Share

Bab 11 - Pergi Dari Rumah

"Ampun, Pak. Huhuhu," Maya menangis sesegukan bersimpuh dikaki Bapak memohon pengampunan.

Bapak bergeming, tanpa kata tangannya langsung menyeret tubuh Maya keluar dari pintu dan menutupnya dengan bantingan kencang.

Deg!!

Jantung terasa loncat dari tempatnya, bantingan itu menggetarkan kaca jendela dan isi rumah sekaligus membuat ngilu ulu hati.

Syukurlah ... Pintu tak roboh karna ulah Bapak.

"Pak, jangan begitu sama anak, Pak." Ibu masih merengek.

"Lu kalau ga suka sama cara gua, lu susul aja sonoh anak lu. Jangan balik kesini lagi sekalian!" Bapak menuding wajah Ibu dengan bengis.

Mata Ibu membesar, tak percaya dengan kata-kata yang Bapak lontarkan. Biasanya apapun keinginan Ibu, Bapak selalu patuh. Tapi sepertinya tidak untuk saat ini.

"Anak ga punya harga diri, lu tau muka gua mau ditaro mana? Malu gua tiap papasan sama orang. Malu!" Sembur Bapak murka.

"Sonoh pergi susul anak lu. Muak gua lama-lama liat muka lu." sengit Bapak sambil menghempas tangan Ibu, yang sejak tadi dipegang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status