Share

Bab 12 - Kemarahan Ibu.

"Dih," Emak menyenggol lenganku. "Lu emang ga kenal ya sama si Yayah."

Alisku semakin menaut mendengar Emak menyebut nama Yayah.

"Emang siapa, Mak?"

"Anak Pak Sanusi, RT disini," jelas Emak.

"Hah masa sih, Mak? Pantes Nur kaya pernah lihat muka dia. Dulu dia kan kurus kerempeng kaya Nur, kok sekarang bisa gen ..."

"Ya itukan dulu, sekarang dia punya buntut tiga, banyak duit. Badan jadi semakin melar," jawab Emak.

"Kemarin dia kerumah, bilang sama Emak kalau Adik ipar lu udah pacaran sama lakinya. Si Firman," jelas Emak. "Emak ditunjukin juga rekamannya," bisik Emak sambil celingukan.

Mataku membulat, Emak menyipitkan mata sambil menganggukkan kepalanya.

"Anak muda jaman sekarang pada berani ya, pacaran sama laki orang. Ckckck," Emak menggelengkan kepala, tak habis fikir.

"Kok, Pok Yayah bisa kesini Mak?" tanyaku. Heran aja, kok tahu-tahu Yayah datang kerumah.

"Dia awalnya nanya, si Nur tinggal dimana sekarang. Terus nanya-nanya yang lain, sampai bahas si Maya," jelas Emak. "Dia bilang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status