Share

Bab. 5. Telponan With Pacar

Keyla membuka pintu kamarnya, kemudian membanting dengan keras dan itu sangat mengejutkan Andriek yang sedang duduk di tepi ranjang.

"Ke..key..." Andriek berkata sangat gugup.

"Ini semua gara-gara elo ndriek!! Kalau saja mama sama papa gue gak kenal papa loe gak mungkin gue nikah sama loe!" Hardiknya kemudian.

"Maafin aku Key? Tapi..."

"Tapi apa? Hah .... sueee gue nyesel harus ngeliat loe!" Geramnya.

Keyla hanya bisa mengepal tangannya penuh keegoisan.

"Maafin aku, Key tapi jodoh itu dari Tuhan, Tuhanlah yang berhak mengaturnya, dan kamulah tulang rusukku itu."

"Apa loe bilang tulang rusuk? Hari gini masih aja sok romantis. Loe tu harusnya ngaca udahlah buta gak tau diri lagi!"

Keyla tersenyum sinis."Sok..sok an!" Sambungnya lagi.

Mendengar hal itu Andriek hanya bisa terdiam dan bersabar karena dia sudah paham kalau Keyla itu sungguh kasar.

Keyla mendekat...

"Minggir!" Hardiknya kasar. "Eh, inget ya jangan pernah tidur di ranjang gue!"

Mendengar larangan itu Andriek langsung meraih tongkatnya dan berdiri.

"Terus aku harus tidur di mana Key?"

"Yaa terserah elo lah yang terpentingkan jangan di ranjang gue! Awas... awass... gue capek gue mau tidur!"

Keyla mendorongnya kesamping membuat tubuh Andriek jatuh ke lantai. "Syukuriin!" Keyla tersenyum sambil merebahkan badannya ke Spring Bed empuknya.

Andriek mengelus dadanya pelan, dia tahu dunia ini belum cukup adil untuk bisa membuatnya melihat seseorang menghargai perasaan orang lain, dengan tenaga yang lemah Andriek mencoba memapah tubuhnya berdiri.

Dia yakin di luar sana masih banyak orang yang lebih sakit daripada dia hari ini. Andriek sudah berdiri dia berjalan sambil menggerakan tongkatnya, meraba-raba lantai.

Perasaannya bingung...

Tapi dia bukanlah pengecut yang begitu saja menyerah," Bagaimana mungkin aku bisa baik-baik saja di kamar ini,sedangkan aku saja tak mengetahui? Dalam hatinya membatin .

Tapi Keyla sama sekali tak perduli. Akhirnya Andriek hanya bisa duduk bersandar di dinding, dia cukup lelah sekali. Jam menunjukan pukul 22.00 wib. Matanya terasa begitu mengantuk dan berat diapun tertidur.

"Sial belum aja satu jam udah gampang banget tidur!" Keyla memperhatikannya sambil mengumpat. Namun tiba-tiba ponselnya berdering.

Riko memanggil.

"Halo, Beb..."

"Haloo, lo kemana aja sih, Beb, kok baru angkat telpon? Gue khawatir tau gak sih lo."

"Iya...iya sorry."

"Tapi lo gak lagi MP, kan?"

"Yea gak mungkinlah, Beb, lagian gak selevellah gue sama si dia! Ngaco... ah."

Di sebrang sana si Riko tertawa geli.

"Iya, gue percaya."

"Makasihh gue gak duain cinta lo, Beb."

"Okee deh, Beb, udah dulu yaa telponnya gue mau lanjut nge-game nih. Good night sweety. Dont forget mimpiin gue ya,"

"Okeeeh asyiiiaaappp bebeb, muuuaach..."

Tut.... tut.... tut

Telponpun terputus. Keyla langsung menyimpan handphonenya dan akan tidur.

Pukul 06.00 wib

Matahari mulai bersinar di ufuk timur sinarnya begitu menghangatkan. Duniapun seolah memberikan senyumnya menyapa dengan keindahan yang tak terlukis. Apakah hidup akan selamanya abadi? Sama sekali tidak.

"Bangun!"

Byuuuurrr...

Air menusuk di pori-pori wajah tampan Andriek.Keyla menyiramnya.

"Bangun udah siang! Mandi sonoh, habis itu keluar mama dan papa udah nungguin loe sarapan!" ucapnya lagi.

"Oohh..." Ungkapnya pelan,sambil mengelap air yang membasahi wajahnya.

"Tentu saja." Keyla pergi meninggalkannya.

Dengan insting yang dia punya,andriek bergeser dari duduknya mencari tas pakaiannya. Ya dia bisa merasakan walaupun matanya tak melihat.

Di Meja Makan

"Key Andriek udah kamu panggil?" Mama memandangnya yang tiba-tiba mengambil posisi untuk duduk.

"Udah, Ma, bentar lagi juga keluar!"

"Ya, udah kalau begitu."

"Key, hari ini papah sama mamah akan bantuin kalian pindah ke apertemen kalian yang baru," Papa menatapnya.

"Makasih, Pah," Sesaat kemudian wajahnya berubah.

"Apa kamu baik-baik saja sayang?"

"Tentu, Pah, Key, baik-baik aja!" Dia tersenyum kecil. Hari itu pun berlalu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status