangatlah jauh untuk Chandra capai.Sekarang, dia hanya bisa menyerap kutukan dari segelintir orang saja. Dia juga tidak tahu, apa langkah selanjutnya yang harus dilakukannya. Oleh karena itu, Chandra memutuskan untuk pergi bertemu dengan Si Penjaga Pustaka Agung.“Weni, tinggallah dulu di Negara Naga. Papa harus pergi ke tempat lain dulu.”“Baik, Pa,” balas Weni.Chandra seketika pergi setelah memberikan instruksi kepada putrinya. Dia bergegas pergi menuju Gunung Tanza yang berada di Someria. Kemudian dia masuk ke dalam aliran sungai pegunungan sesampainya Chandra di sana. Bagaimanapun juga, Chandra sudah sering kali keluar masuk area Pustaka Agung. J

  • Jenderal Naga   Bab 2729

    Sandra tertegun dengan tatapan yang terus tertuju ke arah Weni seraya berkata, “Aku masih ingat ketika kamu pergi, kamu masih kecil. Sekarang, kamu sudah tumbuh dewasa dalam sekejap mata. Kamu tumbuh mirip sekali dengan mamamu. Bahkan aku sampai salah mengenalimu.”“Pffftt!”Chandra langsung menyemburkan darah dari mulutnya lalu jatuh tak sadarkan diri setelah menyerap kutukan Sandra.“Papa!”“Kak Chandra!”Kedua perempuan itu langsung panik. Sandra dengan cepat berusaha mengangkat tubuh Chandra dari atas tanah lalu membaringkannya di atas tempat tidur. Kemudian dia memeriksa tubuh Chandra dan tidak menemukan apa pun yang janggal, bahkan setelah memeriksa Chandra cukup lama.“Weni, apa yang terjadi dengan Kak Chandra?” tanya Sandra dengan raut wajah khawatir.Raut wajah Weni berubah muram lalu dia berkata, “Seluruh umat manusia tersiksa oleh bencana ketiga yang berupa kutukan. Papa menyerap kutukan itu untuk menolong kita semua. Padahal tubuhnya sendiri saja sudah penuh dengan kekuatan

  • Jenderal Naga   Bab 2728

    Chandra bergegas pergi ke Negara Naga bersama Weni setelah melepaskan orang-orang dari Istana Abadi. Jarak antara Negara Naga dan Someria tidaklah jauh. Chandra bisa tiba ke Negara Naga dengan sangat cepat dengan kekuatan yang dimilikinya saat ini. Namun, Chandra telah meninggalkan bumi cukup lama dan ada banyak tempat baru yang muncul. Hal ini menyebabkan jarak antara Someria dan Negara Naga semakin jauh. Bahkan Chandra membutuhkan waktu sampai setengah hari untuk tiba di Negara Naga dengan kekuatannya saat ini.Kota Naga, Negara Naga.Kota ini telah berubah menjadi sebuah kota yang makmur dan dipenuhi dengan gedung pencakar langit setelah puluhan tahun berlalu. Chandra dan Weni tampak sedih setelah melihat jalanan dan gedung pencakar langit yang sepi. Chandra menghela napas lalu berkata, “Bencana ketiga telah melanda seluruh dunia dan mengakibatkan semua orang enggan untuk keluar rumah.”“Papa, sekarang kita ke istana dulu saja,” ajak Weni“Ya,” balas Chandra.Mereka berdua berjalan

  • Jenderal Naga   Bab 2727

    Chandra terus menyisir jalanan yang sepi. Sampai akhirnya, dia tiba di Klinik Mortal. Dahulu, jalanan ini sangatlah ramai. Namun sekarang, jalanan ini terasa sangat sepi dan dingin. Walaupun masih terlihat ada orang di sekitar jalanan, mereka semua tampak sedang sakit dan diambang kematian. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang lalu berkata, “Sepertinya, kutukan sudah melanda bumi. Seluruh umat manusia di alam semesta sudah terkena oleh kutukan ini. Aku harus menemukan cara untuk menyelamatkan manusia bumi dari kutukan ini. Jika tidak, manusia bumi pasti akan musnah tidak lama lagi.”Chandra menghela napas lalu membuka Istana Abadi dan mengeluarkan orang-orang dari dalamnya. Mereka semua terlihat sangat sehat sekarang. Namun, mereka semua langsung terdiam ketika melihat keadaan jalanan. Chandra memecah keheningan dengan berkata, “Kita sudah sampai kembali di bumi. Kutukan kalian sudah hilang dan teralihkan kepadaku. Sekarang, kalian bisa bebas untuk melakukan apa pun yang kalian ingi

  • Jenderal Naga   Bab 2726

    Chandra merasa, dirinya harus menguasai jurus kutukan untuk menghilangkan kutukan. Namun, Chandra sama sekali tidak tahu tentang jurus kutukan ataupun teknik-tekniknya. Jadi, menguasai jurus kutukan pastinya akan sangat sulit baginya. Dia menatap orang-orang di sekitarnya lalu berkata, “Sekarang, kita sudah berada di sekitar bumi dan kita akan kembali ke bumi.”Raut wajah semua orang tampak sangat gembira setelah mendengar perkataan Chandra. Perjalanan ini mungkin tidak terasa terlalu lama bagi Chandra. Namun bagi orang-orang ini, mereka sudah berkelana selama tiga puluh ribu tahun. Bagaimanapun juga, bumi adalah rumah mereka. Mereka semua rindu pulang ke bumi setelah menghabiskan waktu tiga puluh ribu tahun lamanya di dalam Istana Abadi.Chandra memutuskan untuk segera keluar dari Istana Abadi dan muncul di bulan pada detik berikutnya. Dia tiba-tiba merasa tidak enak badan setelah muncul di bulan. Kekuatan kutukan mulai beraksi dan menyebabkannya muntah darah. Wajahnya seketika me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status