Share

10. Membuntuti

"Dis, lo kenapa?" tanya Andi, melihat Gendis berjingkrak setelah lelaki yang terakhir berada di depan kasir itu pergi.

"Hah? Nggak ... nggak apa-apa," ujar Gendis tersipu malu.

"Yee ... udah buruan, udah di hitung?"

"Oh iya, sebentar ...." 

Seperti biasa ketika keluar dari minimarket yang selalu tidak pernah di sangka pasti sudah setia menunggu di sana.

"Dia pantang mundur ya ternyata," kata Andi menggoda Gendis.

"Ya ampun, Mas Arya ...," ucap Gendis pelan nyaris tak terdengar.

"Udah terima aja kenapa, Dis."

"Terima apaan?"

"Udah nembak, kan?"

"Nggak ada nembak ... nembak apa?" 

"Ya elo Munaroh ... siape lagi?!" Logat Betawi itu terdengar lebih kental dari biasanya.

Gendis tertawa, membantu Andi mendorong rolling door, "nggak nembak, nggak ngomong apa-apa, gimana mau nerima."

"Nggak gercep, diambil orang aja dulu ... kapok," rutuk Andi. "Gue duluan, ya ... Mas Arya, gue

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
sakti gercep juga ya wkwkw
goodnovel comment avatar
winnie prass
eh pak jupri jadi bestian ama mas SAKTI mandraguna
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
kerennn guwa suka cara loh sat wkwkwkwj
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status