Share

17. Aku Mau Sekarang!

"Ra, Pak Arsen manggil kamu itu."

Yunita berkata setelah berbicara di dalam telepon. Aku yang sedang sibuk dengan pekerjaan, refleks mengalihkan wajah padanya. 

"Pak Arsen?" ulangku memastikan dan Yuni mengangguk.

"Katanya minta kopi yang sama kayak kemarin."

Lagi? Aku tahu itu cuma alasan. Kopi yang aku antar kemarin saja tidak pernah dia minum.

"Oh, oke." 

Sambil menyeduh kopi pesanan Arsen, Yuni mengamatiku dari tempatnya. Tatapannya yang terlihat aneh sungguh membuatku ingin membuang muka rasanya. Aku takut dia curiga melihatku yang belakangan ini selalu dipanggil ke ruangan itu. 

"Nara, sebenarnya ada apa?" tanya Yuni. 

Mungkin dia khawatir dengan perceraianku?

"A-apa? Nggak usah dipikirin, Yun. Aku baik kok, perceraian nggak bikin aku jatuh," jawabku, memberikan senyum pada Yunita. Aku tak suka membahas Ferdy yang akan membuat hariku rusak.

"Bukan. Aku tau kamu santai banget kayak nggak a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status