Sukulen adalah nama lain untuk kaktus. Ada beberapa jenis akar kaktus yang digunakan untuk obat-obatan, bisa mendetoks racun dalam tubuh meskipun sukulen sendiri tidak beracun, enak dimakan buah dan akarnya. Teratai juga tidak beracun, buahnya juga enak dimakan. Tetapi bisa digunakan untuk pengobatan terapi racun juga. Ada banyak rempah-rempah dari masakan Indonesia yang bisa digunakan untuk mendetoks racun dan Veronica menggunakan rempah-rempah ini, seperti misalnya bunga lawang yang ada dalam catatan pengobatan kuno Eropa untuk mendetoksifikasi racun, sering disebut bunga bintang. Oke, jangan lupa vote, komen dan tulis ulasan cerita ini ya, kan udah dijelasin ahahaha. Love you all!
Baru saja mobil Luca dengan Zee duduk pada kursi penumpang dan dua ekor serigala pada kursi belakang, keluar meninggalkkan kediaman Salvatore, sebuah mobil sport turut mengikuti mreka. Gegas Luca menghentikan laju mobilnya, menurunkan jendela dan belum sempat bibir pria itu bertanya, penumpang di mobil sport sudah lebih dulu tertawa renyah, berkata, "Tak perlu menyapa, kalian tak melihat, kami hanya sedang jalan-jalan." ucap Massimo sembari menaikkan kedua alisnya memaksakan senyum godaan pada Luca. Megan yang telah dinikahi Massimo, duduk pada kursi penumpang, menatap datar ke arah Luca yang menyeringai masam. "Jika mau jalan-jalan, harusnya kalian pergi ke tempat yang kalian bebas berlarian tanpa perlu memakai pakaian." dengkus Luca ditanggapi gelak tawa Massimo. "Kalau begitu silakan pandu jalannya, kami tak perlu berlarian, cukup di dalam mobil saja, lepas pakaian." kekeh Massimo, "Zee jangan coba-coba mengintip!" Luca tahu ia tak akan bisa melarang Massimo dan Megan mengikut
Luca terdiam mendengar pertanyaan sinis Zetha. Bukan karena ia melakukan kesalahan tetapi otaknya merasa ada yang tidak beres telah terjadi. Zetha bukanlah tipikal seseorang yang akan impulsf melampiaskan emosinya. Dibanding siapapun, Zetha paling bisa mengontrol emosi karena pola pikir terbaliknya."Sis ...bagaimana keadaan Michele dan Damon? Apakah ...apakah Michele membutuhkan donor darah?" Luca bertanya terbata, meraih ujung jemari Zetha yang segera menepisnya kasar. "Michele kritis, keadaannya sekarat! Damon juga tidak akan selamat jika Michele ..." Brukkk ...! Lutut Luca langsung merasa lemas, menjatuhkan dirinya bersujud mencium lutut Zetha, "Please, Sister ...selamatkan Michele. Aku tak memiliki siapa-siapa lagi yang mengerti aku selain Michele. Aku ...akan menikam jantungku sendiri jika ..."Luca tidak sanggup melanjutkan kata-katanya, dunianya terasa gelap seketika setelah mendengar perkataan Zetha. Meskipun Zetha sengaja berbohong demi suatu alasan, Luca yang sangat memp
Mendengar racauan Michele yang tanpa sadar ia ucapkan, Zetha mengeratkan rahangnya, kembali membelai pipi lembut adik iparnya, "Siapapun wanita itu, ia hanya akan memiliki waktu 2x24 jam. Sekarang, dengarkan suara Simon yang akan memandumu, Golden Girl!" Simon beralih menggenggam sebelah telapak tangan Michele, berkata lembut namun tegas, memandu pernapasan Michele juga sekaligus mengontrol tanda vital di monitor mesin portable canggih. Tepat satu menit lagi ke dua jam sejak Michele di bawa ke dalam ruangan dan ditangani langsung oleh Zetha, Simon dan Ariana, tangisan melengking bayi bergema di seantero ruangan. Effren dan Deristi berpelukan di depan pintu ruangan, seketika airmata Deristi meluncur jatuh ketika telinganya mendengar suara tangisan bayi dari dalam, tetapi pintu ruangan masih tertutup rapat dijaga oleh Gerardo. Jantung dalam rongga Effren masih berdentam-dentam tidak tenang, memeluk Deristi sangat erat dan menempelkan bibir ke puncak kepala istrinya, sementara dalam h
Sudah sepekan Pierre kembali ke Sorrento. Ibrahim juga sudah sibuk sepanjang hari di Dubai, namun tak pernah absen minimal lima kali dalam sehari berkomunikasi menggunakan video dengan Lucy juga anak-anak mereka. Marcio dan Anne kembali kesibukan mereka sekaligus menyiapkan hadiah spesial untuk Zeze dan Pierre. Alasan yang sama pada Dimitri dan Sarah yang juga sangat sibuk meneliti darah Zeze, Freyaa, Zetha, Simon, Luciano dan Pierre, karena darah Pierre bisa membuat racun dalam tubuh Zeze tidak hidup tumbuh berkembang lagi.Zeze baru keluar dari kamar Aghna dengan dandanan full, hasil kreasi Aghna yang mencoba mencocokkan riasan untuk Zeze yang mau saja dijadikan 'boneka' oleh Aghna, Susie dan Lucy. "Kenapa matamu bengkak?" Rooney mengernyitkan dahi melihat kelopak mata Zeze yang memerah atas bawah. "Itu bukan bengkak, Sayang. Zeze baru saja didandani Aghna, Ambu dan Lucy." Aisyah mencubit pinggang belakang Rooney yang langsung melongo. Zeze tertawa lebar mengedip-ngedipkan kelopa
Meskipun terlihat cuek dan santai, sebenarnya Zeze memperhatikan Veronica duduk di kursi dengan keadaan tidak nyaman. "Hei, kau tidak jadi tidur? Ingin berenang juga?" Zeze menggoda bayi Lula di pangkuan Veronica sambil ia memberikan sentuhan lembut ke punggung hingga pinggang belakang istrinya Felix tersebut. Senyum Veronica tertahan, menoleh pada Zeze yang tersenyum menggoda bayi Lula, "Terima kasih." bisiknya pelan karena kekakuan serta pegal kebas pada punggung dan pinggangnya langsung hilang setelah diberikan totokan oleh ujung jemari Zeze yang seperti menyentuh membelai.Bercinta berkali-kali bersama Felix yang memiliki kebutuhan sex tinggi tentu saja membuat Veronica kewalahan juga pegal-pegal pada tubuhnya. Tetapi Veronica justru menyukai sentuhan Felix yang seperti itu, percintaan keras dan gedubrakan. "Kau baik-baik aja? Apakah perutmu kram atau merasa sesuatu yang tegang?" tanya Zeze sembari ia menggoda bayi Lula yang sudah mulai bisa menatap sedikit lebih lama orang-oran
Kembar tiga bersorak girang begitu mereka terjun ke dalam kolam renang secara bersamaan dengan Luca yang mereka gelayuti. "Wahhh seru, seruu ...lagi paman, ayo naik lagi!" ucap Ali serempak dengan kedua saudaranya, mengguncang-guncang tubuh Luca yang terkekeh lebar. Michele memberengutkan bibirnya lucu melihat keceriaan kembar tiga, berbanding terbalik dengan kecemasannya beberapa saat lalu. Luca keluar dari kolam renang, menghampiri Michele dan mengecup bibirnya gemas, "Jangan kuatir. mereka menyukainya." bisiknya lembut. "Jangan terlalu sembrono, nanti kuping mereka kemasukan air ..." "Tidak ada, Michele, kuping kami baik-baik aja." kembar tiga gegas menyahuti perkataan Michele, lalu memanjati tubuh Luca kembali untuk bergelayutan. "Berikan ciuman dulu ke pipi Michele, lalu kita naik dan terjun lagi." Dengan cepat kembar tiga yang baru saja memanjati Luca, meluncur turun kemudian memberikan kecupan ke pipi Michele bertubi-tubi sehingga Luca tergelak melihat ekspresi istri cant