Share

2. Sang Casanova

Gaya jalan yang elegan memasuki ruangan itu, membuat banyak pasang mata terpesona pada diri lelaki itu. Sakti tersenyum pada kedua temannya yang bersandar di sofa memandangi lekuk tubuh wanita-wanita yang entah sudah berapa lama berada di atas meja itu berusaha menarik hasrat para lelaki di depan mereka.

"Wuih, tumben lo ini hari Senin, bukan jadwal lo, Sak," ujar Reno yang mengulurkan tangannya pada salah satu wanita untuk duduk di pangkuannya.

"Lagi suntuk aja," ujar Sakti meneguk minuman beralkohol yang sudah tersaji di atas meja.

Dentuman musik keras seakan sudah menjadi santapan orang-orang di dalam sana. Mata Sakti menatap wanita dengan belahan dress di dada berwarna hitam yang duduk berhadapan dengannya. Wanita itu menyeringai, mengangkat gelasnya lalu meneguknya seakan menggoda Sakti.

"Kenalin Sak, temen gue," sahut Yoan dengan suara agak di tinggikan, lalu menjentikkan jarinya pada wanita yang dia sebut teman tadi.

Wanita itu melangkah mendekati Sakti, mengulurkan tangannya pada Sakti.

"Clara," ujarnya tersenyum manis.

"Sakti," jawab Sakti.

"Pake kalo lo mau pake," bisik Yoan lalu dia asyik kembali mencium liar teman kencannya.

"Mau di sini atau—" bisik Clara lembut.

"Kamu terganggu kalo mereka ada di sini?" tanya Sakti memperhatikan seluruh lekuk tubuh Clara.

"Kalo boleh ke tempat lain," ujarnya lembut.

Sakti bangkit dari duduknya, seraya mengedipkan matanya ke arah Yoan. Sakti merengkuh pinggang ramping Clara lalu mencium pundak terbuka wanita itu sambil membisikkan sesuatu.

"Apartemen aku, gimana?" Clara tersenyum kemudian berjalan lebih dulu.

"Gue cabut, Yo. Itu Reno jangan sampe bugil di sini," ujarnya menunjuk Reno yang sudah tidak sadar tempat mencumbu wanitanya malam itu.

*****

Sakti menghidupkan lampu apartemennya, apartemen mewah yang berada di salah satu bilangan elite Jakarta itu nampak membuat mata Clara takjub. Pemandangan di luar sana begitu mempesona di waktu malam, kaca jendela besar tanpa tirai pun terbuka lebar. Sakti memeluk tubuh proposional itu dari belakang, menciumi tengkuk leher jenjang dengan rambut yang terikat tinggi.

"Aku biasa pake pengaman, kamu keberatan?" Suara Sakti mulai parau.

Clara mengangkat wajahnya, menikmati ciuman Sakti yang menyusuri leher jenjang miliknya.

"Apa aku harus keberatan? Malam ini terserah sama kamu," desah Clara mengeratkan pelukan Sakti.

Sakti menuntun Clara hingga masuk ke dalam kamar miliknya, tanpa menunggu waktu lama Sakti menautkan bibirnya pada bibir Clara. Wanita itu membalas ciuman itu dengan lembut namun lama kelamaan berubah menjadi liar.

Hingga desahan dan lenguhan pun memenuhi seisi ruangan. Seperti ini malam-malam ya g sering di lalui oleh Sakti. Iya, dia menyukai kehidupan seperti. Baginya ini adalah bentuk menghiburnya diri jika jenuh dan lelah menggelayutinya.

Memutuskan untuk tinggal sendiri semenjak menginjak umur 23 tahun kala dia menginjakkan kaki ke Inggris guna menyelesaikan program S2 nya di sana. Kehidupan semacam ini bukan hal yang aneh baginya selama di dunia luar. Dan kebiasaan itu hingga detik ini di jalaninya tanpa ada rasa bosan.

Hubungan satu malam baginya lebih menyenangkan di banding harus mempunyai hubungan dengan status. Lelah baginya untuk mengerti perasaan orang lain. Egois memang, tapi begitulah Sakti.

Tubuh Clara terkulai lemas, matanya sudah terpejam dari setengah jam yang lalu. Selimut tipis sudah menutupi tubuhnya hingga sebatas leher. Sakti masih menghisap satu batang rokoknya, berdiri di depan kaca jendela dengan tirai terbuka sambil memandangi kerlap kerlip lampu yang masih menerangi gedung-gedung di seberang sana.

Sakti membalikkan tubuhnya, memandangi wajah cantik milik Clara. Entah wanita nomer ke berapa yang tidur di atas ranjangnya, mungkin sudah tidak terhitung. Meski selalu memakai pengaman setiap melakukan hubungan, namun di hati kecilnya terkadang juga takut jika sewaktu-waktu wanita yang pernah dia tiduri tiba-tiba datang meminta pertanggungjawaban darinya.

Sakti mendengus, lalu menyeringai membuang pikiran itu jauh-jauh darinya. Dia bergidik membayangkan ada seorang wanita datang dengan membawa bayi atau anak kecil tiba-tiba datang memanggilnya Papa.

"Kamu nggak tidur?" Suara lembut itu mengagetkannya.

Sakti melangkah mendekati Clara, ikut masuk ke dalam selimut dan memiringkan tubuhnya menghadap Clara.

"Kamu sendiri kenapa bangun?"

"Pukul berapa sekarang?" tanya Clara sambil menahan tangan Sakti yang sudah berada di atas dadanya.

"Dua, kenapa?" tanya Sakti mendekatkan kembali tubuhnya. "Kamu lapar?" 

Clara menggeleng, "aku harus pulang, pesawatku pukul lima pagi."

"Kemana?"

"Surabaya, ada pemotretan di sana."

Ah, iya ... Sakti baru ingat semalam saat perjalanan pulang dia menanyakan apa pekerjaan Clara, seorang model majalah dewasa. Sakti tersenyum tipis, hidupnya memang luar biasa.

Clara beranjak dari tempat tidur, memunguti helai demi helai penutup tubuhnya. 

"Mau aku antar?" Tawar Sakti mengingat ini tengah malam.

"Nggak usah," ujar Clara lalu berbicara pada sambungan telepon. "Aku di jemput manager aku."

Setelah merapikan pakaiannya dan juga membersihkan wajahnya, Clara kembali mendekat pada Sakti.

"Senang kenal sama kamu, mungkin lain kali kita bisa lebih lama lagi." Lembut suara Clara di telinga Sakti hingga wanita itu mencium lembut bibir Sakti dan mengusap bibir basah itu dengan jarinya. "Bye, see you ... soon," ucap wanita itu menghilang dari hadapan Sakti.

Sakti menghela napas panjang, berusaha memejamkan matanya agar tertidur namun tidak bisa. Baru beberapa jam yang lalu dia bergelut menggagahi perempuan yang baru saja dia kenal, lalu kemudian ruang yang tadinya penuh dengan suara yang memacu adrenalin itu sekarang sepi.

Sakti berusaha memejamkan matanya, waktunya hanya dua sampai tiga jam untuk mengistirahatkan tubuhnya, hingga pagi menjelang nanti.

Comments (8)
goodnovel comment avatar
Widiya
Waa baru kerenn bgt.. suka sm gaya menulisnya.. gak ribet enak di baca ..
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
nunggu sakti insaf dan ketemu jodoh nya
goodnovel comment avatar
Idadalia Mutiara79
hadirrr... #walo telat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status