Share

BAB 2

POV: Senja

Ada pepatah bilang keledai yang bodoh saja tak ingin terperosok di lubang yang sama..

Sedangkan diriku malah mengulang kesalahan yang sama…

"Kamu mau kan menikah denganku?," kataku sekali lagi pada Langit. 

Langit terlihat terkejut dengan pertanyaan absurd dariku. Mungkinkah dia menganggapku aneh?.

"Senja, kukira ini terlalu singkat. Aku baru mengenalmu dan kita baru saja bertemu," katanya.

Apa? Baru saja bertemu. Dia betulan lupa denganku?. Apa ini akan jadi penolakan kedua?.

"Jadi, kamu tidak mau?," tanyaku melemah. 

"Aku pikir aku harus mengenalmu lebih jauh. Aku menyukaimu tapi hanya sekedar teman saja. Nggak kepikiran sampai harus menikah," jelasnya panjang. 

"Bodoh sekali aku harus mendengar ini yang kedua kalinya," kataku lirih.

"Apa maksudmu?," tanya Langit. 

"Sepertinya kamu betulan lupa denganku Lang. Aku Ika perempuan dekil yang dulu pernah kamu permalukan di SMA," ujarku sambil menatapnya. 

Langit mengerutkan dahinya berpikir apa yang sebenarnya aku katakan. 

"Apa maksudmu Senja. Aku tidak paham," tanyanya.

Flashback on

Seorang perempuan berjalan menuju ke ruang kelas dengan membawa kotak yg entah isinya apa. 

Sampai ditempat tujuan perempuan itu memberikan kotak bawaannya kepada laki-laki di dalam kelas sambil tersenyum dan berkata.

"Kak Langit, kue ini aku buat sendiri untukmu. Aku suka kamu kak," kata perempuan itu.

Sorak-sorak teriakan seisi kelas menggema dan heboh. 

Bukan memuji keberanian Senja muda saat itu tapi lebih ke mengejeknya. Tak ingin dipermalukan Langit langsung beranjak dari kursi. Hingga tak sengaja menyenggol kotak yang dibawa Senja hingga jatuh. 

Parahnya lagi Langit malah menginjak kotak tersebut dengan sepatunya dan berlalu keluar kelas. 

Sejak saat itu Senja menjadi bulan-bulanan semua siswa di SMA. Karena dirinya ditolak mentah-mentah oleh Langit. 

Flashback off

"Lupakan saja apa yang kukatakan barusan," kataku pada Langit. 

Aku ingin beranjak pergi namun pelayan datang membawa minuman pesanan kami. Aku batal pergi dan kembali duduk. 

Mubazir sekali minumannya jika aku langsung pergi. Aku putuskan untuk menghabiskan minumanku dulu meski sebenarnya aku tak ingin berlama-lama dengan Langit. Kenangan buruk masa lalu selalu terbayang. 

"Maksud kamu apa Senja tentang perkataanmu barusan?," tanya Langit. 

Malas menjawab aku hanya menoleh singkat pada Langit dan melanjutkan minum. Setelah minumanku habis kuputuskan untuk pergi. 

"Senja, jangan sibuk minum saja. Jawab aku," desaknya kesal. 

"Sudah kubilang lupakan apa yang kukatakan. Tentang mengajakmu menikah dan setelahnya," kataku.

"Kenapa? Aku tak paham. Apa kita memang pernah ketemu sebelumnya?," tanya Langit lagi.

Bukan hanya ketemu, tapi kamu adalah sumber penderitaan ku dulu, kataku membatin.

"Tidak, kita baru ketemu sekarang. Sepertinya aku salah orang," ujarku mengelak. Biar saja seperti ini aku tak ingin dia mengingat ku. Mana mungkin aku lupa dengannya. Tak mungkin aku salah orang. 

"Apa kamu alumni SMA Persada?," tanya Langit. Nah, tak salah lagi dia menyebutkan nama sekolah itu. Jadi memang benar dia Langit. 

"Sepertinya aku harus pulang duluan. Terimakasih sudah mau menemui ku," kataku padanya lalu beranjak dari kursi ku.

"Tunggu, kamu belum jawab pertanyaan ku," Langit menggapai tanganku.

"Kita lanjutkan saja melalui pesan chat. Aku sungguh harus pergi," kataku.

"Bukannya tadi kamu ingin menikah denganku. Itukan tujuanmu ingin bertemu. Kenapa sekarang kamu pulang?," kata Langit.

"Setelah aku pikir-pikir kamu benar kita harus mengenal lebih jauh," kataku.

"Lalu, apa maksudnya jika aku lupa denganmu. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?," tanyanya lagi. 

"Untuk itu lupakan saja. Aku hanya bicara asal," kataku. 

Aku langsung pergi dari kafe meninggalkan Langit yang melihatku keluar dari pintu keluar kafe. Dengan ekspresi bertanya-tanya.

Aku sendiri memutuskan untuk tak terlibat lagi dengan Langit. Setibanya dirumah aku akan menghapus aplikasi dating tempat kami berhubungan. 

"Mungkin aku harus mengalah dengan ibu dan menerima perjodohan ini," kataku bermonolog sambil berjalan menuju rumah. 

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status