Share

Bab 8

Harap-harap cemas,  Valentina sembunyi-sembunyi membuka ponsel untuk mengintip apakah ada notifikasi dari si mata empat. Sayangnya, sampai matahari merangkak ke ubun-ubun pun tidak ada tanda-tanda Raditya mengomentari masakannya atau catatan kecil yang ditinggalkan di atas meja. 

Di sisi lain,  dia sudah mengeluarkan semua tenaga, pikiran,  dan hati untuk menulis sebuah surat yang bahkan belum tentu dikirim ke pacarnya sendiri, Brian.  Valentina terpaksa memberi diskon besar-besaran atas harga dirinya kepada Raditya supaya lelaki itu memaafkan insiden coretan mobil. 

"Dek mahasiswa!" teriak seseorang. "Mana siswa nersnya!"

Tergopoh-gopoh, Valentina keluar dari kamar mandi dekat dengan salah satu bed pasien.  Dia langsung mendekati seora

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status