Share

Bab. 6. Auw Ah Keseleo

Cinta itu suatu keinginan

Keinginan memiliki

Keinginan untuk hidup bersama

Dalam satu arah dan tujuan

Ketika kaki kiri telah lelah melangkah

Setidaknya masih ada kaki kanan untuk berjalan

Terkadang hidup itu seperti menggenggam embun yang basahnya terasa namun bentuknya tak terwujud.

"Andriek kamu gak perlu bantuin, cukup papah aja." Mama Nia berkata, ketika di lihatnya Andriek membawa sebuah kotak besar. Dia terlihat sangat mengkhawatir kan menantu nya, karena dia pikir, bahwa mata Andriek buta.

"Gak apa-apa kok mah."

"Kamu yakin?"

Andriek hanya mengangguk dan tersenyum.

"Sok!" Keyla langsung nyeletuk.

"Key." Mama pun memperhatikannya. "Sopan banget kamu nyambung kayak gitu!"

"Kenapa sih mamah selalu aja ngebelain dia, dia itu cuma menantu mam."

"Terus...?"

"Gak wajar!"

"Andriek juga udah jadi anak mamah sekarang jadi mamah gak salah dong kalau belain dia lagian kamu itukan salah yaaa wajar dong mamah ingetin!"

Wajah keyla bertambah merah antara benci dan kesal. Namun....

Bruuukkkk

"Auhh kaki gue." Keyla mengaduh sakit karena kakinya tiba-tiba keseleo di anak tangga apartemen itu. Buru-buru Andriek menangkap tubuhnya yang hampir saja terjatuh. Sejenak mereka saling menatap, feeling Andriek mengatakan bahwa wajah keyla begitu cantik. Seperti bulan yang bersinar terang.

"Key," Mama mendekati mereka.

"Iiihh apaan sih." Keyla menepis tangannya, begitu juga Andriek. "Duuuh kaki gue." Ringgiknya.

"Key, kamu gak papa?"

 "Uuuuhhh kaki, Key, Mam sakit." Dia mengelus-ngelus kakinya.

"Key." Papa yang kebetulan masih di atas langsung ikut mendekatinya.

"Kaki, Key keseleo, Pah."

"Tuhkan makanya hati-hati kalau jalan sayang, Andriek kamu bisa ngurut?" Papah memandang Andriek yang masih terpaku.

"Sedikit, Pah, mungkin bisa membantu." Jawabnya.

"Eeeehhh gak-gak! Makasih tapi gue gak perlu bantuan loe." Keyla mencoba untuk berdiri. Tapi kenapa terasa ngilu sekali.

"Key, kamu yakin? Nanti kaki kamu tambah bengkak kalau gak di urut sekarang."

"Gak papa, mah, Key yakin, Key bisa cari tukang urut sendiri kok!" Keyla sudah nampak berdiri. Dengan langkah gontai dia melangkah walaupun tampak pincang.

"Huff, Key, Key, dasar keras kepala!" Mama terlihat kesal. Pekerjaan mengangkut barang sudah selesai, kedua orangtua keyla akhirnya pamit pulang.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status