Share

Kado Masa Lalu

"Maksudnya, Mas?" Muzakka mengernyitkan dahi.

Kubiarkan pertanyaannya tanpa jawaban. Biar dia menebak.

"Kalau ngomong yang tuntas. Jangan biarkan saya menebak-nebak kenapa?" Ia bertanya lagi karena tadi aku enggan menjawab.

Baiklah, karena ia tak suka main tebak-tebakan maka terpaksa kujelaskan padanya.

"Maksudku, kau benar, memang sisa masa lalu harus segera disingkirkan agar tak melukai pasangan," jelasku padanya.

Lelaki itu tersenyum. 

"Mas Abraham apa tidak pernah cemburu kalau dulu Mbak Ulfa sempat punya rasa dengan saya?"

Syaaah! Dia jujur sekale. Aku ini Ulfa, woy! Masak dia ngajak aku ghibahin diriku sendiri!

Ah, sudahlah percuma teriak-teriak kalau cuma dalam hati.

"Saya sebenarnya justru merasa bersalah padamu sudah menikungmu. Tapi, dulu murni karena saya tak tahu bahwa kalian berd

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status