Share

14. Unur

Unur membawa dua tas yang cukup besar. Katanya ia akan tinggal selama satu bulan. Ada banyak hal yang harus dia urus sebelum kembali ke Jerman. Aku menenteng satu tas yang lebih besar sambil memasuki rumah. 

Bibir Unur tersenyum senang ketika melantunkan salam dengan suara yang cukup keras. Ia sudah melangkah masuk sambil melompat riang ketika tiba-tiba Bapak merangkak dari dalam dan menggapai-gapai udara sambil tertawa-tawa. Seperti biasa saat dia menyambutku sehabis kerja. 

Unur terpaku cukup lama. Tas yang dia tenteng terjatuh lima detik kemudian. Aku hanya melihat punggungnya yang menegang. 

Bapak masih melompat-lompat sambil tertawa ke arahku. Dengan cepat aku menghampirinya, berjongkok di samping Bapak dan membersihkan kotoran di lututnya. 

“Jangan merangkak begitu, Pak. Lututnya bisa berdarah lagi.&r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
SanIpoeng
Gak ada beda dgn bapak, dulu nyakitin isti & anaknya. Skg Amar juga gitu. Kasian istrinya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status