Home / Romansa / Jerat Cinta Mr. Suh / Kesucian yang Hilang

Share

Kesucian yang Hilang

last update Huling Na-update: 2022-05-25 15:24:56

Johnny terus menatap wajah sendu Soraya. Tak disangka, gadis yang baru saja sebulan bekerja di perusahaannya, dan selalu berselisih faham dengannya itu, telah ternoda karna perbuatan yang bahkan tak disadarinya. Soraya yang sering disebutnya dengan sebutan gadis keras kepala itu, kini tak lagi menunjukkan sikap arogansinya pada Johnny.

Dia terus saja menatap Soraya, refleks mengelus dahi dan mengusap rambut gadis itu. 

Suara ketukan pintu kemudian membuyarkan lamunannya. "Permisi, Pak," ucap seseorang dari luar.

"Ya, masuk," sahut Johnny.

Wanita yang merupakan staff hotel itupun langsung masuk setelah dipersilahkan oleh si penunggu kamar. Dia terlihat membawa papper bag berisi beberapa pakaian wanita yang ternyata dipesan Johnny untuk Soraya. Staff itu juga membawa obat-obatan dari apotek, yang sudah di pesan juga oleh Johnny sebelumnya. 

"Ini, pesanannya, Pak. Mau di taruh di mana?" 

"Kamu, tolong ganti pakaiannya, ya. Obatnya letakkan saja di situ. Saya akan ke balkon," titah Johnny menunjuk ke arah Soraya.

"Baik, Pak." Tanpa bicara banyak, staff hotel itu langsung saja melaksanakan apa yang sudah diperintahkan Johnny. 

Sementara itu, Johnny berjalan menuju balkon. Di sana, Johnny yang sedari tadi tak ingat akan ponselnya, langsung mengecek benda pipih itu, berniat akan menghubungi asisten pribadinya. Dia melihat puluhan panggilan tak terjawab dari asistennya tersebut sejak malam tadi. Belum sempat Johnny akan menghubungi balik, asistennya bahkan sudah lebih dulu menghubunginya.

"Selamat pagi, Jo. Kamu ada di mana? Mengapa menghilang dari acara tadi malam? Lalu ini, ada berita tak mengenakkan tentangmu," cecar asisten Johnny dari sebrang panggilan telepon, sesaat setelah Johnny menerima panggilannya.

"Berisik, Kevin! Kamu bisa bertanya satu-persatu tidak? Kamu membuat kepalaku bertambah pusing saja." Johnny membentak asistennya yang bernama Kevin itu, karna langsung mencecarnya dengan berbagai pertanyaan.

"Maaf, Jo. Aku sangat khawatir. Terlebih lagi melihat berita tentang kamu di media online hari ini, dengan headline yang sangat memalukan." Kevin meminta maaf pada bos-nya, dan menjelaskan mengapa dia sampai sepanik itu.

"Berita apa?" tanya Johnny sedikit heran.

"Tentang kamu yang bermalam dengan seorang wanita," ucap Kevin pelan. 

Johnny memijit pelipisnya. Sudah terduga, jika hal ini akan terjadi. Dia sudah pasti dijebak oleh seseorang. "Lalu, apa? Kamu diam saja menyaksikan hal bodoh itu?" 

"Tentu saja tidak. Aku sudah menghentikan pemberitaan. Dengan bantuan team, kami menghubungi pihak media, dan menyuruh mereka menghapus serta memberi klarifikasi bahwa berita tersebut palsu," ujar pria itu menjelaskan ke bos sekaligus teman dekatnya itu.

"Bagus, Kevin. Sekarang, kamu jemput saya di Sheraton Grand." Johnny lega mendengar perkataan dari asistennya yang memang sangat bisa diandalkan itu. Dia juga meminta Kevin untuk menjemputnya dari hotel tempatnya menginap.

"Sheraton Grand? Apa kamu masih di sana?" Kevin tak menyangka jika bos-nya masih berada di hotel tempat pesta perayaan malam tadi. Bagaimana tidak, dia sudah kalang kabut mencari bos-nya itu ke sana ke mari, namun justru bos-nya masih berada di hotel.

"Ya. Jangan banyak tanya kamu. Cepatlah datang!" Johnny kembali meninggikan nada suaranya pada Kevin, karna asistennya itu terlalu banyak bertanya.

"Baiklah. Perintah siap laksanakan. Aku segera berangkat." 

Johnny langsung memutus panggilan teleponnya pada Kevin. Dia lalu membuka pesan singkat yang dikirim oleh Kevin melalui aplikasi hijau, yang sudah entah berapa pesan jumlahnya.

Betapa terkejutnya dia, ketika melihat poto tangkapan layar dari artikel media online yang dikirim oleh Kevin. Di headline artikel tersebut, tertulis 'Hot party owner Suh Corporation'. Tak hanya itu, di artikel tersebut juga terpampang poto dirinya sedang berciuman dengan Soraya. Meskipun, wajah Soraya diblur, dan hanya terlihat wajah dirinya saja, Johnny bisa memastikan bahwa wanita itu adalah Soraya.

'Sialan! Apa-apaan ini!' umpat Johnny.

Dia tak habis pikir, tentang apa yang sebenarnya terjadi malam tadi. Dia bahkan tak mengingat satupun kejadian. Dia seperti amnesia mendadak. Ingin rasanya tak percaya, namun semua bukti sudah sangat jelas terpampang nyata di pelupuk matanya. Mulai dari bukti bahwa Soraya telah ternoda di tangannya, sampai bukti sebuah poto yang sukses makin mengganggu pikirannya.

"Pak, saya permisi. Nyonya itu sudah saya gantikan pakaiannya. Dia juga sepertinya sudah siuman." Staff hotel yang tadi diperintahkan Johnny untuk menyalin pakaian Soraya, mendatanginya di balkon, dan mengabarkan bahwa Soraya sudah mulai sadar dari pingsannya.

"Makanan juga sudah di antar oleh room service, Pak," lanjutnya.

"Ini, ambillah." Johnny mengulurkan uang tip untuk staff tersebut.

"Terima kasih banyak, Pak." Staff itu membungkukkan sedikit badannya pada Johnny, lalu pergi ke luar kamar setelahnya.

Johnny menghampiri Soraya yang masih terbaring di tempat tidur. Gadis itu kini sudah memakai dress panjang, dengan sweater rajut sebagai luaran. Terlihat sangat anggun. Sementara itu, mata Soraya juga mulai terbuka, dan melihat sekeliling ruangan. Johnny lalu duduk di pinggiran kasur, tepat di samping badan Soraya.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanyanya pada gadis bermata indah itu.

"Tidak ada yang baik. Hidupku bahkan sudah hancur sekarang." Dengan ekspresi datar, Soraya merespon ucapan Johnny.

"Jangan bicara seperti itu. Maafkan saya. Saya berada diluar kendali saya sendiri. Saya tak menyangka akan terjadi hal buruk begini." Johnny yang masih dengan rasa bersalahnya, tak henti meminta maaf pada Soraya.

"Biarlah. Tak ada yang perlu disesalkan. Mungkin sudah takdirku kehilangan mahkota sebelum menikah seperti ini." Dengan tatapan kosong lurus ke depan, dan tak melirik sedikitpun ke arah Johnny yang berada di sebelahnya, Soraya yang masih mengalami shock berat itu masih merespon dengan baik lawan bicaranya.

Johnny tertunduk mendengar ucapan Soraya. Dirinya merasa malu pada Soraya yang sangat menjaga harga dirinya sebagai wanita.

Hidup di dalam hingar-bingar kemewahan, dan biasa tidur dengan perempuan manapun yang dia inginkan, Johnny merasa tak punya muka lagi di hadapan Soraya. Tak diduganya, bahwa Soraya yang pernah terjun di dunia modeling, dan bahkan pernah ia anggap rendah, ternyata masih menjaga utuh kesuciannya.

"Aku akan menebus semua kesalahanku. Katakan, apa yang harus kuperbuat?" Johnny memegang tangan Soraya yang terlihat mungil saat berada di genggamannya. 

Membiarkan tangannya di genggam Johnny, Soraya hanya menggeleng pelan. "Antar aku pulang saja," ucapnya kemudian.

Johnny mengangguk cepat, mengiyakan perkataan Soraya. "Baik, saya akan mengantarmu. Tapi sebelum itu, kamu makan dulu, ya. Kamu baru saja pingsan. Setelah itu, minum obat ini. Jangan khawatir, ini obat saya beli sesuai resep dokter." 

Tanpa menunggu persetujuan dari Soraya, Johnny langsung mengambil makanan yang sudah tersedia, dan bersiap menyuapkannya pada Soraya. Sontak merasa kaget, Soraya langsung menoleh ke arah bos-nya itu, dan menatap lelaki itu dengan tatapan aneh. 

Soraya terkesiap, menyaksikan hal tersebut. Suh Johnny yang dikenalnya sebagai manusia dingin dan menyebalkan, telah berubah seperti malaikat sekarang. Meskipun di hatinya menyimpan rasa dendam pada lelaki itu karna sudah dengan lancang menikmati tubuhnya, namun tak dapat dipungkiri, jika Johnny bersikap sangat manis padanya sekarang.

"Ayo, buka mulut! Kenapa malah bengong kamu ini." Johnny mendekatkan ujung garpu ke mulut Soraya. 

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Jerat Cinta Mr. Suh   Kegelisahan Menuju Hari Pernikahan

    "Bagaimana ini, Arinda." Isak tangis Soraya memecah kala sahabatnya itu datang menemuinya. "Kenapa bisa seperti ini, Aya. Aku dan Kevin mencarimu dan pak Suh kemana-mana malam itu. Aku juga tak menduga bahwa kalian ternyata bersama." Arinda memeluk Soraya erat. "Semua terjadi begitu saja, Arinda. Sekarang, papa sudah sangat marah. Aku tak mungkin bisa membantah perkataan papa yang memintaku untuk menikah dengan pak Suh." Soraya meluapkan isi hatinya dengan leluasa dipelukan Arinda. "Aku juga tidak bisa berbuat apapun, Soraya. Semua sudah terjadi. Mungkin ini ialah jalan terbaik dari Tuhan." Arinda menenangkan Soraya dengan tutur lembutnya. Soraya mengangguk mengiyakan ucapan dari sahabatnya itu. Ia juga tak bisa berbuat apapun. Semua harus ia terima dan jalani saja sekarang. "Apakah Taraka menghubungimu?" Arinda tiba-tiba teringat akan seseorang. Mendengar nama itu, Soraya terkejut. Ya, benar. Saking kalutnya pikiran, ia sampai tak teringat pada kekasih yang sudah bertahun-tahun

  • Jerat Cinta Mr. Suh   Flashback II (Bestie)

    "Jika kau ditolak, kau kira aku akan dengan egois membiarkanmu menjadi pengangguran sendirian?" ucap Arinda setengah meledek Soraya. "Huuuh ... kau ini." Soraya menoyor kepala Arinda pelan. Soraya dan Arinda sudah berteman sejak duduk di bangku SMA. Soraya yang merupakan putri dari pengusaha tekstil terbesar di kota itu, sangat nyaman berteman dengan Arinda, yang merupakan anak yatim piatu, dan hanya tinggal seorang diri di rumah yang tak terlalu besar peninggalan orang tuanya. Sikap perduli Arinda kepada Soraya, serta rasa kasih sayang yang Arinda berikan padanya, merupakan bagian dari hal yang membuat Soraya merasa sangat nyaman jika sedang bersama Arinda. "Yes, akhirnya kita diterima, Rin." Soraya bersorak ketika telah menyelesaikan intervew mereka, dan ke luar dari ruangan HRD tadi. "Puji Tuhan, Soraya. Kita bisa mulai bekerja besok," ucap Arinda. Hatinya sebenarnya sedikit mengganjal, karna percekcokan yang terjadi antara Soraya dan pria bernama Johnny Suh tadi. Terlebih, Jo

  • Jerat Cinta Mr. Suh   Flashback

    "Hah? Memangnya kamu ini siapa? Belagu banget jadi orang," sela Soraya, yang juga kaget atas perkataan Johnny barusan. Belum sempat mendapat jawaban dari lawan bicaranya, Soraya kembali dikagetkan oleh suara seseorang. "Johnny Suh. Kenapa kau masih berpakaian seperti ini. Meeting tiga puluh menit lagi!" ucap pria yang baru datang itu.Soraya dan Arinda saling tatap. Mereka menyadari sesuatu. Johnny Suh? Ya, benar. Lelaki dengan kaos oblong di hadapan mereka, pasti pemilik dari perusahaan yang bernama 'Suh Corporation' ini.'Mampus gue. Johnny Suh? Jadi, lelaki ini ...' gumam Soraya. "Mengerti sekarang kamu gadis sombong. Sekarang, ke luar dari kantor saya! Biarkan teman kamu bekerja." Pria yang benar adanya ialah pemilik perusahaan "Suh Corporation" itu, terang-terangan mengusir Soraya, karna telah berlaku tidak sopan padanya. Lelaki yang baru saja datang dan memperingatkan jadwal meeting pada Johnny tadi, juga tampak terheran-heran. Apa yang terjadi, pikirnya. Ia juga heran menga

  • Jerat Cinta Mr. Suh   He is Johnny

    Lagi-lagi, Dodo terlonjak kaget. Tapi mengalahi rasa penasarannya, Dodo yang sangat takut pada Johnny itu, hanya membalikkan badannya sebentar, dan mengangguk pelan, lalu meninggalkan bosnya yang tengah duduk di kursi tinggi ala bar tersebut.'Ada apa dengan tuan Suh. Aneh sekali. Tapi tak apalah, yuhuuuu ... akhirnya bisa refreshing,' gumam Dodo sembari berjalan menemui pekerja lainnya, untuk memberitahukan hal menggembirakan ini.Sementara Johnny, yang berada di ruangan bar yang khusus disediakan untuk tempatnya minum, kini telah menuangkan wine ke dalam gelasnya. Hatinya masih tak karuan. Rasa bersalah yang begitu kuat, juga terkaannya akan siapa yang sudah berani menjebak dirinya, sangat membuatnya menjadi kacau.'Aku tak akan melepaskanmu, bajingan! Setelah aku tau siapa kau sebenarnya, dan apa maksud dari tindakanmu ini, aku tak akan mengampunimu,' Johnny bergumam sesaat setelah ia menyesap segelas wine yang tadi ia tuangkan. Setelah melakukan ritual wajibnya untuk meminum wine

  • Jerat Cinta Mr. Suh   Semua diliburkan

    Bagaimana tidak, Johnny yang tidak pernah sama sekali menutup kantornya secara pribadi, di luar akhir pekan atau libur nasional, bahkan saat ayahnya meninggal dunia, kini dengan enteng memerintahkannya untuk menutup kantor selama seminggu penuh."Kau tau keadaannya, bukan? Tidak usah banyak tanya." Johnny tampak serius membolak-balik lembaran berkas di tangannya.Kevin yang merasa bahwa ada yang tidak beres pada sahabatnya itu, lantas merampas berkas yang sedang dibolak-balik oleh Johnny. Dia tau betul, bahwa sekarang pikiran Johnny bahkan tak tertumpu pada berkas lama tersebut."Katakan, Jo. Apa yang terjadi. Kau sudah menemui orang tua Soraya, bukan? Apa yang dia katakan?" tanya Kevin.Johnny yang menyadari bahwa fikirannya benar-benar gusar, akhirnya menyerah pada Kevin. Dia memang harus memberi tahu Kevin. Bagaimanapun juga, Kevin-lah nantinya yang akan dia andalkan untuk mengatur semuanya."Aku dan Soraya akan menikah ..."Kevin mengangguk mengerti. Pria berkacamata itu sudah men

  • Jerat Cinta Mr. Suh   Pernikahan

    "Kenapa kau menyetujuinya?" Tak disangka, Soraya yang sejak tadi hanya diam, kini berucap gamblang kepada Johnny.Johnny berusaha meredam segala ombak di kepalanya kepada Soraya. Ingin mengambil hati gadis itu. "Soraya, aku mohon, mengertilah. Bukan hanya memikirkan diriku sendiri, aku bahkan lebih memikirkan tentangmu." Johnny berlutut di hadapan Soraya. Berusaha meluluhkan wanita yang tiba-tiba saja akan menjadi istrinya.Tante Sonia yang sejak tadi memperhatikan, juga kini ikut membantu Johnny membujuk Soraya."Semua keputusan ini sudah diambil dengan pertimbangan yang baik, Soraya. Hentikan semua keegoisan itu, Nak. Fikirkan tentang masa depan kalian berdua. Kita tidak tau, apa yang bisa dilakukan oleh si penjebak itu lagi nantinya," jelas tante Soraya meyakinkan sang putri.Soraya kembali menangis tersedu. Air mata kini kembali membasahi pipinya. Menambah bengkak pada matanya. Semua di luar dari rencana masa depan yang sudah diaturnya jauh-jauh hari. "Mama akan meninggalkan kal

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status