공유

BAYANG MASA LALU

작가: Ella
last update 최신 업데이트: 2023-01-18 23:29:43

“NON DINDA…” teriak Bi Darmi yang mendapati Dinda sudah terbaring di lantai.

“Ya Allah Non, kenapa toh ini?” Bi Darmi kebingungan melihat kondisi Dinda. Ia berusaha mengangkat tubuh Dinda, namun kesulitan sehingga Bi Darmi berlari mencari Pak Dono untuk membantunya.

Akhirnya Dinda dibopong ke kamarnya oleh Pak Dono dan Bi Darmi langsung menghubungi Rangga.

“Den… maaf Bibi ganggu, ini Non Dinda pingsan Den..” seru Bi Darmi pada Rangga yang sedang menunggui Fasha.

Ternyata kondisi Fasha drop sehingga ia di larikan ke rumah sakit dan Fasha hanya ingin ditunggi oleh Rangga.

“Hah… ko bisa Bi?” tanya Rangga yang kaget mendengar kabar dari Bi Darmi.

“Bibi gak tau kenapa Den, Bibi udah lihat kondisi Non Dinda terbaring di lantai ruang tengah,” cerita Bi Darmi pada Rangga.

“Ya udah, aku pulang sekarang Bi,” Rangga menutup teleponnya untuk segera melihat kondisi Dinda.

Saat Rangga akan pergi, Fasha meraih tangan Rangga.

“Jangan tinggalin aku!!” pinta Fasha.

Rangga membalikan badannya ia menghadap Fasha.

“Aku harus pulang dulu!” kata Rangga, namun Fasha terlihat sedih saat mendengar Rangga harus pulang.

Rangga pun bingung, ia teringat kembali  perkataan dokter yang menyebutkan bahwa hanya kondisi tubuhnya Fasha yang  sudah sembuh total, namun kanker otak ini membuat kondisi mental Fasha agak menurun sehingga jika ia terkena stres sedikit saja kondisinya akan drop.

“Fasha!!” panggil lirih Rangga.

“Ada hal yang harus aku selesaikan dulu di rumah, nanti aku pasti ke sini lagi yah!” ucap Rangga dengan lembut, agar Fasha mau di tinggal dulu.

Fasha mengangguk.

Akhirnya Rangga pergi untuk melihat kondisi Dinda, namun di lobi rumah sakit Mamah Tari menghadangnya.

“Mau kemana kamu? Masuk!! Temani Fasha!!” suruh Mamah Tari pada Rangga yang sedang terburu-buru ingin segera menemui Dinda.

“Mah Dinda pingsan, mana mungkin aku membiarkannya sendiri,” ucap Rangga memelas pada Mamahnya.

“Mamah sudah urus Dinda, dia sedang ditangani oleh dokter. Sekarang kamu kembali ke kamar Fasha!!” perintah Mamah Tari denga tegas.

“Apa kamu tega membiarkan Fasha sendirian, dia selama ini berjuang sembuh demi untuk kembali pada kamu, tapi kamu di sini malah menyangkanya yang bukan-bukan dan mengkhianati Fasha begitu saja. Sekarang Fasha sudah kembali. Jaga dia dengan benar Rangga!!” Mamah Tari yang begitu memaksa pada Rangga dan sangat memojokan Rangga sehingga membuat Rangga semakin merasa bersalah pada Fasha.

“Tapi Mah….” rintih Rangga yang begitu bimbang harus mengambil sikap seperti apa.

“Mamah sudah urus Dinda, dokter juga sudah menanganinya, paling dia pingsan telat makan doang!!” ketus Mamah Tari.

“Arghhhhhhhh,” teriak Rangga yang terlihat begitu kalut karena di satu sisi sudah sangat jelas Dinda adalah istri sah nya, tapi di sisi lain ia selama ini juga sudah bersalah pada Fasha karena menyangka  Fasha pergi meninggalkanya demi laki-laki lain, padahal Fasha berjuang untuk kesembuhannya.

Rangga pun berbalik dan kembali ke kamar Fasha.

Fasha yang sedang duduk melihat pemandangan di balik jendela rumah sakit berbalik saat ada yang memanggil namanya.

“Sha…” panggil Rangga dengan lembut. Rangga mendekat pada Fasha dan membalikan kursi roda agar menghadap padanya, ia lalu menundukan badannya agar setara dengan Fasha.

Rangga memegang lembut tangan Fasha.

“Sha… Maafkan aku!!” Lagi-lagi Rangga meminta maaf pada Fasha, jelas Fasha kebingungan kenapa Rangga terus-menerus meminta maaf padanya.

“Dari tadi kamu tuh minta maaf mulu, kenapa sih?” tanya Fasha.

Rangga menunduk dan berkata, “A-K-U SUDAH MENIKAH!”

“Fakta aku sudah menikah itu benar Sha!” Rangga kembali memperjelas pernyataannya.

Ia sengaja jujur pada Fasha karena tidak ingin membuat Dinda berada di posisi yang sulit jika kelak mereka saling bertemu. Lagi pula memang benar jika saat ini Rangga lebih mencintai istrinya dibading dengan Fasha.

“Sha… aku benar-benar minta maaf!!” pinta Rangga kembali.

“Apa aku sudah tidak punya kesempatan sama sekali??” tanya Fasha.

Brakkk, suara pintu ruang rawat Fasha terbuka.

“Kamu bisa memilikinya kembali!!”

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • KAU HALALKAN DIA DEMI KETURUNAN   AWAL KEHANCURAN

    Andi yang sedang membuka handphonenya begitu kaget saat melihat headline berita di media sosial."Apa???? Fasha bukan putri sah Om Evan dan Tante Maya," Andi tercengang saat membaca judul beritanya."Gila berita apaan ini?? mana paling atas pula," ucap Andi yang masih menganggap berita itu hanya omong kosong."Media emang kurang kerjaan, Om Evan dan Tante Maya kan baru saja dapat cucu masa mereka naikin berita gak bermutu kaya gini!!" Andi terus saja menskrol handphonenya, tapi alangkah kagetnya dia karena hampir semua pemberitaan di media mengangkat topik tentang keluarga Om Evan.Ia lalu menghubungi Dinda."Halo Din..." sapa Andi dengan nada yang penuh rasa penasaran."Tentang berita di media?" ucap Dinda yang langsung pada topiknya seolah ia sudah tau dan paham ke arah mana Andi akan bertanya."Sebenarnya ada apa Din, kenapa media memberitakan hal itu?" tanya Andi penasaran."Yah aku gak tau lah, kamu tanya aja medianya!!!" suruh Dinda."Kamu tuh ada-ada aja deh," kesal Andi menden

  • KAU HALALKAN DIA DEMI KETURUNAN   RAHASIA BESAR

    Semua orang mematung saat Dinda melenggang pergi dari ruang transfusi. Ia terlihat puas dengan keterpurukan yang sedang dihadapi dua keluarga ini. Seolah sedikit demi sedikit rasa sakitnya mulai terbayarkan. "Dasar wanita jalang," kesal Pak Evan dalam hatinya saal melihat Dinda yang tersenyum puas di hadapan Pak Evan. Rangga pun mengejar Dinda dan berterima kasih padanya karena dia masih punya hati untuk membantu istri dan anaknya. "Din tungga!!" Rangga meraih tangan Dinda. "Kamu mau apa lagi??" tanya Dinda sinis. "Aku cuma mau bilang terima kasih, karena kamu mau mendoorkan darahmu untuk Fasha," jawab Rangga agak kikuk. Dia terlihat malu karena perlakuannya selama ini, tapi di sisi lain Rangga pun sangat bersyukur. "Rawatlah mereka, jangan sampai kamu bernasib sama seperti mertuamu," Dinda lalu meninggalkan Rangga yang mematung usai mendengar ucapannya. "Apa maksud Dinda barusan??" Rangga bertanya-tanya dalam hatinya, namun ia mencoba untuk mengabaikannya lalu kembali pada kela

  • KAU HALALKAN DIA DEMI KETURUNAN   KRITIS DAN TERBONGKAR

    Rangga pun baru tahu tentang hubungan Ibu Maya di keluarga Fasha."Pah.... maksud Papah apa??" tanya Rangga bingung."Mamah kadung Fasha sudah meninggal saat Fasha masih bayi," ucap Pak Evan."Meninggal??? Jadi Mamah Maya tidak ada hubungan darah dengan Fasha??" Rangga yang masih belum percaya dengan apa yang ia dengar.Suster kembali keluar."Bagaimana Pak Rangga sudah ada yang bisa mendonor??" tanya suster."Tunggu sebentar Sus!!!" jawab Rangga. Ia pun langsung menghubungi teman-temannya, termasuk Dinda karena golongan darah Dinda sama dengan Fasha."Hallo Din.... maaf aku ganggu kamu, tapi aku benar-benar membutuhkanmu saat ini," ucap Rangga terburu-buru."Maksudnya apa sih???" tanya Dinda bingung."Fasha baru saja melahirkan, namun ia mengalami pendarahan hebat dan butuh transfusi darah sedangkan pasokan darah di rumah sakit untuk golongan AB tidak ada. Aku mohon bantu aku. Selamatkan Fasha!! pinta Rangga yang sudah tidak memikirkan rasa malu lagi.Mendengar hal itu Dinda terkeju

  • KAU HALALKAN DIA DEMI KETURUNAN   BARU TAHU

    Kehadiran seorang bayi di tengah keluarga Rangga dan Fasha memberi kebahagiaan tersendiri terutama untuk Mamah Tari yang sejak dulu begitu menantikan kehadiran seorang cucu.Selesai persalinan Rangga pun dipersilahkan kembali untuk menunggu di luar dan bayinya akan dipindahkan ke ruang perawatan."Pak Rangga silahkan kembali tunggu di luar kembali!!" suruh seorang perawat.Rangga lalu berdiri."Aku keluar dulu yahh!!" pamit Rangga sebelum pergi, ia pun mengusap air mata di wajahnya karena terharu saat melihat dan mendengar suara bayi kecil itu untuk pertama kalinya."Rangga... gimana?? bayinya sudah lahir??" tanya Mamah Tari."Keadaan Fasha gimana??" Pak Evan yang ikut menyerobot bertanya."Bayinya sudah lahir, jenis kelaminnya laki-laki dan keadaan Fasha untuk saat ini cukup baik, namun dia masih belum sadar sepenuhnya karena pengaruh obat bius," jawab Rangga."Alhamdulillah...." ucap syukur Mamah Tari dan Ibu Maya."Bayinya akan dipindahakan ke ruang perawatan bayi, nanti kalian bis

  • KAU HALALKAN DIA DEMI KETURUNAN   HADIRNYA MALAIKAT KECIL

    Andi yang merasa bersalah terhadap Rara, apa lagi sebelumnya dia membuat Rara menangis, lalu menghubungi Rara, namun lagi-lagi Rara tidak mengangkat teleponya."Tumben banget deh Rara... biasnya dia langsung jawab," keluh Andi, tapi Andi gak ambil pusing ia menyangka mungkin saja Rara sedang sibuk."Ndi, orang lokasi udah telepon terus nih." Rangga yang memberi tahu jika mereka harus segera ke lokasi proyek."Iyah bentar!!" Andi pun menyimpan semua barangnya, lalu ke luar dari kamar."Ayo!!" ajak Andi sambil melempar kunci mobil pada Rangga."Kamu yang nyetir!!" suruh Andi.Di perjalanan menuju lokasi cukup hening tanpa ada pembicaraan di antara keduanya, sampai akhirnya Rangga membuka topik pembicaraan."Ndi... aku gak mau kita berselisih paham terus kaya gini cuma gara-gara masalah cewek!!" ucap Rangga mengawali pembicaraan di antara keduanya."Bukannya semua ini kamu yang mulai??" Andi yang melempar kesalahan pada Rangga karena memang selama ini Rangga yang mengawali pertengkaran d

  • KAU HALALKAN DIA DEMI KETURUNAN   CEMBURU DAN KHAWATIR

    "Mana mungkin Rara bertemu dengan Pak Diki, meskipun bergerak di dunia pendidikan namun dia bukan orang baru juga dalam dunia bisnis, Rara juga punya saham dibanyak perusahaan. Kamu mungkin salah lihat Din. Rara tuh tau Pak Diki orang seperti apa, aku yakin itu," jelas Andi saat berbicara dengan Dinda di balik telepon.Dinda pun terdiam. Ia berpikir ada benarnya Andi, gak mungkin Rara bertemu dengan Pak Diki. "Aku emang cuma lihat dia dari belakang, kaya mirip aja sama Rara," tutur Dinda pada Andi.Andi pun menghela nafasnya seolah merasa tenang karena memang tidak mungkin jika Rara berhubungan dengan orang-orang seperti Pak Diki."Kamu kangen aja kali yah sama aku, pake alesan bahas Rara segala," goda Andi."Ihh apaan, ngapain juga kangen sama kamu. Nggak lahhh!!!" elak Dinda, padahal sebenarnya sedari tadi ia tidak bisa tenang karena Andi belum juga menghubunginya."Aku tuh cuma kepikiran Rara aja soalnya belakangan ini sikap dia agak berubah," tutur Dinda yang merasa jika sikap Ra

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status