Home / Rumah Tangga / Jerat Pesona Istri Simpanan / Bab 167. Pengaruh Hamil?

Share

Bab 167. Pengaruh Hamil?

last update Last Updated: 2025-09-05 20:22:26

Arya duduk di tepi ranjang, pandangannya terarah pada Maudy yang berdiri membelakanginya di dekat jendela. Sejak pagi, istrinya itu bersikap dingin dan tak mengucapkan sepatah kata pun. Arya mengerutkan kening, merasa bingung sekaligus resah.

“Sayang, kamu kenapa, sih?” Tanya Arya berharap bisa meluluhkan hati istrinya. “Aku minta maaf... Aku tau aku banyak salah,” lanjutnya dengan nada tulus, berharap mendapatkan jawaban.

Namun Maudy tetap membisu. Tubuhnya terlihat tegang, kedua tangannya menggenggam tirai jendela dengan erat, seolah berusaha menahan sesuatu yang berat.

“Sayang...” Panggil aryaylagi, kali ini ia berdiri dan mencoba mendekati Maudy.

Tapi sebelum Arya sempat mendekat lebih jauh, Maudy berbalik. Wajahnya datar, tanpa ekspresi, tapi matanya menyiratkan perasaan yang tak bisa ia sembunyikan, marah, kecewa, dan lelah bercampur jadi satu.

“Tolong jangan deket-deket aku, Mas!!” Ucap Maudy dingin.

Arya terpaku. Kata-kata itu terasa seperti tamparan baginya. “Sayang...” gumam
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 173. Mengatur strategi

    Pagi itu, suasana di official store milik Maudy terasa sedikit berbeda. Biasanya, tempat itu selalu dipenuhi dengan obrolan ringan dan gelak tawa pekerja yang bersemangat, tetapi kali ini ada keheningan yang menyesakkan. Ketegangan tampak jelas di wajah setiap orang, meskipun mereka berusaha tetap sibuk dengan tugas masing-masing.Feby duduk di tengah ruangan rumahnya dengan laptop terbuka di depan. Wajahnya datar, tetapi jemarinya berhenti di atas keyboard saat matanya membaca notifikasi yang terus berdatangan. Pesan-pesan itu berisi cacian, tuduhan, bahkan ancaman.“Netizen zaman sekarang memang nggak ada kerjaannya,” Gerutunya kesal sambil memiringkan laptop ke arah Aditya yang duduk di sofa dekatnya. “Lihat nih, komentarnya pedas semua. Bahkan ada yang bilang usaha ini harus tutup karena pemiliknya, pelakor.”Aditya mengerutkan kening, dan mengambil laptop itu dari hadapan Feby, “Udah nggak usah dibaca, apalagi diladenin. Maudy kan udah bilang kemarin kalau hal kayak gini bakal te

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 172. Mencoba Mendekati

    Keesokan harinya...Berita tentang Arya dan Maudy menjadi topik utama di berbagai media online dan media sosial.Judul-judul sensasional seperti Skandal Perusahaan Besar, CEO Dirgantara Group dituduh Selingkuh, Jasmine Meninggal karena Depresi? Dan Maudy wanita perusak rumah tangga, diangkat menjadi ratu di hidup Arya, memenuhi linimasa.Netizen tak henti-hentinya melontarkan komentar pedas.“Wanita seperti Maudy ini memang nggak punya hati, ngambil suami orang tanpa peduli pada sesama wanita,” tulis seorang pengguna.“Arya Dirgantara ternyata tidak sebaik yang kita kira. Kasihan Jasmine meninggal karena depresi. Semoga karma datang untuk mereka,” tambah yang lain.Namun, di sisi lain, ada juga yang membela. “Tapi tidak ada bukti kalau berita ini benar. Bisa aja mereka dijebak. Jangan terlalu cepat menghakimi!”Meskipun ada yang netral, mayoritas komentar menyudutkan Maudy sebagai pelakor dan Arya sebagai suami yang kejam.Sedang di rumah besar milik Arya, saat ini pria itu sedang mem

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 171. Menjalankan

    Rayendra datang dengan senyuman lebar, di ikuti oleh dua karyawannya yang membawa beberapa piring makanan ke meja keluarga Arya.Aroma masakan hangat menguar, membuat Azzam berseru girang. “Wah, ini makanan apa, Opa? Harum banget!” Ucapnya dengan mata berbinar.“Kamu pasti suka, Nak. Opa buat spesial buat kalian,” Jawab Rayendra sambil menata makanan di atas meja. “Ini ayam bakar madu, sop buntut, dan jangan lupa nasi liwetnya. Semua ini favorit Papa dulu,” ujarnya sambil menatap Widya sekilas.Widya mengangguk tipis, namun wajahnya sedikit memerah, tak mampu menyembunyikan perasaan canggung yang masih tersisa.Arya hanya memperhatikan dengan pandangan penuh arti, sementara Maudy memilih untuk sibuk menyendokkan nasi untuk Azzam, mencoba mengalihkan perhatian.Setelah semuanya tersaji, Rayendra akhirnya duduk di samping Aira. la tersenyum hangat pada putrinya yang masih tampak sedikit kurang enak.“Aira, Papa sengaja bikin ini karena Papa ingat kamu dulu suka banget ayam bakar madu. M

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 170. Rencana

    Malam yang cerah dengan bintang-bintang berkelip menghiasi langit, mengiringi perjalanan keluarga kecil Arya menuju sebuah restoran di pinggir kota.Widya duduk di kursi depan, sesekali melirik ke luar jendela dengan senyum di wajahnya. Sementara itu, di kursi belakang, Aira tampak sibuk bercanda dengan Azzam, bocah kecil yang tertawa renyah karena godaan tantenya.“Aduh, Tante jangan gitu, geli!” Azzam tertawa sambil berusaha melindungi perutnya dari jari-jari Aira yang jahil.“Biarin, kamu juga dari tadi jahilin tante mulu.” Jawab Aira.Maudy tersenyum melihat putranya bahagia, tangannya mengusap rambut Azzam yang mulai sedikit berantakan. Sesekali, matanya melirik ke arah Arya yang duduk di balik kemudi.Pria itu tampak tenang mengemudi, meski di dalam hatinya ada harapan agar malam ini berjalan lancar. Arya ingin Maudy benar-benar menikmati momen ini tanpa merasa kesal.“Restoran Papamu ramai nggak, Arya?” Tanya Widya.Arya tersenyum kecil, melirik ibunya sekilas sebelum kembali f

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 169. Sensitive

    Tok tok...Arya berdiri di depan pintu kamar, mengetuk pelan sambil berusaha menahan rasa gugup. Napasnya terasa berat, dan kakinya seperti menancap di lantai, ragu-ragu untuk pergi atau tetap bertahan. Dari balik pintu, tidak ada suara balasan, hanya keheningan yang membuat hatinya semakin gelisah.“Sayang...” Panggil Arya pelan.Masih tidak ada jawaban. Arya mengetuk lagi, kali ini sedikit lebih kuat. “Mas mau minta maaf. Mas tau Mas salah.” Ucapnya lagi.“Aku lagi nggak mau lihat kamu, Mas!!” Dari dalam kamar, akhir suara Maudy terdengar. Tapi bukan suara halus yang biasa ia dengar, melainkan nada datar yang terkesan dingin.Arya menghela napas panjang, kepalanya tertunduk. Namun, ia tidak menyerah. “Mas ngerti kamu lagi marah. Tapi Mas cuma pengen kita bicara. Mas nggak mau masalah ini berlarut-larut, sayang. Mas kangen, pengen sama kamu...” Pintanya lembut.p“Mas, aku bilang aku nggak mau lihat Mas!!! Wajah kamu itu ngeselin banget.” Jawab Maudy lagi, tanpa membuka pintu kamar.K

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 168. Mulai cinta

    Malam itu,Suasana rumah terasa lengang tanpa kehadiran Aditya di sampingnya. Feby duduk di ruang tamu, menatap layar televisi yang menyala tanpa benar-benar memperhatikan apa yang sedang tayang. Pikirannya melayang pada suaminya yang tengah berjaga di rumah sakit.“Duh kenapa jadi mikirin Aditya, sih!” Gerutunya. Sambil mengetuk kepalanya sendiri.“Apa aku anterin makanan aja kali ya ke rumah sakit?” Gumamnya sambil melangkah ke dapur. “Tapi kalau nanti dia kegeeran gimana? Ah... Adit sialan! Gara-gara dia ajak begituan sekarang pikiranku jadi nggak waras!” Tambahnya kesal.Tak berselang lama.Feby tiba di halaman rumah sakit, ia mematikan mesin mobil dan menghela napas panjang. Matanya melirik cermin di atas dashboard, memastikan penampilannya. la merapikan rambut yang sedikit berantakan dan mengoleskan lip balm tipis di bibirnya.“Nggak boleh kelihatan kusut. Siapa tau di dalam dia ngajak, nganu, kan?” Gumamnya sambil memperbaiki kerah bajunya. Setelah merasa cukup rapi, ia terseny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status