Share

Kami Bertemu Keluarga

"Kalian tunggulah di sini, saya akan pergi meminta bantuan untuk transportasi kita ke pemukiman baru," ujar Pak Lurah.

"Ham, ayo, ikutlah!" ajak Pak Lurah.

"Kemana, Pak?" tanyaku.

"Ke pemesanan travel. Kita pesan bus pariwisata."

"Mau tamasya, Pak?"

Tiba-tiba Pak Lurah memukul kepalaku dengan dahan ranting kecil.

Salahku apa?

"Mau ikut tidak?" tanyanya.

Kalau di suruh milih ikut atau tidak, pastinya ingin tidak ikut. Lha, di sini ada Muzakka ya, pilih tinggal di sini, nunggu mantan.

Andai tak disemat namaku dengan label Pak Carik. Sayangnya karena faktanya aku Pak Carik, suka duka harus mau mendampingi Pak Lurah. Jadi, mau tak mau harus brangkat.

Aku naik ke boncengan motor Pak Carik.

"Kami cari bantuan, kalian tunggu di sini. Tapi kalau ada bencana cepat pindah ke tempat aman. Jangan lupa terus berzikir!" perintah Pak Lurah.

"Siap, Pak!" Semua yang ada di situ menjawab bersamaan.

"Oh, ya. Yang bawa motor boleh melakukan perjalanan lebih dulu, ada yang sudah tahu kan lokasinya? Bus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status