Share

Bab 20. Tuan Muda Kedua Wu

Author: Mylilcosmos
last update Last Updated: 2025-12-11 15:10:15

Diteriaki seperti itu, bukankah akan semakin memacu seseorang agar tidak sampai tertangkap?

Li Yuan berlari tanpa kehabisan napas. Kemampuan ringannya sebenarnya telah meningkat pesat.

Para petugas itu mengejarnya di sepanjang gang.

Saat melewati Toko Perak yang hendak dituju, Li Yuan mengumpat dalam hati. Pelarian ini benar-benar menunda rencananya!

Karena respon tubuhnya jauh lebih cepat dari pada otaknya dalam memproses apa yang sedang terjadi, maka ia tak sempat memikirkan alasan mengapa ia harus berlari ataupun mengapa para petugas itu mengejarnya.

Sepertinya respon ini terus tertanam sejak dari kehidupan sebelumnya sebagai seorang pembunuh yang dilatih sejak masih kecil.

Kemampuan melarikan diri juga merupakan salah satu latihan terpenting.

Melihat gerobak jerami di sisi jalan, ia menjadikannya sebagai bantuan untuk meloncat ke atas tembok dengan mudah.

Para petugas melihatnya mulai berlari di atas tembok, segera menyingkir dari tengah jalan.

Petugas yang memimpin pengejaran ber
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jenderal dan Sang Pembunuh Bayaran Wanita   Bab 26. Pencuri

    "Oh benar. Aku sudah harus kembali sekarang. Ibu sedang menungguku untuk pergi ke perjamuan malam di kediaman Han." Ujar Wei Mingshu."Kediaman Han? Apakah yang kamu maksud kediaman Tuan Han yang baru terangkat sebagai Kepala Divisi di Kementerian Pendapatan?" Gu Shi bertanya."Benar. Berkat rekomendasi Ayah, Tuan Han kini bisa menjabat sebagai seorang Kepala Divisi." Ia tersenyum penuh arti.Gu Shi tampak terperangah. Tidak berbicara lagi.Kemudian Wei Mingshu berdiri, sedikit menunduk sopan lalu berkata, "Aku ikut senang melihat Bibi sudah baik-baik saja. Semakin cepat Bibi pulih, hal-hal akan berjalan lebih lancar. Hal yang tertunda juga akan segera selesai. Bagaimanapun, jika semua berjalan lancar, semua orang akan puas, benar begitu, Bi?"Gu Shi mengangguk pelan, "Yang kau katakan benar. Ketika Bibi pulih, semuanya akan terselesaikan dengan cepat." Ia tersenyum.Shen Ling kemudian mengantar Wei Mingshu hingga ke luar gerbang.Ia memegang tangannya, berkata, "Adik Mingshu, aku sel

  • Jenderal dan Sang Pembunuh Bayaran Wanita   Bab 25. Putri Perdana Menteri

    Di luar Kediaman Shen, sebuah kereta kuda berhenti.Kereta itu cukup besar untuk menampung dua atau tiga orang. Badan kereta sendiri dicat hijau dengan ukiran-ukiran berwarna emas yang rumit di sisi-sisinya. Secara keseluruhan, tampilan kereta itu memberi kesan yang elegan dan tidak biasa. Dengan melihat saja, orang sudah bisa menebak bahwa sang pemilik kereta bukanlah orang biasa.Seorang gadis muda dengan gaun berwarna kuning cerah serta penutup kepala bercadar, turun dari sana. Dua orang pelayan di sisinya dengan teliti membantu sang majikan.Shen Ling, yang sudah menunggu di gerbang, segera maju menyambut tamu kehormatan itu."Adik Mingshu!" Ia berseru. Wajahnya sumringah.Gadis itu memanggil, "Kakak Ling."Dengan akrab, Shen Ling segera menggandeng lengannya, menuntunnya masuk melalui gerbang utama."Aku sangat senang kau datang berkunjung hari ini." Shen Ling berujar.Berada dalam lingkungan kediaman, gadis itu menyingkirkan topi bercadarnya, lalu memberikan kepada pelayan yang

  • Jenderal dan Sang Pembunuh Bayaran Wanita   Bab 24. Kediaman Marquis Wu

    "Rumah Yongle?" Li Yuan berkedip. Tampak berpikir sejenak sebelum menggeleng dengan tegas, "Belum pernah ke sana." Tanpa menunggu tanggapan dari sang Tuan Muda, ia mengangguk cepat kepada mereka lalu bergegas pergi dari sana. Sementara itu, Wu Zhaojun menatap gadis yang berjalan menjauh dalam diam. Tatapannya tak terbaca. "Tuan Muda, mungkinkah Anda menyukai Nona itu?" Goda Cha Min. Wu Zhaojun hanya meliriknya tanpa menjawab sebelum berbalik pergi. Langkah kakinya dengan cepat menyusul sang majikan, "Yang kukatakan benar, bukan? Tuan Muda jelas-jelas berusaha merayunya tadi! Membangun kedekatan.." Wu Zhaojun tiba-tiba terhenti. Membuat orang di sebelahnya juga ikut berhenti. Ia menoleh ke samping, matanya menyipit tidak senang, sementara tangannya sudah terangkat dan menyentil dahi pelayan pribadinya itu dengan kejam, "Bagaimana pikiranmu ini bekerja?" Cha Min refleks menutupi dahinya yang seketika memerah dengan kedua tangan, raut wajahnya menyedihkan, "Tuan Muda, sak

  • Jenderal dan Sang Pembunuh Bayaran Wanita   Bab 23. Berbagi Meja

    Tang Daniang menatap wanita yang baru saja masuk ke halaman kecilnya dengan pandangan bertanya.[Sebutan Daniang di sini digunakan untuk menyapa wanita paruh baya/lansia]"Apakah Anda Tang Daniang?" Tanya wanita itu. Tang Daniang memeriksa sang pendatang baru.Dia adalah seorang wanita muda dengan pakaian bergaya Hu berwarna gelap. Membuatnya terlihat superior. Wajahnya terlihat sangat cantik dengan kulit putih bersih serta alis yang melengkung memberinya kesan anggun alami.Tang Daniang tersenyum, "Benar, itu saya. Ada apa Nona Muda mencari saya?"Li Yuan mengamati sepintas pekarangan kecil itu, sebelum pandangannya kembali tertuju pada wanita paruh baya di depan."Aku butuh seorang makelar untuk membantu menjual beberapa toko."Zaman dulu, ketika orang-orang menginginkan kepraktisan, maka perlahan mulai bermunculan jasa-jasa perantara seperti ini. Merekalah yang kemudian akan berusaha keras membantu mencari pembeli maupun penjual demi imbalan komisi.Tang Daniang segera berjalan m

  • Jenderal dan Sang Pembunuh Bayaran Wanita   Bab 22. Akibat

    Alis Xiao Qi terangkat tinggi. Matanya berkedip dua kali saat bertanya, "Lalu?"Ia melirik dua orang lainnya yang juga memiliki ekspresi enggan yang sama.Mengabaikan rasa tidak nyamannya, pelayan itu kembali bercerita, "Namun, saat membalik tubuh Xiao Liu, Bibi Wang langsung berteriak ngeri! Wajah Xiao Liu..wajahnya.." "Aduh, bagaimana mengatakannya. I—itu wajahnya terlihat seperti lilin yang meleleh!""Ha?" Xiao Qi mengernyit, jelas bingung."Kakak Qi, kalau tidak melihatnya sendiri, kau mungkin tidak akan bisa membayangkan."Xiao Qi bertanya lagi, "Lalu di mana Xiao Liu sekarang?""Dia di kamarnya. Tabib sedang dipanggil untuk memeriksa. Sepanjang siang dia terus menangis kesakitan. Jika tidak tahan, ia akan pingsan. Lalu ketika bangun, dia akan menangis lagi. Itu terus berulang hingga saat ini." Gadis itu mendesah.Teringat tugas yang diperintahkan Nona Muda-nya, Xiao Qi tidak berlama-lama lagi di sana.Ia pergi ke kamar Xiao Liu yang berada di paviliun belakang.Dari jauh ia mel

  • Jenderal dan Sang Pembunuh Bayaran Wanita   Bab 21. Naluri Bawaan

    Meski pandangannya tertuju pada panggung opera, namun pikirannya tidak benar-benar berada di sana.Ingatannya melayang kembali pada kejadian tadi. Saat wanita misterius itu jatuh menimpanya.Separuh wajahnya yang tertutupi cadar tidak dapat menyembunyikan mata almond-nya yang bersinar begitu cemerlang...Tubuhnya bisa merasakan betapa ringannya bobot tubuh ramping yang menekannya dari atas.Namun, ia tak pernah menyangka bahwa pemilik tubuh ramping itu bisa melarikan diri dengan begitu lihai..Sebuah senyum sedikit tertarik di sudut bibirnya. Sedikit sesal terbayang di matanya."....Jun'er?"Panggilan itu kembali membawanya dari pikirannya yang sesaat berkelana."Ng? Apa Ibu mengatakan sesuatu?"Nyonya Wu menatapnya dengan malas, berkata, "Apa yang sedang kau pikirkan? Sejak tadi Ibu berbicara padamu."Wu Zhaojun dengan santai menjulurkan tangan untuk mengambil kue kering di atas meja, berkata, "Bukan apa-apa. Apa yang Ibu katakan tadi?"Nyonya Wu menatap putranya, berbicara dengan se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status