Share

Jeratan Dendam Pernikahan Kedua
Jeratan Dendam Pernikahan Kedua
Penulis: Stary Dream

Bab 1

Penulis: Stary Dream
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-07 15:37:17

Helaan nafas panjang keluar dari mulut Nadya. Malam ini, ulang tahunnya yang ke 25 tahun. Sebuah malam terindah yang dipersembahkan Nadya untuk kekasih tercintanya, Samudera.

Nadya meraih tengkuk kekasihnya dan menciumnya hangat. Sembari mengusap bulir keringat yang meluncur dari sela-sela rambut Samudera.

"Aku mencintaimu," bisik Nadya mesra.

Sam tersenyum dan membalas kecupan itu. Ia lalu melepaskan dirinya dan merebahkan tubuhnya di samping kekasihnya. Meraih tubuh langsing itu dan mendekapnya erat.

Sebuah kecupan di dahi yang hangat Nadya dapatkan. Pria ini lalu menatapnya begitu dalam.

"Aku bahkan lebih lagi mencintaimu.." ucap Sam sambil mengusap bibir yang merekah itu. "Terima kasih karena sudah menjaganya untukku."

"Kamu yang pantas untuk mendapatkannya, sayang.." balas Nadya lembut. Malam ini, setelah 7 tahun berpacaran ia mempersembahkan keperawanannya untuk kekasihnya tercinta.

Sam meraih lagi tubuh itu dan memeluknya erat. Mengusap punggung polos itu dengan penuh kasih sayang.

"Apa ada lagi yang kamu inginkan, sayang? Aku bisa mengabulkannya."

Nadya tampak berpikir seraya menatap dua netra indah itu. "Aku ingin kita menikah."

"Akan aku kabulkan. Besok, aku akan membawamu ke hadapan orang tuaku."

"Besok? Kamu yakin?"

"Iya."

"Kalau ayahmu masih tidak menyukaiku bagaimana?" Nadya jadi khawatir.

"Tidak masalah. Kita tetap menikah. Dengan atau tanpa restunya.."

"Aku nggak mau kamu menjadi anak yang tidak berbakti, sayang.."

Sam membalas tatapan mata yang terlihat khawatir itu. Ia kembali memberikan hadiah kecupan di dahi wanitanya.

"Aku bahkan lebih takut kehilanganmu. Kamulah duniaku."

Semakin berbunga-bunga Nadya dibuat oleh kekasihnya. Sam begitu mencintainya dan Nadya pun sama saja.

"Sudah jam berapa ini, mas? Kita harus pulang."

Sam melihat jam yang tergantung di kamar hotel ini. Tapi, ia enggan melepaskan pelukannya.

"Kita pulang besok pagi saja. Aku kelelahan."

Nadya hanya bisa tersenyum ketika Sam mulai menutup kedua matanya. Tak menunggu lama, Nadya ikut terbang ke alam mimpi bersama kekasihnya.

Besok paginya, keduanya bangun dan kembali menyatukan diri. Padahal, Sam sudah menahan diri demi menjaga kesucian kekasih hatinya. Tapi godaan Nadya tak bisa ditolak. Kekasihnya ini sungguh cantik jelita. Selama 7 tahun berpacaran tak sekalipun Sam terjerat dengan godaan wanita lain. Baginya hanya Nadya yang paling cantik. Tak perduli jika kasta sosial membungkam mereka, tapi hanya Nadya yang memenangkan hatinya.

"Hari ini aku akan membawamu ke rumah orang tuaku. Tapi, kita pergi dulu untuk membeli sesuatu."

"Mau beli apa lagi, mas? Kamu sudah memberikanku banyak hadiah!" Ucap Nadya sambil memperlihatkan cincin berlian yang baru diterimanya semalam.

"Itu saja belum cukup!" Sam mengecup jemari kekasihnya. "Kita harus membeli baju, tas dan sepatu. Aku ingin kamu terlihat seperti....."

"Wanita berpendidikan?" Potong Nadya.

Sam langsung menggeleng. "Wanita elegan. Kamu tahu standar ayahku, kan?"

Nadya terkekeh. "Aku tahu. Sebab itulah hubungan kita tak pernah direstui. Aku hanya gadis yatim piatu yang tidak mampu melanjutkan pendidikan karena tak memiliki uang, lalu bekerja sebagai pelayan restoran untuk menyambung hidup."

Sam meraih tengkuk Nadya dan membungkam bibir kekasihnya dengan sebuah ciuman yang hangat dan lama.

"Setelah menikah, tugasmu hanya menjadi nyonya cantik yang bisanya menghamburkan uang suamimu saja."

"Dasar!" Nadya sampai mendorong bahu pria itu pelan. "Aku tidak segila itu akan harta, sayang! Menjadi istrimu saja itu sudah cukup bagiku!"

Keduanya sekali lagi bertukar pandangan dengan mesra. Api asmara ini begitu berkobar di dalam dada mereka. Dan Sam berjanji akan melalukan apa saja demi menikahi wanita ini.

Samudra dan Nadya, keduanya bertemu ketika masih sama-sama bersekolah di tingkat menengah atas. Sam yang merupakan anak orang kaya dan Nadya, gadis yang pintar dan mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya.

Keduanya bertemu ketika menempuh pendidikan. Kebetulan Sam lebih tua dua tingkat di atas Nadya. Mereka dekat tapi tak memutuskan untuk pacaran, hingga akhirnya Nadya lulus dari sekolahnya, Sam baru berani mendekatinya dan mengajaknya berpacaran.

Bak gayung bersambut, Nadya yang memang sudah lama menaruh hati pada Sam menerima untaian kata cinta pria tersebut.

Walau Nadya sadar jika status sosial mereka sangatlah berbeda. Nadya hanya anak yatim piatu yang miskin. Bahkan setelah menamatkan sekolah menengahnya, Nadya tak mampu berkuliah akrena tak memiliki uang. Wanita ini pun memutuskan bekerja serabutan.

Sedangkan, Sam seorang anak dari pria terpandang. Calon pewaris di masa depan. Saking cintanya ia pada Nadya, pria ini sama sekali tak terpengaruh akan status sosial mereka. Buktinya, hanya Nadya yang berkali-kali dibawanya ke hadapan orang tuanya. Walau sampai saat ini restu dari ayahnya sulit sekali di dapat.

Oleh karena akan mengunjungi orang tua Sam, Nadya diajak berkeliling mencari pakaian yang sepantasnya. Bukan bermaksud merendahkan dirinya, tapi Sam tahu betul kriteria ayahnya.

Wanita ini pun dibawa menuju beberapa butik ternama membeli beberapa lembar pakaian disana. Tak hanya itu, sepatu hak tinggi dan tas mewah juga dibeli oleh pria kaya ini.

"Sekarang kita ke toko perhiasan."

"Mas.. ini udah terlalu banyak!" Seru Nadya tak enak hati karena Samudera yang sejak tadi menggesek kartu hitamnya.

"Ayolah, sayang.. harus ada perhiasan yang melengkapi cantiknya tubuhmu." Sam menggenggam tangan Nadya dan membawanya masuk ke sebuah toko perhiasan mahal.

Disana terhampar berbagai jenis perhiasan yang membuat mata Nadya terpukau. Oh, apa boleh Nadya memborong perhiasan ini? Tapi.. Nadya tak mau dicap sebagai wanita gila harta.

"Pilihlah apa yang kamu mau."

Nadya menunjuk sepasang anting mungil yang memiliki berlian di atasnya.

"Pilihan yang bagus." Sam mengulum senyumnya. Ia lalu meminta pelayan untuk mengambil anting tersebut. Ketika sepasang anting cantik itu sudah ada di tangannya. Sam memasangkan anting tersebut ke daun telinga kekasihnya yang masih kosong.

"Terima kasih, mas."

"Kamu cantik sekali.."

Mengembang senyum Nadya atas pujian kekasihnya. Ia pun memberikan ciuman di pipi Sam.

"Sekarang apa lagi yang mau kamu beli?" Tanya Sam.

Nadya menggeleng. "Aku kelaparan. Gimana kalau kita makan siang aja?"

"Setuju. Setelah itu kita pulang ke rumahmu dan bersiap untuk pergi ke rumah orang tuaku malam nanti."

Selesai berbelanja, keduanya makan siang bersama di sebuah restoran. Setelah itu, keduanya pulang ke rumah kecil milik Nadya. Rumah warisan orang tuanya.

Sebuah gaun tertutup berwarna hitam dipilih oleh Sam. Malam ini dia akan menjadi penata busana dan rias kekasihnya.

Wajah Nadya juga dipoles make up sederhana dengan lipstik yang berwarna pink. Rambut panjang yang indah itu pun disanggul untuk memamerkan anting berlian yang dipakainya.

Nadya sekali lagi bercermin untuk memastikan penampilannya. Sam pun tak tahan untuk memeluk wanitanya dari belakang.

"Kamu cantik, sayang.."

Sam mencium bahu wanitanya dengan penuh kasih sayang.

"Apa kamu sudah siap?"

Nadya mengangguk dan menerima uluran tangan kekasihnya.

"Malam ini kita akan menaklukan dunia."

"Kalau aku masih ditolak bagaimana?" Nadya gugup bukan main.

Sam mengambil wajah kecil itu dan memberinya sebuah kecupan kilat.

"Jangan khawatir. Jika mereka menolakmu, maka aku akan menikahimu malam ini juga!"

Nadya pun tersenyum mendengar jawaban dari kekasihnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Jeratan Dendam Pernikahan Kedua   Bab 6

    Pagi ini, Thalia harus lebih berani menyapa pasien spesialnya ini. Bagaimana tidak dikatakan spesial jika Thalia sudah diberikan perhiasan eksklusif oleh keluarga Samudera.Nah, Thalia bahkan baru tahu jika Samudera ini adalah calon pewaris dari perusahaan ternama. Tak hanya itu, berita viral Sam yang ditinggal kekasihnya juga sudah dilihatnya melalui media sosial."Malang sekali.." gumam Thalia. Tadinya, ia takut untuk bertemu Sam karena kejadian kemarin. Tapi melihat betapa depresinya Sam karena kehilangan kekasihnya, membuat Thalia penasaran akan sosok ini.Jika dilihat-lihat, Sam ini tampan. Wajahnya yang tegas, rahang kokoh, hidung mancung yang tinggi dengan sorot mata yang tajam. Apalagi badan itu sangat kekar. Jika mau, Sam bisa memilih wanita dengan menjetikkan jarinya saja.Tapi, pria ini rupanya setia. Dia hanya mencintai wanita yang sudah 7 tahun ini menemaninya.Karena rasa penasaran itulah yang membuat Thalia memberanikan diri bertemu dengan pria ini lagi. Kali ini, dia

  • Jeratan Dendam Pernikahan Kedua   Bab 5

    Suara sirine ambulance memecah keheningan malam dan menembus pertahanan mobil yang sedang mengalami kemacetan di jalan raya.Di dalam mobil ini, seorang pria tengah diberi tindakan. Darah mengalir di kepalanya yang terluka. Sungkup oksigen besar ditaruh di atas mulut dan hidungnya, membantu pria ini untuk melanjutkan hidupnya.Julia menangis tanpa henti ketika melihat anak kesayangannya berjuang untuk hidup kembali. Mahendra pun berkali-kali menguatkan istrinya. Mengatakan jika Samudera akan baik-baik saja."Sam, dia anak kita satu-satunya, mas.. aku nggak sanggup kehilangannya." Lirih Julia menangis terisak."Kita tidak akan kehilangannya."Sam mengalami patah tulang di bagian kanan, begitu juga kepalanya yang terbentur dan harus dioperasi. Entah berapa banyak kantong darah yang masuk ke tubunya. Andri serta sahabatnya yang lain berbondong menjenguk pria yang terperangkap di ICU itu. Tubuh itu masih tak bergerak. Matanya enggan untuk membuka. Seolah mengatakan tak ada lagi yang ing

  • Jeratan Dendam Pernikahan Kedua   Bab 4

    Julia langsung mendekat ketika melihat wajah anaknya yang memerah. Ia pun bertanya mengenai surat tersebut."Ada apa, Sam? Dimana Nadya?""Tidak ada apa-apa. Nadya hanya terlambat datang." Jawab Sam sambil menaruh surat itu di saku celananya.Mahendra ikut menghampiri, dia pun menanyakan hal yang sama."Dimana, Nadya?""Sebentar lagi datang." Jawab Sam lagi dengan mulut yang setengah gemetar.Richard kembali ke tempat duduknya, begitu juga dengan orang tua dari mempelai pria. Mereka masih menunggu kedatangan Nadya yang katanya terlambat.Waktu terus berjalan menjadi 2 jam dari acara yang seharusnya diberlangsungkan. Tamu undangan yang hadir menjadi riuh, bahkan ada beberapa yang datang dan mengira jika ini sudah memasuki resepsi.Pendeta yang akan melakukan pemberkatan pun tak tahan untuk menegur. Sampai akhirnya, Mahendra harus turun tangan menghadapi ini semua."Sudah kamu hubungi wanita itu ada dimana?" Tanya Mahendra geram. Dia jadi malu saat ini.Sam mengangguk lemah. "Sudah. Nom

  • Jeratan Dendam Pernikahan Kedua   Bab 3

    Mahendra mendengkus ketika mencoba jas miliknya. Julia pun tak dapat menahan tawanya ketika melihat ekspresi dari sang suami."Kamu serius memakaikanku jas seperti ini?""Memangnya kenapa? Ini bagus, sayang. Kamu terlihat seperti seorang raja.""Ah!" Mahendra hanya geleng-geleng kepala. Terlebih dilihatnya Nadya yang masih betah memakai gaun pengantin dengan banyak rumbai itu. "Kamu tampan dengan pakaian itu. Jadi jangan banyak protes!" Julia tahu betul watak suaminya yang sedikit cerewet ini. Jadi, lebih baik ucapan Mahendra langsung ditangkis saja.Selesai melakukan fitting, ketiganya makan bersama di sebuah restoran bintang lima. Kali ini, Nadya harus meneguk ludahnya berkali-kali ketika harus duduk satu meja dengan Mahendra.Biasanya ada Sam yang akan menenangkannya ketika gugup, tapi sekarang.. Nadya merasa sedang uji nyali di medan perang."Sejauh mana persiapan pernikahan?" Tanya Mahendra sembari membelah steaknya."85%. Tinggal menyebarkan undangan dan menunggu komentar Sam m

  • Jeratan Dendam Pernikahan Kedua   Bab 2

    Tak ada yang bisa dibawa oleh Nadya malam ini kecuali sebuket bunga untuk calon ibu mertuanya. Ya, walaupun Sam tak mempermasalahkannya tapi tetap saja Nadya tak enak hati jika datang dengan tangan kosong.Biasanya, Nadya akan membawa kue buatannya untuk dibawa ke rumah orang tua Sam. Tapi ketika kekasihnya mengatakan jika tak ada yang menyentuh ke tersebut selain dirinya, sejak itulah Nadya tak pernah membawanya lagi. Dia sadar kalau kue buatannya tak berkelas dibanding dengan kue yang biasa mereka dapatkan di brand ternama."Aku gugup, mas." Ucap Nadya ketika mereka baru saja tiba di istana megah milik Samudera."Jangan takut. Ada aku disini."Samudera membukakan pintu mobil untuk kekasihnya. Malam ini, Nadya tampil cantik dan elegan. Sesuai dengan kriteria calon istri yang diberikan oleh ayahnya.Menegapkan punggungnya, Nadya melangkah sembari memegang erat tangan Sam. Rasanya tangan ini ingin terus digenggamnya, ia takut kehilangan jika nantinya bertemu dengan keluarga kekasihnya.

  • Jeratan Dendam Pernikahan Kedua   Bab 1

    Helaan nafas panjang keluar dari mulut Nadya. Malam ini, ulang tahunnya yang ke 25 tahun. Sebuah malam terindah yang dipersembahkan Nadya untuk kekasih tercintanya, Samudera.Nadya meraih tengkuk kekasihnya dan menciumnya hangat. Sembari mengusap bulir keringat yang meluncur dari sela-sela rambut Samudera."Aku mencintaimu," bisik Nadya mesra.Sam tersenyum dan membalas kecupan itu. Ia lalu melepaskan dirinya dan merebahkan tubuhnya di samping kekasihnya. Meraih tubuh langsing itu dan mendekapnya erat.Sebuah kecupan di dahi yang hangat Nadya dapatkan. Pria ini lalu menatapnya begitu dalam."Aku bahkan lebih lagi mencintaimu.." ucap Sam sambil mengusap bibir yang merekah itu. "Terima kasih karena sudah menjaganya untukku.""Kamu yang pantas untuk mendapatkannya, sayang.." balas Nadya lembut. Malam ini, setelah 7 tahun berpacaran ia mempersembahkan keperawanannya untuk kekasihnya tercinta.Sam meraih lagi tubuh itu dan memeluknya erat. Mengusap punggung polos itu dengan penuh kasih say

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status