"Oke, jadi, itu pasien yang pojok dekat kamar mandi atas nama Pak siapa ya ..." Valentina membuka buku catatannya saat berdiri di depan ruang P2 untuk operan jaga. "Pak Herman dengan diagnosa close fractur
costa 3-5 sinistrasama close fractur1/3 humerussinistra. Tinggal tunggu kamar operasi, tadi dokter Raditya sudah konsul ke bagian Orthopedi.""Wajahmu kenapa, Tin?" tanya Okin yang menangkap gelagat ekspresi wajah temannya. "Dimarahikah sama si penyihir? atau diomeli sama kepala UGD?"
Valentina menggeleng pelan tak berani membalas tatapan selidik Okin. "Enggak apa-apa. Oh iya, pasien yang dekat pintu ini, Ibu Sulastri kan diare, tadi sempat en
Antara ragu, malu, bercampur baper. Valentina merangkul erat pinggang ramping Raditya untuk pertama kali. Tubuhnya mengikuti motor matic yang dikendarai Raditya cukup cepat, meliuk-liuk melewati kendaraan yang memadati jalanan. Tapi, semua itu tak berarti kala jemarinya yang gemetaran merasakan pahatan perut suaminya sendiri. Jujur saja, pikiran kotor memenuhi otak gadis berusia 23 tahun tersebut. Entah malaikat akan mencatatnya sebagai pahala atau dosa, kala Valentina membayangkan bisa menjelajahi tubuh berotot Raditya.Sejak menikah, Raditya memang tidak seperti lelaki lain yang mengumbar perut sixpack di rumah. Bahkan saat keluar kamar mandi pun, suaminya langsung memakai kaus tipis. Hal ini mengingatkan kejadian viral di akun Tik tok kalau ada perempuan yang menikahi lelaki abal-abal.
"Sayang... " teriak Julia melihat ganggang pel tergeletak di lantai beserta semprotan air pel yang terlihat mulai mengering. "Radit! Ini siapa sih yang ngepel?" Dia berjinjit, bertumpu pada jempol kaki bercat merah menyala nan berkilau menghindari sesuatu yang bisa membuatnya terjatuh.Lantas, gadis berambut panjang yang dicat cokelat agar tampak mirip model papan atas itu duduk di atas sofa. Tak berapa lama, Raditya keluar dari kamar memakai kaus putih dan celana joging hitam seraya mengacak rambut setengah kering, tercengang dengan kedatangan Julia yang terkesan mendadak terutama ganggang pel yang teronggok di sana. Masalahnya, apakah dia bertemu Valentina? Lalu ke mana gadis pendek itu pergi?Mau tak mau, Raditya memungut ganggang pel dan membersihkan lantai sampai kaki Julia terangkat b
"Makasih, Pak," ucap Valentina setelah turun dari jok motor ojek online.Kaki yang terbungkus sepatu pantofel hitam itu menuju ICU Anestesi sambil memegangi pinggang seperti orang jompo. Valentina menjadi atensi di sepanjang lorong rumah sakit melewati orang-orang yang lalu lalang termasuk petugas medis yang mendorong kursi roda. Dari wajah mereka tersirat sebuah tanda tanya besar apalagi wajah penuh rintihan itu tampak jelas.Dia menggerutu kesal akibat insiden nahas kemarin ditambah Raditya menambah deret penderitaan. Selain tidak mau mengantar, motor kesayangannya kini dipakai Raditya karena mobil lelaki itu belum selesai di cat. Suaminya mengatakan kalau butuh sekitar seminggu sampai sepuluh hari untuk membuat si putih benar-benar putih seperti sedia kala. Ingin rasanya Valentina menaiki mobil yang
"Untuk kasus keempat, pasien atas nama Nona A usia 22 tahun dengan cedera kepala sedang,close fraktur femur dextra, danmultiple close fraktur costaesertahematotorakstelah dilakukan pemasangan WSD," terang Raditya menjelaskan kasus yang didapat selama jaga malam.Seakan mendapat serangan fajar, sejak naik jaga sampai pukul tujuh tadi pagi, dia tidak punya waktu walau sekadar menaruh pantat di kursi. Ditambah ada pasien kejang yang dicurigai sakit meningitis namun terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan sampai mengalami penurunan kesadaran. Selain itu, ada pasien kecelakaan motor yang justru kendaraan roda dua miliknya dibawa kabur oleh si penolong. Sungguh semalam adalah faseroller coasteryang pastinya akan selalu terjadi di UGD rumah sakit mana pun."Mbak, tadi keluarganya mana? Saya mau jelasin masalah hasil foto dan pemeriksaan," tanya Raditya.
"Hei, akhirnya ketemu juga," sapa Brian yang kebetulan mengantar pasien ke ruang ICU Anestesi karena butuh penanganan khusus."Hei," sapa Valentina balik dengan canggung.Kenapa aku bisa lupa kalau punya pacar?"Apa kabar? Kamu sibuk banget ya sampai WA-ku enggak dibalas?" sindir Brian dengan senyum nanar."Ng ... sebenarnya aku ...""Ada apa sih sama kamu, Tin?" sembur Brian seakan tak sabar dengan perubahan sikap kekasihnya yang dinilai sudah terlalu menjauh. "Aku merasa status kita cuma tinggal nama doang deh.""Kamu baper banget sih, Brian," ketus Valentina mulai terpancing e
Seperti ditabok dari alam lain, pupil Valentina seketika melebar menyadari betapa tak terkontrol mulutnya bisa membocorkan rahasia besar. Cepat-cepat dia menggeleng sambil meringis dan berkata, "Canda doang. Iya kali dokter Raditya kawin sama saya, Mbak."Hatinya sudah berdetak tak karuan seperti dikejar penagih hutang atau dipelototi dosen penguji sewaktu ujian OSCE. Kalau pun ada satu monitor yang mendeteksi bagaimana debaran di dadanya sekarang, Valentina yakin kalau para perawat di sini akan melempar kejut listrik atau suntik penenang. Selain itu, ingin sekali dia membenturkan kepala sendiri agar tetap waras untuk tetap bungkam bukannya meluncurkan pernyataan yang bisa membuat geger satu rumah sakit.Kayaknya sedunia juga bakalan kaget kalau tahu aku nikah sama si mata empat.
Dasar alay! Bocil kematian!Bisakah Raditya menyematkan dua kata itu untuk Valentina? Dia mengira Valentina dihantui penunggu rumah atau dikejar tikus sampai wajahnya memerah dengan mata sembab. Nyatanya ada hal yang lebih tidak penting yang sedang ditangisi gadis itu. Padahal saat Raditya melihat pertengkaran dua mahasiswa perawat di masjid tadi sore, rasanya Valentina terlihat percaya diri untuk menyatakan pisah dari pacar kekanakannya. Sekarang, lihatlah wahai alam semesta! Gadis bermulut besar ini ternyata hanyalah pembual yang menyesali keputusannya sampai merangkul tubuh Raditya yang lengket karena keringat."Dit ... aku putus ... huhuhu..." keluh Valentina. "Beli tahu tek yuk, Dit, biar aku enggak sedih."Ya Tuhan ... udah tahu patah hati yang di
Detak jam di dinding menunjukkan pukul sebelas malam lewat sepuluh, menyisakan suara kucing atau sesekali suara cicak yang sedang pesta nyamuk di teras rumah. Di ruang tamu yang penerangannya sengaja dimatikan, Valentina tengah merangkul lengan Raditya erat sambil sesekali berteriak kencang. Raditya yang setengah sadar karena kelelahan berjingkat kaget saat melihat adegan hantu 'ibu' tengah berdiri di belakang jendela dengan pandangan kosong. Belum lagi efekbacksoundyang menambah epik film Pengabdi Setan seri pertama yang disutradarai Joko Anwar.Raditya mendengus melihat kelakuan Valentina yang tidak dipegang omongannya. Dia yakin setelah ini gadis itu akan mengganggu Raditya dengan permintaan aneh-aneh seperti sebelumnya. Dia menguap lebar, walau film ini menarik ditonton tapi matanya sudah seperti lampu lima watt mau korsleting tak sanggup menahan kan