"Tuan, ada berita yang tidak baik."
Fourd mendongak, menatap penuh tanda tanya Vampire kepercayaannya. "Ada apa?" tanyanya meletakkan buku yang sejak tadi dia baca.
"Rumah utama tempat persembunyian kita telah diserang Raja Vampire, Tuan."
"Apa?!" Fourd bangkit dari duduknya, kaget. "Bagaimana bisa?" tanyanya tidak percaya.
"Ini karena Kaum kepercayaan pemimpin Kaum Hitam, Tuan. Mereka sekarang telah berpindah pihak pada adikmu. Klan Vampire sedang menyisir seluruh hutan mencari keberadaan kita bersama mereka," terang Vampire kepercayaan Fourd memberikan informasi tentang hal yang sempat dikabarkan oleh salah satu Vampire yang berada di rumah itu sebelum mati meledak bersama bom.
"Brengsek!" maki Fourd marah. "Jadi mereka memang ingin menentangku dengan mengajak adik tiriku bekerja sama? Tidak ku sangka mereka sungguh licik!" kesalnya menggebrak meja di depan.
"Ada apa Sayang?" Olympus menghampiri istrinya yang tiba-tiba bangun saat tidur di dekatnya.Wanita itu sempat berteriak memanggil nama Rey sebelum akhirnya tersadar dari mimpi buruknya."Di mana Rey?" tanya Clara dengan peluh membanjiri dahinya.Nafasnya yang terengah membuat pria berambut putih di depan Clara khawatir."Tenanglah, Sayang…," ucap Olympus mengusap dahi istrinya."Di mana Rey, Olympus?! Katakan di mana anakku!" pekik Clara lagi tidak sabar."Tenanglah, Rey masih di hutan bersama Klan pencari. Dia aman bersama mereka," sahut Olympus berusaha menenangkan wanita yang tampak ketakutan di depannya."Kau yakin dia benar-benar aman?" tanya Clara memastikan."Iya, Sayang. Vampire suruhanku baru saja melaporkan perkembangan pencarian Fourd di sana. Kamu tidak perlu khawatir…." Clara mengangg
"Bagaimana keadaanmu Michael?" Elish datang menemui tabib kepercayaan Rey yang telah keluar dari peti pengembali energinya.Michael berbalik menatap wanita tua dengan wajah yang mulai berkeriput mendekatinya."Aku sudah lebih baik dari sebelumnya, Tabib Elish. Terima kasih karena sudah menjaga dan mengobatiku selama ini."Elish tersenyum, berdiri di dekat Michael yang tengah bersiap pergi dari ruangan itu."Jangan berterima kasih padaku Michael. Aku hanya sesekali datang kesini mengecek keadaanmu. Wanita manusia itu yang selalu disini menemanimu selama kau tidak sadar. Kau seharusnya berterima kasih padanya dan bukan padaku."Michael hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Elish. Dia juga tahu bagaimana Olivia selalu datang kesana sekedar duduk bercerita banyak hal dengannya di samping peti pengembali energi.Pria itu sengaja tidak mem
"Aku tidak mau, siapa yang mau menikah denganmu! Jangan bertingkah tidak waras dan menghalangi jalanku!" Olivia mendorong Michael, menarik kopernya sebelum pria itu kembali menahan langkah kakinya. Sumpah demi apapun Olivia tidak pernah menyangka Michael akan sadar hari ini dan tiba-tiba datang kesini menghalanginya pergi jauh dari Negara mereka. "Kamu pikir kamu bisa pergi begitu saja tanpa berpamitan padaku Olivia? Jangan berharap!" Michael menarik tangan Olivia, menggenggamnya dan membawa dia menghilang dari sana secepat mungkin. Michael tidak memperdulikan mereka yang sedang berada di mana dan siapa yang ada disekitar mereka. Dalam pikiran pria itu, dia hanya ingin membawa Olivia kembali ke rumahnya dan menahan wanita yang dia cinta terus berada disisinya. "Apa yang kau lakukan Michael?!" Olivia berontak, tidak terima begitu mereka tiba di kamar yang dia tempati sebelumnya.
Tubuh yang terasa sakit di sana sini menjadi pertanda bagaimana dahsyatnya pergulatan pasangan Vampire dan manusia itu semalam.Olivia merasakan pangkal pahanya yang sedikit nyeri karena Michael terus menggempurnya hanya dalam selang waktu satu jam saja setelah pergulatan pertama mereka berakhir.Olivia bahkan tidak bisa bangkit dari ranjang untuk membersihkan diri di kamar mandi. Michael benar-benar menggempurnya habis-habisan setelah keduanya berbaikan dan memutuskan memulai semuanya dari awal."Mau kemana, Baby?" tanya Michael masih berbaring di samping Olivia."Aku mau ke kamar mandi. Kakiku lemas dan tubuhku sakit semua, aku tidak bisa bangun."Michael tersenyum, bangkit mendekati Olivia tanpa menggunakan sehelai benangpun.Tubuh yang kekar dengan benda perkasa yang menggantung indah menjadi pemandangan yang memanjakan mata Olivia. Wajahnya p
"Hormat padamu Raja…."Rey yang tengah sibuk memeriksa peta dalam hutan terkejut melihat kehadiran tabib kepercayaannya yang tiba-tiba masuk ke dalam kemah tempatnya beristirahat.Pria pucat itu dengan cepat mendekati Michael yang berdiri dengan gagah, sedikit membungkuk memberi hormat pada Rey."Michael … kau sudah sembuh?" tanya Rey bahagia."Iya, Tuan. Maaf membuatmu khawatir," sahut Michael sopan."Tidak, kau justru membuatku takut Michael. Aku pikir aku akan kehilanganmu karena kejadian kemarin." Rey menatap hangat pria berbadan kekar di depannya, bahagia sekaligus bersyukur Michael bisa kembali berkumpul bersamanya."Tenang saja, Tuan. Tubuhku masih sangat kuat untuk selalu melindungimu." Michael tersenyum, ikut merasa bahagia dalam hati.Baginya melihat Rey dalam keadaan yang baik-baik saja sudah sangat berarti
Sebulan menghabiskan waktu di dalam hutan tanpa perkembangan apa-apa, Klan Vampire pencari dibuat kaget dengan kehadiran salah satu Vampire yang diketahui sebagai pengikut setia dari Fourd.Vampire itu sengaja menampakkan dirinya agar bisa ditangkap dan dibawa ke hadapan Raja Vampire.Begitu mendengar berita tersebut, Rey buru-buru beranjak dari kursi keluar menemui Vampire pengikut Fourd di depan kemahnya."Tuan, Klan pencari kita menangkapnya sedang duduk di bawah pohon dekat sini." Michael menyeret Vampire pengikut setia Fourd, mendorongnya agar berlutut di bawah kaki Rey."Kau … katakan padaku di mana pengkhianat itu berada!" ucap Rey tanpa basa basi.Dia sudah terlalu lelah mencari dan membutuhkan informasi yang akurat dari Vampire pengikut Fourd yang tersisa."Jika aku memberitahukan di mana dia berada, apakah kau mau mengampuniku?" Vampire berju
"Brengsek!" Fourd memekik marah saat tahu Vampire kepercayaannya yang tersisa telah pergi meninggalkan penjara bawah tanah dan tidak pernah kembali.Satu hari tanpa kehadiran Vampire yang bisa dia percayai dan dia suruh, Fourd mulai kebingungan dan gelisah.Pria itu merasa Vampire kepercayaannya sengaja menghilang dan melarikan diri darinya, tanpa memperdulikan dia yang bisa kapan saja tertangkap oleh Klan pencari milik Rey.Fourd mulai berjalan kesana kemari mengelilingi ruang sempit dan pengap itu dengan pikiran yang berkecamuk."Sial!" maki Fourd melemparkan barang apa saja yang ada di depannya.Rasa ditinggalkan lagi-lagi dirasakan Fourd dihatinya. Ditinggal oleh wanita yang telah melahirkannya sejak kecil membuat dia paling tidak suka rasa yang menyiksanya ini.Fourd tidak mau hidupnya berakhir dengan dia yang harus terus bersembunyi tanpa ada satu
Fourd tersenyum sinis sengaja membuat adik tirinya makin marah. Lebih cepat Rey membunuhnya akan lebih baik untuknya mati.Fourd sudah pasrah, dia tahu Rey tidak akan mungkin memaafkannya dengan semua kejahatan yang dia perbuat selama ini padanya dan keluarga mereka."Kau biadab! Harusnya Vampire jahat sepertimu tidak pernah dilahirkan ke dunia ini!" pekik Rey lagi semakin kuat mencengkram leher Fourd.Dalam cekikan yang terasa makin menyakitinya, Fourd jadi teringat dengan wajah Olympus dan Clara.Selama dia hidup, masa kecilnya adalah hal yang paling indah yang pernah Fourd rasakan. Meski berumur tidak jauh beda dengan Rey, tapi sejak kecil mereka sudah diajarkan untuk saling menerima dan menyayangi satu sama lain.Clara tidak pernah sekalipun membeda-bedakan dia maupun Rey. Cinta dan kasih sayang benar-benar mereka rasakan tanpa ada satu hal yang membuat posisi di