Share

Bab. 7. Isteri Kurang Di Ajar

Di Kamar Apartemen

"Andrieeek yang sok-sok an baik, Pliss yaa..jangan tinggal sekamar dengan gue tuh barang-barang loe!"

Keyla melempar barang-barangnya.Andriek cuma menghela nafas kecil.Dan kemudian meraba-raba setiap barangnya, keyla cuma menertawainya.

"Kasian banget sial ya nikah sama gue." Gerutunya.

"Makasih udah perlakuin aku kayak gini."

"What, elo bermaksud ngancem gue? Nyadar diri dong loe tu siapa? Artis terkenal? Atau direktur? Dia tersenyum."lucu ! Lanjutnya lagi.

"Gak juga tapi roda itu selalu berputar, gak mungkin ban itu, jalannya datar-datar aja. Mungkin hari ini kamu bisa merendahkan orang lain tapi besok, kamu gak akan tau nasib orang itu."

"Elo ngecoba nasehatin gue?"

"Gak juga tapi bersikaplah sopan!"

"Udah udah, ah mual gue ngedengernya. Cepetan beresin semua barang lo!"

Andriek tak lagi menjawab, dia langsung merapikan barangnya dan berjalan turun.

"Hati-hati kalau jalan ntar kalau jatuh trus mati, janda dong gue." Keyla meneriakinya sambil tertawa. Andriek berhenti sejenak dan lanjut melangkah lagi.

"Sial Kaki gue sakit gimana gue bisa kuliah kalau begini, Gara-gara kualat kali ya. Huff." Dia melirih kesal.

dringgg.... driingggg.... driiiingggg...

Suara handphone mengejutkannya.Riko menelpon.

"Hai, Beb." Sapa riko di sebrang.

"Hai."

"Lagi ngapain, Beb?"

"Habis kemas-kemas barang, mama udah beliin apartemen baru buat gue."

"Bagus dong jadinya kita bisa bebas ketemu kapan aja." Riko tertawa.

"Apaan sih."

"Suami loe di situ juga beb?"

"Iyalah gak mungkin jugakan gue ngusir dia."

"Eh, iyaya. Gue jemput ya?'

"Beb hari ini kayaknya gue gak masuk kuliah dulu deh."

"Looh kenapa?"

"Tadi pagi kaki gue keseleo trus pincang deh."

"Terus udah di urut?"

"Belum sih."

"Yaah, kok belum sih? Ntar kalau kenapa-kenapa gimana?"

"Gak papa beb, gue baik-baik aja kok."

"Ya udah deh kalau gitu, gue tutup ya telponnya?"

"Iya see you."

Tut... tut... tut....

Telponpun dimatikan.

Di balkon apartemen, Andriek menatap lurus kedepan. Selama bertahun-tahun dia tak pernah tahu.. seperti apa penampakan dunia ini.

Dia menghela nafas.

"Aaaachhh, kenapa dunia ini terasa begitu sempit!" Erangnya pilu,dia tahu sekarang begitu rendahnya dia di mata Keyla bahkan Keyla sama sekali tak menganggapnya ada.Dia seperti hantu ada namun tak terlihat.Setelah kepergian ibunya, dia pernah merasa putus asa tapi dia punya Riana ataupun ayah yang selalu menyemangatinya sebelumnya dia sudah cukup bahagia tapi kini ? Pernikahan telah membuat hatinya hancur berkeping-keping.

Seperti debu... seperti pasir tersapu ombak,mata Andriek tiba-tiba sembab, air matanya pun jatuh membasahi pipinya.Akankah dia sanggup untuk berdiri di antara kerasnya ombak menerjang.Andriek langsung terduduk sedih lututnya lemah.

Haruskah dia kecewa lagi? Dia terus bertanya dalam tangisnya yang perih.

"Duniaa kata orang engkau indah, Kata orang engkau seperti sekumpulan bunga-bunga yang mekar. Tapi bagiku tidak! Kau seperti pedang yang menusuk jantungku," Ucap Andriek frustasi. Berlalu sudah hari yang cukup menyebalkan itu.

Keesokan harinya di ruang dapur

Andriek sedang menata makanan di meja.Tiba-tiba keyla datang menghampirinya. Dia masih berjalan dengan kaki terpincang-pincang, mendengar langkah kaki keyla Andriek menyapanya.

"Key apakah kakimu sudah membaik?"

Perempuan itu kemudian berhenti dari langkahnya.

"Apa perduli loe?"Jawabnya ketus sambil memandang kearah Andriek yang sedang berdiri.Dan dia melihat nasi goreng yang tertata rapi di atas meja."Oh gak nyangka banget gue, ternyata si buta bisa masak." Dia tertawa mengejek. "Kira-kira enak gak sih? oh atau jangan-jangan garam di kirain gula lagi!" Suaranya makin keras."Secara dong mata diakan gak ngeliat alias buta!"

"Bisakah kau memanggilku lebih sopan?" Andriek menyela.

Keyla langsung terdiam. "Sorri kalau gue udah nyinggung elo? Tapi, emm apa perlu ya gue minta maaf? Kayaknya gak perlu deeh? Oke gue pamit berangkat yadan satu hal lagi jangan tungguin gue pulang. Okei daaa.... si buta." Keyla melambaikan tangannya dan berlalu dari hadapan Andriek. Andriek berusaha menahan amarahnya tak seharusnya keyla terus memakinya,Dia juga punya perasaan.

"Oke, aku gak perlu dengar semua perkataan kasarnya, sabar Ndriek...sabar."

Dia mencoba untuk tersenyum, setelah itu menikmati sarapan yang baru saja di buatnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status