Share

Tidak Mau Dicap Pelakor

Dimas bergegas keluar dari kamar menuju pintu depan saat mendengar gedoran yang terus menerus dari tadi. Jam setengah lima, dia baru saja selesai menunaikan ibadah shalat Shubuh.

Sedikit menggerutu lelaki itu membuka pintu. Siapa pula Shubuh-Shubuh begini bertamu? Ini waktunya beribadah! Selain itu dia sibuk hari ini, harus bersiap-siap untuk akad jam delapan nanti.

"Sita?!" Sedikit terkejut Dimas mempersilahkan Sita masuk.

"Kenapa ke sini? Kamu tidak siap-siap dandan untuk acara hari ini?" Dimas langsung memberondong mantan sekaligus calon istrinya itu dengan pertanyaan.

"Hanin tidak akan datang." Sita berbicara dengan pandangan lurus ke depan.

"Hanin?"

"Kemarin siang aku mendatanginya. Wanita itu bilang dia tidak akan datang."

Dimas menarik napas panjang. Setelah itu ikut duduk di samping Sita. Dia benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran wanita cantik ini.

Sita datang masih menggunakan baju tidurnya. Baju berbahan satin dengan warna merah marun itu terlihat sangat cocok di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
jangan mau kmu Dimas d suru tlpn Hanin .kmu mau Hanin tmbh sakit hati blum tentu Hanin dtng urusan selesai .pasti akan tmbh parah malu nya klo Hanin marah menghina kalian berdua itu bisa terjadi ...
goodnovel comment avatar
Marianah
laa kenyataannya emang begitu pelakor disebut pelakor koq gk mau aneh. pantes ayahnya dulu suruh cerai dimas aja bs tegas gitu gmn bs ndidik istri klo melempem gitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status