Share

Bab 16. Nekat

"Buuuu ...," rengek Mila. Dia menggoyang-goyang lengan Mak Inah.

"Ikin ... sudah. Buruan berangkat ke bengkel. Ndak enak ditungguin orang, Leee," bujuk Mak Inah.

Janda beranak tiga itu mencoba melerai kedua anaknya. Jika tidak, akan ada perdebatan panjang yang tidak usai-usai karena watak ke dua anaknya yang keras kepala.

"Tapi, Mak–"

"Sudah. Biar Mak yang ngomong sama Mila." Mak Inah menghampiri Ikin yang masih berdiri di ambang pintu, lalu mengelus punggung anak laki-lakinya itu untuk meredam emosi.

Ikin yang notabennya anak paling penurut di antara dua saudaranya, akhirnya mengalah. Dia tidak mau membuat malaikat tanpa sayapnya itu menjadi sedih.

"Baiklah. Ikin berangkat, ya, Mak?" Pria berbadan kekar itu mencium punggung tangan wanita yang dikasihinya, lalu beranjak ke luar rumah.

"Mila ... sini, Nduk, kita ngobrol sambil duduk." Mak Inah melambaikan tangan mengajak putrinya untuk berbicara di ruang tamu.

Mila melangkah pelan menghampiri dan duduk di samping perempuan yang melah
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status