Home / Romansa / Jodoh Pilihan Dewa / 1. Kembali Bertemu

Share

Jodoh Pilihan Dewa
Jodoh Pilihan Dewa
Author: Kerry Pu

1. Kembali Bertemu

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2025-02-27 09:27:08

Di bawah pohon ceri blossom yang hampir mati, Timmy berdiri tenang menatap riak air danau yang bergerak lembut tersapu angin di musim ini.

Setelah dua tahun berlalu, hanya itu yang bisa Timmy lakukan acap kali merindukan Li Xiao Le.

'Cinta kalian adalah kutukan! Bercerailah dengan Li Xiao Le, jika ingin perempuan itu tetap hidup!'

Sampai detik ini kutukan kakek Li masih menggema di ingatkan Timmy.

Kenangan pahit akan kecelakaan yang menimpa Li Xiao Le kembali hadir membuat jantungnya berdebar sangat kencang.

'Aku harap jantungmu masih berdetak seperti ini, Xiao Le. Jangan pernah berhenti.'

Suara hati Timmy terbang terbawa udara dingin yang membelai wajah seputih batu giok.

Bersamaan dengan itu suara derap sepatu sayup-sayup terdengar dari kejauhan.

Arah pandang Timmy beralih pada suara yang kian mendekat dengan langkah terburu-buru.

Mata sipit itu pun melebar.

Terkejut melihat sosok ramping yang datang dengan pesona yang tak dapat Timmy abaikan.

Bukankah dia Li Xiao Le, istrinya?

Perempuan mungil dengan paras imut yang menggemaskan, tampak berlari kencang kemudian berhenti tak jauh dari tempat Timmy berdiri.

Ia tak bisa menyembunyikan binar kepanikan juga bingung mencari tempat persembunyian.

Beberapa detik Li Xiao Le terdiam menatap tong sampah di depannya, membuat Timmy penasaran apa yang akan dilakukan istrinya yang sedang hilang ingatan itu?

Tidak lama kemudian Li Xiao Le melepas jaket yang ia kenakan, lantas memasukkan jaket itu ke dalam tong sampah dengan cepat.

Li Xiao Le masih terlihat panik, kilat matanya yang indah mengedar ke segala arah.

Tak satupun tempat yang bisa digunakan untuk menyembunyikan diri, sementara dari kejauhan begitu banyak laki-laki bertubuh besar yang mengenakan setelan jas warna hitam tengah berlari ke arahnya.

Tak ada pilihan lain.

Begitu melihat Timmy di tempat itu, tanpa pikir panjang Li Xiao Le segera mendekat dan memeluk Timmy tanpa permisi.

Ia menyembunyikan wajahnya di dada pria tampan yang tidak lain adalah suaminya sendiri.

Sontak Timmy terkejut, tapi juga ada perasaan bahagia yang menyambangi hati.

'Mungkinkah Li Xiao Le sudah bisa mengingatku kembali?'

Tidak dapat menahan diri lagi, Timmy langsung membalas pelukan Li Xiao Le dengan erat.

Tanpa sadar genangan haru mulai mengembun di pelupuk mata.

Pohon ceri blossom yang tinggal rantingnya tiba-tiba mengeluarkan dua kuncup dan mulai bermekaran secara ajaib, layaknya musim semi.

Bubuk glitter warna biru perlahan juga berpendar mengitari pasutri yang sedang berpelukan.

Sampai semua laki-laki berpakaian jas hitam pergi melewati mereka, Li Xiao Le segera menjulurkan kepala dengan lucu.

Menengok ke kanan dan ke kiri memeriksa barangkali masih ada pengawalnya yang tertinggal di tempat tersebut.

Setelah dirasa aman, barulah ia mencoba melepaskan diri dari pelukan Timmy.

Tapi pelukan pria tersebut begitu erat, Li Xiao Le tidak bisa berkutik. Membuatnya berpikir yang tidak-tidak.

'Gawat! Jangan-jangan aku telah bertemu dengan laki-laki mesum?' pekiknya dalam hati.

Li Xiao Le kembali meronta mencoba melepaskan diri dari pelukan Timmy. "Hei! Lepaskan aku! Kenapa kamu begitu mesum?"

Timmy tersontak mendengar teriakan Li Xiao Le. Kedua tangannya terlepas dari tubuh mungil itu.

"Dasar laki-laki mesum!" Li Xiao Le kembali berteriak memaki. Tak lupa dia juga mengacungkan tinjunya memukul Timmy.

"Aw, aw, aw! Apa-apaan kamu ini? Kenapa kamu memukulku?" pekik Timmy terkejut sembari menangkis pukulan Li Xiao Le yang bertubi-tubi.

Sementara dua pengawal Timmy yang menyaksikan itu malah melongo bingung sendiri.

Mau melerai mereka adalah suami istri, kalau tidak dilerai kok ya kasihan majikannya.

"Kenapa kamu begitu mesum? Siapa yang menyuruhmu memelukku dengan erat begitu?" bentak Li Xiao Le galak sembari melotot tajam.

"Yang memeluk duluan siapa?" Kini Timmy tak mau kalah, ia juga mengeluarkan suara tinggi.

Li Xiao Le tersentak begitu ingat ia duluan yang memeluk laki-laki yang tidak ia kenal.

Kemudian ia meringis bego ketika diserang rasa malu yang begitu mendadak.

Namun, ia segera menatap Timmy lekat-lekat, menyadari ada air di pelupuk mata pria itu. Ia jadi penasaran. "Apa kamu baru saja menangis?"

Timmy baru sadar, ternyata Li Xiao Le belum juga bisa mengingatnya. Ia segera menggelengkan kepala.

"Tidak, baru saja debu masuk ke mataku." Timmy berbohong, dan segera menyeka air matanya.

"Oh ...." Li Xiao Le tampak mengangguk-anggukkan kepalanya, dan berkata, "Tapi ... terima kasih ya kamu telah menyelamatkanku hari ini."

Timmy nyengir sekilas dan sengit.

Kesal.

Baru seneng-senengnya bisa ketemu istri setelah dua tahun tidak bertemu. Eh ... malah digebuki, mana yang gebukin tidak minta maaf lagi.

Li Xiao Le segera berjalan menuju tempat sampah berniat mengambil kembali jaketnya yang barusan ia buang.

"Yah … jadi kotor ...." Wajah Li Xiao Le tampak sedih.

Timmy tersenyum, lantas melepas jaketnya sendiri untuk menyelimutkan jaket tersebut di tubuh Li Xiao Le yang mungil. "Pakai ini saja."

"Eh, tidak perlu."

"Tidak apa-apa pakai saja, udaranya sangat dingin, nanti kamu kedinginan jika tidak memakai jaket," ucap Timmy lembut dan sangat mengayomi.

Li Xiao Le kembali menatap Timmy lekat, dan bergumam dalam hati. 'Ternyata laki-laki ini baik juga.'

"Terima kasih, tapi aku tidak mengenalmu, bagaimana caraku mengembalikannya?" tanya Li Xiao Le pada Timmy.

Timmy tersenyum dan menjawab, "Tidak perlu dikembalikan, ambil saja tidak apa-apa."

'Ternyata laki-laki ini benar-benar orang baik.' Li Xiao Le kembali membatin. "Oh ya, perkenalkan namaku Li ...."

"Li Xiao Le 'kan?" Timmy mendahului.

"Kamu mengenalku?" Li Xiao Le tampak terkejut.

"Tentu saja, siapa yang tidak mengenal salah satu pewaris Liansheng Group yang sangat imut ini."

"Oh ...," 'ternyata kakek telah membuatku terkenal,' lanjut Li Xiao Le dalam hati, kemudian kembali berucap sembari tersenyum canggung.

"Ngomong-ngomong, maaf ya tadi aku memelukmu, soalnya tadi aku bingung mau bersembunyi di mana."

"Tidak apa-apa," jawab Timmy seraya tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu, terima kasih atas jaketnya, lain kali kalau kita bertemu lagi aku pasti akan mengembalikannya padamu."

Timmy mengangguk dan melihat Li Xiao Le pergi setelah melambaikan tangan.

Tapi rasa rindu membuat Timmy tak ingin membiarkan perempuan itu berkeliaran sendiri.

Tanpa sepengetahuan Li Xiao Le, diam-diam Timmy mengikutinya.

Seperti yang Timmy duga, Li Xiao Le sama sekali tidak berubah meski ingatannya sedang terganggu.

Dia tetap perempuan ceria yang selalu ramah kepada semua orang.

Timmy tersenyum geli melihat tingkah lucu istrinya, meski umurnya sudah dua puluh tiga tahun, tapi sikap kekanak-kanakan belum juga meninggalkan si pemilik wajah imut. 

Li Xiao Le berlari kecil dengan ceria bak gadis remaja yang berangkat ke sekolah dengan riang.

Kemudian berhenti untuk membeli kembang gula dan bermain dengan anak-anak di pinggir jalan.

Gelak tawa Li Xiao Le terdengar sangat bahagia bersama bocil-bocil yang juga tampak tertawa.

Timmy pun tak bisa menyembunyikan senyum lebar di bibirnya.

"Tuan, tidakkah Anda ingin mengatakan pada nyonya, jika Anda adalah suaminya?"

Pengawal Timmy yang sejak tadi menyertai, tampak prihatin menyaksikan majikannya hanya bisa melihat istrinya dari jarak jauh.

Timmy menarik napas panjang, dan mengembuskan perlahan, ia terlihat tidak berdaya.

"Seandainya aku bisa mengatakan itu Wei, aku takut dia akan syok dan menderita sakit kepala seperti saat di rumah sakit. Aku hanya ingin jantungnya terus berdetak sampai kami menua dan mati bersama."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
ranii
baru mulai baca, aroma komedinya udah keimcium, semoga akurnya juga bagus
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jodoh Pilihan Dewa   66. Biarkan Aku Menemuinya, atau Aku Akan Mati

    Di salah satu ruangan hotel Li Xiao Le masih menangis tersedu-sedu sembari memegangi dadanya sebelah kiri.Bukan hanya dadanya yang sakit, serpihan ingatan samar saat mengenakan gaun pengantin juga datang silih berganti dengan tidak jelas, membuat kepalanya seperti ditusuk serpihan duri.Dia terus meraung kesakitan membuat orang yang menjaganya khawatir.Namun, saat melapor kepada kakek Li, mereka hanya mendapatkan cibiran kental."Biarkan saja."Kakek Li mengira Li Xiao Le menggunakan sedikit trik untuk mencoba melarikan diri.Kekek Li sudah tidak bisa mentolerir lagi, terlebih keluarga Zhang terus mendesak dan mempertanyakan status Li Xiao Le dengan Timmy.Kemunculan Li Xiao Le di layar kaca bersama Timmy saat menghadiri acara award, dan juga ketika Li Xiao Le mencium Timmy agar dibelikan jagung bakar itu juga tertangkap oleh kamera.Dan sekarang menjadi topik menggemaskan para fans di dunia maya.Terlebih saat aksi kejar-kejaran Li Xiao Le dengan Timmy kala meminta kaos di pelatara

  • Jodoh Pilihan Dewa   65. Berjuang

    Suasana ricuh tak bisa dielakkan sesampainya Timmy di Lianchen hotel.Wei Lian dan Wang Wei yang berjalan di depan segera menjejak dan memberi pukulan pada anak buah kakek Li yang mencoba menghalangi langkah Timmy untuk menemui istrinya.Timmy masih berjalan dengan tenang juga langkah yang lebar, ujung mantel abu-abu selutut yang ia kenakan bergerak melambai mengikuti irama langkah kakinya yang jenjang.Kilat matanya yang tajam fokus menatap ke depan, seakan tidak terpengaruh oleh baku hantam dua pengawalnya yang sedang membukakan jalan untuknya.Anak buah kakek Li kian berdatangan, Wei Lian dan Wang Wei semakin sibuk berbaku hantam di lobi hotel dengan begitu ricuh.Timmy pun juga sudah tidak bisa tinggal diam, kakinya segera menjejak setiap orang yang berusaha menghalangi.Tangan kokok yang ia miliki juga bergerak lincah menghantam wajah, punggung, dan apapun yang bisa dia hantam untuk memuluskan perjalanannya menemui sang istri demi mencegah pernikahan tidak masuk akal itu terjadi.

  • Jodoh Pilihan Dewa   64. Selamatkan Kota Dulu

    Senyum Timmy masih melengkung indah tatkala mengingat wajah cantik yang tersipu setelah kecupan lembutnya dini hari tadi.Jantungnya berdebar ….Sebahagia ini membuat Li Xiao Le senang.Terlebih saat Gendut menyerahkan hasil tes kesehatan Li Xiao Le.Meskipun sudah tahu bahwa Li Xiao Le hamil, tapi bukti otentik ini masih saja menimbulkan ekspresi histeria di wajah Timmy.Itu adalah senjata kuat untuk memenangkan hati kakek Li.'Aku akan segera menjemputmu Xiao Le.'"Cie... cie… ada yang berbunga-bunga nih, mau jadi ayah," ledek Gendut dengan ekspresi nyinyir.Timmy sangat bahagia hingga tak dapat menahan diri untuk menggila.Dipeluknya tubuh gempal gendut sembari tertawa lebar penuh suka cita."Ahahaha… astaga Bos, apa yang kamu lakukan? Nyonya Li bisa salah paham jika melihatmu seperti ini," pekik Gendut melihat tingkah majikannya yang seperti kejatuhan durian runtuh.Tapi bukannya melepas pelukannya Timmy justru mengguncang-guncang tubuh Gendut dengan gemas, hingga tubuh gempal it

  • Jodoh Pilihan Dewa   63. Di Kehidupan Ini Timmy Harus Mendapatkan Kesengsaraan

    Para penjaga mengira Li Xiao Le akan kabur. Membuat Li Xiao merengut sebal, dan mulai mengiba memelas."Kak Timmy, aku tidak bisa ke situ. Cepat ke sini!"Timmy tersenyum dan mendekat membawa paper bag di tangannya.Tanpa memperdulikan dua pengawal yang mengawasinya, Li Xiao Le memeluk Timmy dengan erat dan menghirup dalam-dalam aroma maskulin yang sangat ia rindukan.Timmy kembali tersenyum dan mencium puncak kepala Li Xiao Le. "Aku membawakan apa yang kamu minta.""Terima kasih, tapi biarkan aku seperti ini dulu, aku sangat merindukanmu.""Aku juga, bagaimana kabarmu dua hari ini? Apa masih mual-mual?""Hanya di pagi hari saja, selebihnya aku baik-baik saja.""Oh ya, aku juga membawakanmu vitamin sesuai dengan resep dokter Han, jangan lupa meminumnya secara teratur ya.""Aku sudah tidak sakit, kenapa harus minum obat?""Bukan obat, ini cuma vitamin, supaya kamu kuat dan tidak gampang pingsan seperti kemarin. Aku sangat khawatir jika kamu gampang sakit.""Iya, iya, aku akan meminumny

  • Jodoh Pilihan Dewa   62. Mempermudah Jalan

    Dua hari Li Xiao Le sudah merasa sangat tenang, batang hidung Zhang Zui tak lagi tampak di kediaman keluarga Li. Tapi ada hal lain yang justru mengusik kedamaiannya. Ngidamnya mulai tak aturan. Pukul dua dini hari dia masih marah-marah menginginkan makanan tertentu, membuat para pelayan puyeng. Sementara di sisi lain Timmy baru saja selesai menghadiri acara, perasaannya sedikit terusik dan sangat ingin menghubungi Li Xiao Le. Namun, bukan hanya tidak mendapatkan sapaan sayang, Timmy justru menemukan suara yang melengking-lengking menusuk pendengaran. "Xiao Le, kamu ini kenapa? Pagi-pagi buta begini berteriak-teriak seperti itu, kenapa kamu belum tidur?" tanya Timmy sambil menjauhkan ponselnya dari daun telinga. "Tentu saja belum tidur, kalau sudah, mana mungkin aku bisa menjawab panggilanmu. Sudah aku bilang aku tidak mau ayam seperti itu!" "Xiao Le, kamu ini bicara apa?" Timmy semakin bingung dengan teriakan tidak jelas Li Xiao Le. "Eh, maaf, maaf, bukan kamu, tapi aku sedang

  • Jodoh Pilihan Dewa   61. Haruskah Menyelinap Seperti Pencuri

    Kakek Li kembali ingin memukul Li Xiao Le, tapi saat itu Zhang Zui tertatih keluar dari toilet, perhatiannya terpecahkan kemudian menurunkan tongkatnya."Xiao Zhang, bagaimana keadaanmu?" tanya kakek Li pelan dengan suara sangat prihatin.Zhang Zui belum bisa menjawab lantaran napasnya tersengal, juga saking lemasnya akibat menguras seluruh isi perut selama satu jam lebih."Lihat, kelakuanmu pada calon suamimu, dia sampai lemas seperti itu." Kakek Li tidak berhenti merutuki Li Xiao Le.Li Xiao Le mengintip Zhang Zui yang duduk lemas tidak berdaya, lengkap dengan wajah pucatnya di atas sofa."Maaf," ucap Li Xiao Le pelan dari balik tubuh kakaknya."Apa begitu caramu meminta maaf pada calon suamimu?" bentak kakek Li."Aku takut dipukul Kakek kalau mendekat ke situ, dari tadi Kakek ingin memukulku 'kan!""Haish… kamu ini…." Kakek Li melayangkan tongkatnya ke udara lagi, kembali ingin memukul Li Xiao Le yang bersembunyi di belakang tubuh kakaknya."Jangan pukul dia, Kek!" Zhang Zui bersua

  • Jodoh Pilihan Dewa   60. Diam-diam Menyerang

    Masih tidak percaya gadis yang selalu ketus, dan mencoba menghindarinya tiba-tiba mengajaknya bermain dengan suara lembut.Zhang Zui menatap kotak yang dibuka Li Xiao Le saat ini.Itu adalah permainan catur china atau disebut juga dengan catur gajah.Zhang Zui meninggalkan keterkejutan, senyumnya mengembang indah dan segera duduk di dekat Li Xiao Le."Jika menang, apa hadiahnya?" tanya Zhang Zui sambil membantu Li Xiao Le memasang koin kayu pada papan catur.Belum sempat Li Xiao Le menjawab, dua pelayan tiba, mereka segera menyajikan dua cangkir teh dan juga kudapan berupa keripik jagung, manisan buah plum, dan juga semangkuk kecil permen berbentuk biji kacang transparan dan berwarna-warni.Dua pelayan itu lantas tidak segera pergi, mereka berdiri mematung tidak jauh dari Li Xiao Le, karena nantinya mereka harus kembali menuang teh hangat di cangkir Li Xiao Le dan Zhang Zui jika sudah kosong."Sudah aku bilang berkali-kali, kalian tidak perlu berdiri seperti manekin begitu, tidak perl

  • Jodoh Pilihan Dewa   59. Apa Gadis Ini Sudah Menerimanya?

    Lamunan Li Xiao Le buyar setelah bau yang sangat menyengat menyeruak masuk ke indra penciuman.Pelayan menyajikan semangkuk mie instan dengan rasa yang tidak dia suka."Siapa yang menyuruh kalian memasak mie luosifen?! Hoek!"Li Xiao Le berlari sambil membekap mulut menuju toilet.Tidak hamil saja dia sangat muak dengan mie instan dengan kuah kaldu siput dan babi yang sangat menyengat itu.Apalagi sekarang sedang hamil, serasa mau pingsan saja setelah mencium baunnya.Untung saja tadi dia sempat merampok pakaian Timmy. Aroma maskulin itu bisa menjadi obat mujarab untuk mengatasi rasa mualnya.Ia segera menjatuhkan diri di atas kasur sembari menutup wajahnya dengan t-shirt putih milik Timmy.Aromanya benar-benar sangat menenangkan seperti aroma terapi.Beberapa detik kemudian dia baru ingat kalau Timmy memasukan sesuatu di dalam tasnya.Li Xiao Le segera memeriksa.Matanya melebar dan terlihat sedikit kesal ketika ada kartu kredit di dalam sana."Apa karena aku terlihat sangat menyedih

  • Jodoh Pilihan Dewa   58. Berutang Budi Itu Tidak Enak

    Puluhan mata yang menyaksikan kekonyolan Timmy dan Li Xiao Le memunculkan ekspresi aneh yang berbeda-beda dari raut wajah mereka.Ada yang melongo dengan mulut ternganga.Ada yang melotot sampai tidak bisa berkedip.Ada yang gemes sambil meremas kedua tangan mereka.Ada juga yang mupeng sambil cekikak-cekikik tidak jelas dengan membekap mulut.Ada pula yang menutup matanya dengan telapak tangan tapi melirik dari sela jari.Juga ibu-ibu yang mesam-mesem sambil membekap kedua mata anaknya yang kebetulan saat itu sedang lewat.Image Timmy yang biasanya selalu tenang dingin saat di layar kaca, sirna sudah dengan kejadian ini.Sementara yang dilihat saat ini sudah mulai duduk sambil memegangi tubuhnya yang lumayan sakit karena membentur paving setelah tertindih tubuh istrinya.Dia sedikit gusar dengan tingkah Li Xiao Le yang mendadak menjadi aneh bin absurd.Sedangkan Li Xiao Le sama sekali tidak malu atau merasa bersalah, dia masih bersungut-sungut karena belum mendapatkan apa yang dia in

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status