Share

7. Diselamatkan

Penulis: Freyaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-24 22:51:30

John Dantes, anak buah Hvitserk asal Rusia memandang Arkada dengan seringai kejam, meraih pistol pada balik pinggangnya yang langsung ia arahkan ke kaki serta paha anak buah Arkada di lantai.

Dor ...dor ...dorrr!!

"Aow!!" Anak buah Arkada terkejut langsung menjerit mengaduh pilu.

"Lepaskan wanita itu, dia milik kami!" tegas John memberikan perintah seraya menggerakkan dagunya pada Arkada yang melotot murka.

Melihat Arkada bergeming menurutinya, John kembali mengangkat lengan untuk membidik pria itu dengan moncong pistolnya.

"Kami tidak suka bernegosiasi dengan bocah labil Mussolini! Kau lepaskan wanita itu sekarang atau bapak tercintamu akan menemukan mayatmu di depan pintu rumahnya esok pagi!"

"Dia milikku!" tegas Arkada sambil menarik pistol yang juga tersampir di sisi pinggangnya, memberikan tembakan yang berhasil dielakkan oleh John.

Veronica berusaha menggoyangkan bangku ia duduki untuk menghindari dua orang pria yang kini saling balas menembak dalam ruangan, seakan tidak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Indriyani Kayla rizkia
Susie nggak tau bisnis haramnya felixs.
goodnovel comment avatar
senja_awan
aku suka Felix............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   86. Malam Pekat

    Setelah selama beberapa menit padam, kini semua lampu dan penerangan di kediaman Salvatore, taman serta tempat tinggal pelayan, pasukan khusus juga pengawal, kembali menyala terang.Awan gelap yang menghalangi cahaya rembulan dari atas langit pun kini hilang begitu saja, seakan tersapu oleh angin. "Ini ...?"Tenggorokan Gerardo tercekat memperhatikan sekeliling, sementara sebelah tangan masih mencengkeram kerah baju Luca yang sudut bibirnya menyeringai sinis.Hampir separuh dari orang-orang yang ada di lapangan, para anggota pasukan khusus, pengawal dan pelayan, tubuh mereka jatuh ke tanah, sudah tak bernyawa dengan leher tergorok masih bersimbah darah, seperti ayam yang dibantai. "Maaf, aku menjadi celah masuknya pengkhianat ke keluarga kita." Luca berkata datar pada Gerardo, melepaskan cekalan tangan saudaranya itu, lalu gegas membalikkan tubuh pergi menuju kediaman.Gerardo terpaku, matanya nanar memandangi tubuh-tubuh anak buahnya yang tergeletak tak beraturan di atas tanah, sem

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   85.

    Tenggorokan Jason tercekat mendengar perkataan Megan di depannya. "K-kalau begitu, ku mohon, tolong bunuh aku ..." pinta Jason lirih dengan tatapan penuh harap memandang Megan."Membantu membunuhmu?" Megan memajukan tubuh bagian atasnya merunduk ke arah Jason, bibirnya tersenyum menyeringai sinis, "Kau pikir, siapa dirimu dan memiliki hak untuk meminta bantuan padaku?!" pungkasnya mendengkus seraya melangkah mundur sambil menarik lengan Bonnie yang terus melirik Ubba dari kejauhan. Hera yang dipakaikan jubah oleh Megan sebelum dibawa ke lapangan depan tempat tinggal para pelayan dan pengawal serta pasukan khusus, kini jubah tersebut sudah terkoyak lepas, memperlihatkan gurat-gurat luka menyeramkan pada tubuhnya yang tak lagi indah dan elok dipandang mata. "Ahhh ..." bibir Hera berseru nyaring antara pilu kesakitan dan kenikmatan ketika sebelah tangannya sendiri meremas buah dadanya dan tangan yang lain ia gunakan untuk mengobok-obok sela paha. Meskipun malam hari, lapangan tempat

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   84.

    Kilau putih dari pedang di tangan Zeze terlihat menyilaukan bagaikan petir di malam dengan penerangan cahaya bulan dan lampu temaram jauh dari resort. Shhraangg!! Suara itu sangat tajam dan melengking, membuat ngilu dan tubuh menjadi merinding Laras senapan baja prajurit yang beberapa detik lalu berdentum besar menembak Zeze dalam jarak dekat, kini terpotong sempurna, layaknya lilin bagi pedang floret. "Ackhhh ..." pekikan pilu terlontar begitu saja dari mulut para prajurit yangmana selanjutnya tubuh mereka jatuh menggelosor tak beraturan satu persatu ke atas tanah dengan leher hampir putus terbabat. Kilauan ujung pedang Zeze masih terus berlanjut, bergerak sangat cepat seperti kilatan cahaya, sudah berdiri di depan Pierre, berhadapan dengan prajurit ahli beladiri. Para prajurit ahli beladiri di depan Zeze, semuanya tegak terpaku. Mata mereka melebar begitu mengenali gadis muda yang rambutnya berantakan karena ikatannya terlepas. Zeze Salvatore! Gadis muda yang vid

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   83. Libas Saja Sayang

    Prajurit di depan Zeze yang penutup wajahnya terlepas, menolehkan pandangan ke rekan-rekannya yang langsung bereaksi mengancam Zeze, mengelilingi Pierre dengan ujung senapan siap tembak. Hanya satu gelengan kepala samar, rekan-rekan prajurit pun langsung serentak menurunkan senapan mereka. Sang prajurit menatap Zeze yang terlihat sangat kecil, muda serta rapuh di matanya, "Jessica punya misi, dia tak ada di sini. Tapi kau dipastikan mati malam ini!" ucapnya pelan, bersuara dalam dan sangat tenang namun lengan besarnya berayun cepat mencekik leher Zeze yang lambat bereaksi karena mencerna kata-kata. "Zee!" Pierre maju selangkah, namun terhenti begitu prajurit merentangkan sebelah lengan ke arah dadanya. "Tulang leher wanitamu ini akan patah jika kau berani maju selangkah lagi!" Pierre menelan ludah, menatap Zeze yang memberi kode dengan kedipan kelopak mata agar menuruti perkataan sang prajurit. Dari kejauhan telinga Zeze bisa mendengar suara kapal berlabuh di pantai, kemudian d

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   82.

    Begitu turun dari mobil, Hera di seret oleh Megan menuju lapangan tempat para anggota pasukan khusus, para pelayan dan pengawal tinggal di bagian belakang serta samping kediaman besar Salvatore. Sementara Ubba menarik tengkuk pakaian Jason yang sudah compang camping, berjalan terseok-seok, tak punya tenaga dan daya untuk memberontak sama sekali, mengikuti Megan yang lebih dulu menyeret Hera. Bonnie berjalan diam di belakang Ubba, yangmana mereka juga diikuti para pengawal yang menjaga Hera dan Jason sebelumnya di gedung serba guna. "Ada yang harus ku lakukan, kau bawa dia dulu ke lapangan sana." Ubba berkata pada Bonnie yang hanya mengangguk tanpa berkata apapun selain sudut bibirnya tersenyum tipis namun tatapan mata sangat sendu. "I love you, Bon-bon!" Ubba memberikan kecupan ke kening Bonnie yang lagi-lagi hanya mengangguk, seakan sedang menahan sesak di dalam dada. Ubba sudah berlalu, memasuki kediaman Salvatore menggunakan pintu samping, meninggalkan suasana malam menjadi sem

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   81. Bisikan Maut Michele

    Deru suara motor terdengar nyaring membelah jalanan malam yang masih sibuk dengan hiruk pikuk manusia mencari hiburan. Pierre membonceng Zeze di sepeda motor sportnya, tak membiarkan gadisnya itu mengendarai sendiri. Lokasi yang disinyalir sebagai resort tempat tinggal Jessica, diberitahu Luca pada Zeze terletak pada bagian atas Sorrento, tepi tebing laut dengan pemandangan sangat indah, tenang serta termasuk hunian mewah. Di Palermo, Luca masih memantau layar monitor yang ia proyeksikan di depannya. Pada atas meja, ada ponsel milik Hera yang akhirnya berhasil di retas oleh Luca. "Sayang ...belum tidur?" Michele masuk sambil membawa meja beroda yang terdapat piring camilan malam untuk Luca. "Damon tidur bersama Ayah dan Ibu, tadi sudah pompa ASI." Michele memberitahu sebelum Luca bertanya tentang bayi mereka. "Aku ingin tidur bersamamu, sudah beberapa malam kita tidak tidur bersama." tutur Michele seraya memangkas jarak dengan Luca, memberikan kecupan ke kening dan bibir suaminy

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status