Dia sangat membenci, Hug Baker dan ayahnya. Bagaimanapun kedua orang itulah yang merebut semua harta keluarga. Menyebabkan dia hidup dalam kemiskinan selama bertahun-tahun.
Meskipun dia mengalami dua kehidupan. Namun, rasa benci terhadap paman keduanya tidak pernah pudar. Untuk saat ini dia hanya bisa memendam kebencian itu. Sebelum dia bisa memperkuat dirinya sendiri. Baru menghancurkan musuh-musuhnya dan merebut semua hak-haknya.Hades hanya bisa pasrah sekarang karena melihat waktu, yang semakin tipis untuk mendapatkan benda berharga itu. Dia dengan tidak sabar menunggu taxi muncul. Untung saja tidak berselang lama, taxi berikutnya muncul."Taxi." Hades melambaikan tangan.Menghentikan taxi yang sedang melaju di hadapannya. "Antar aku ke Jalan Antik."Dia sudah mengalami banyak kesulitan untuk mendapatkan benda itu. Jadi dia tidak akan menyerah begitu saja, untuk mendapatkan barang antik itu.Sekitar tiga puluh menit berlalu. Dia sampai di Jalan Antik. Dia mencari toko yang menjual barang tersebut. Menurut ingatannya, barang tersebut dijual oleh toko yang ada di ujung. Hades segera menghampiri toko itu. Mencari-cari barang yang di maksud. Setelah menghabiskan waktu tiga puluh menit. Akhirnya dia menemukan benda itu.Benda tersebut adalah sebuah cincin yang memiliki batu berwarna hitam. Sekilas cincin tersebut terlihat biasa-biasa saja. Tidak ada sedikitpun hal yang menarik dari batu cincin itu.Meskipun cincin itu di taruh di pinggir jalan. Mungkin tidak akan ada orang yang mau mengambilnya. Bagaimanapun penampilan cincin itu sungguh buruk."Berapa harga cincin ini?"Hades mengajukan penawaran pada pemilik toko.Mendengar itu, mata si pemilik toko berkilau. Dia tersenyum lembar sebelum berkata dengan nada menyanjung."Anda benar-benar memiliki mata yang bagus, Tuan. Benda itu koleksi ayahku. Ayahku bilang, benda itu memiliki sejarah yang dalam. Rumor mengatakan benda itu milik seorang patih di tahun 1560."Pemilik toko berkata dengan sungguh-sungguh. Dia mengarang cerita tentang asal usul cincin itu. Meskipun, dia hanya mengarang saja. Akan tetapi, cerita yang dia buat terdengar begitu nyata.Hades segera melambaikan tangan, untuk menghentikan si pemilik toko. Dia tidak ingin mendengar ceritanya. Karena dia menyadari si pemilik toko hanya bualan semata.Yang dia inginkan adalah secepatnya membeli cincin itu. Oleh karena itu dia mengulangi perkataannya."Yang aku tanyakan berapa harga benda ini."Melihat ketidak puasan yang tergambar di wajah Hades. Pemilik toko segera menghentikan ceritanya. Dia sedikit gugup sekarang, takut kehilangan pelanggannya. Dia tidak membuang lebih banyak waktu lagi.Dia segera memberikan harga untuk cincin itu."Karena, Tuan adalah pelanggan awalku. Maka aku akan menjual cincin itu di harga lima ratus dolar padamu." Pemilik toko tersenyum ramah ketika dia mengatakan itu.Lima ratus dolar bukan uang yang banyak menurut Hades, yang tahu tentang kegunaan cincin tersebut. Akan tetapi, harga tersebut sangat tinggi bagi orang-orang yang tidak mengetahuinya. Bahkan mereka yang ada di sana sangat terkejut ketika mendengar harga tersebut.Karena dia sangat menginginkan cincin itu. Dia tidak perlu berpikir lagi. Dia segera membayar cincin itu seharga lima ratus dolar.Tidak lama setelah dia membayar cincin. Iring-iringan mobil mewah melintas tidak jauh darinya. Semua orang yang awalnya ingin mencibir Hades, mengalihkan pandangan.Mereka semua secara serempak melihat k arah iring-iringan itu. Mereka penasaran tokoh besar seperti apa yang datang berkunjung ke sini. Bagaimanapun di mata semua orang, Jalan Antik terkenal dengan sebutan. "Kumpulan barang tiruan".Jadi mereka penasaran ketika melihat rombongan mobil yang datang ke sana. Berbeda dengan Hades. Dia masih terlihat seperti biasa, sikapnya terlihat santai. Bagaimanapun dia sudah mengetahui siapa tokoh besar yang ada dalam iring-iringan mobil itu. Dan dia juga mengetahui tujuan kedatangan mereka ke sini.Hades bersyukur karena dia bergerak lebih cepat. Andai saja dia telat lima menit saja. Mungkin cincin ini tidak akan menjadi miliknya.Hades tidak tinggal lebih lama lagi. Dia berniat untuk segera pulang, mencari tahu misteri yang ada dalam cincin itu. Dia menerobos kerumunan yang menonton tokoh besar turun dari mobil.Meskipun dia bersikap acuh tak acuh. Akan tetapi, ketika dia melewati toko yang sedang dikunjungi oleh Dokter Lin. Dia tidak bisa tidak mengalihkan pandangannya.Dia melihat salah satu anak buah Dokter Lin sedang bernegosiasi dengan pemilik toko. Dia mencuri-curi pandang ke arah mereka. Dengan telinga yang sengaja difokuskan. Agar dapat mendengar perbincangan mereka."Berapa harga mata yang ada di patung itu?"Anak buah Dokter Lin yang berpakaian seperti seorang ahli barang antik bertanya. Hingga membuat pegawai toko tertegun."Maafkan aku, Tuan. Aku tidak mengerti apa yang kamu maksud." Si pegawai bertanya dengan heran."Aku ingin membeli mata yang ada di patung kucing itu," ucap si ahli barang antik."Maafkan aku, Tuan. Tapi patung ini tidak dijual matanya saja. Kalau, Tuan mau. Tuan bisa membayar patung itu di harga lima ratus ribu dolar." Si pegawai memasang ekspresi aneh di wajah."Aku tidak membutuhkan patung itu, yang aku butuhkan hanya matanya saja. Aku akan membayar seratus ribu dolar untuk mata patung itu."Si ahli barang antik terdiam sesaat. Dia memasang senyum misterius sebelum melanjutkan perkataannya."Bukankah setelahnya kamu masih bisa menjual patung itu pada orang lain seharga empat ratus lima puluh ribu dolar. Bagaimana menurutmu!"Si ahli barang antik itu mengeluarkan jurusnya. Dia mengeluarkan kata-kata yang membuat si pegawai merasa untung. Sehingga si pegawai menjual mata yang ada di patung kucing seharga satu juta dolar.Hades yang berada tidak jauh dari sana hanya menyaksikan saja. Dia tidak memiliki niat sedikitpun untuk mengganggunya. Namun, secara tiba-tiba sebuah ingat di kehidupan sebelumnya muncul.Dia ingat di tahun 2018 seseorang memposting sebuah patung kucing, yang terbuat dari emas tanpa mata. Postingan itu sempat viral untuk beberapa waktu. Dan menurut informasi yang tertera dalam postingan tersebut.Mata kucing itu dibeli oleh seorang kolektor, yang memiliki hubungan dekat dengan Dokter Lin. Hades yakin, patung yang ada di depannya adalah patung emas yang akan menggemparkan dunia maya di masa depan."Berapa harga patung itu?" tanya Hades seraya memeriksa patung kucing yang ada di hadapannya."Lima ratus ribu dolar." Si pegawai toko menjawab dengan acuh tak acuh.Berbeda dengan sebelumnya saat berhadapan dengan anak buah Dokter Lin. sikap si pegawai toko kali ini sama sekali tidak bersahabat. Mungkin karena penampilan Hades yang biasa-biasa saja. Jadi si pegawai memandang rendah dia.Awalnya Hades berniat untuk membantu si pegawai, dengan cara membeli patung itu di harga tinggi. Akan tetapi, setelah melihat sikap si pegawai. Dia mengurungkan niatnya."Apa kau gila! Menjual barang cacat dengan harga yang tinggi!" Hades memaki si pegawai. Dia melupakan semua kekesalan yang ada dalam dirinya. Berhubung dia mendapatkan kesempatan untuk mengeluarkan unek-uneknya. Kenapa dia tidak memanfaatkan kesempatan itu. "Dasar bodoh. Jika kau tidak tahu barang antik, maka pergilah. Jangan ganggu aku. Aku tidak memiliki waktu untuk melayanimu," ucap si pegawai dengan kesal. Hades yang mendengar hal itu memaki balik si pegawai dengan kata-kata kasar. Dia bahkan mengatakan si pegawai sebagai orang bodoh yang telah ditipu oleh orang lain. Karena menjual benda paling berharga yang ada di patung kucing itu. Dia juga memberi tahu kisaran harga batu, yang dijadikan mata patung kucing itu dengan tepat. Keributan yang dia sebabkan menarik perhatian banyak orang. Bahkan bos di pegawai juga datang menghampiri. Ingin memastikan kebenaran dari ucapannya. Semua orang menatap si Ahli barang antik, yang sedang tersenyum. "Apa yang dikatakan bocah ini benar, T
Suara erangan yang memekakkan telinga menggema di ruangan sempit itu. Rasa sakit semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dia tidak sanggup lagi menahan semuanya. Lambat laun kesadaran mulai menghilang secara perlahan. Entah sudah berapa lama Hades tertidur. Namun ketika dia membuka matanya kembali. Pandangan di depannya benar-benar membuatnya ketakutan. Dia mencoba meraba-raba ke segala arah. Namun dia tidak bisa menyentuh apapun. Dia mulai merasa panik. Ketika pandangan menjadi gelap. Dia berteriak kencang berharap akan ada yang membantu. "Tidak! Tidak mungkin." Hades mendesis lirih, ada kesal yang tersirat di wajahnya. Pemuda itu mengarahkan tinjunya ke sembarang arah, hingga akhirnya dihempaskan pada tanah di sisi kanan kirinya. Kedua tangannya mengepal, meluapkan semua emosinya. Dia tidak terima akan keadaannya saat itu. Hades menyalahkan dirinya sendiri karena melakukan hal yang ceroboh. Dengan sesekali memukul kepalanya. Dia benar-benar tidak bisa menerima semuanya. Dia juga
Dia tercengang tatkala melihat buku yang dibalut oleh cahaya keemasan. Dia mengambil buku tersebut, memandangnya dengan penuh kekaguman. 'Aku belum pernah melihat buku yang sangat menarik seperti ini. Meskipun aku sudah mengalami dua kali kehidupan.' Hades bergumam dalam pikirannya.Pandangannya dipenuhi oleh kekaguman saat dia memperhatikan setiap detail jilid buku tersebut. "Napas Dewa" Hades membaca pelan judul yang ada di jilid buku tersebut. Rasa penasarannya terhadap isi buku itu, semakin meningkat. Dia membuka setiap lembar yang ada dalam buku itu, membacanya secara perlahan. Semakin lama dia membaca. Semakin tinggi keingintahuannya terhadap isi buku tersebut. "Buku ini sangat menarik," gumam Hadas. Dia benar-benar tenggelam dalam pikirannya tatkala membaca buku dari halaman satu ke halaman lain. Isi buku tersebut benar-benar membuatnya terpesona. Bagaimanapun isi buku tersebut memberinya pengetahuan yang sangat langka. Dimana dia bisa mengetahui cara menyembuhkan penyakit-
Jasmine kembali dibuat terkejut oleh kelakuan Direktur Long. Ketidak senangan tergambar jelas di wajah. Dia berusaha menarik tangannya. Jasmine mundur beberapa langkah ke belakang. Dia memperingati pria itu dengan tatapan tajam. Namun, pria itu nampak tidak menghiraukan ancamannya. "Jangan macam-macam. Atau aku akan berteriak!" teriak Jasmine dengan wajah yang terlihat ketakutan. "Haha! Apa kau bodoh! Kau ingin berteriak? Silahkan," cibir Direktur Long. Direktur Long tertawa terbahak-bahak. Dia memasang ekspresi mengejek di wajahnya. Langkahnya semakin dekat dengan wanita itu."Berhenti di sana. Tolong! Tolong!" teriak Jasmine berharap akan ada seseorang yang menolongnya. Direktur Long kembali meraih tangan Jasmine. Dia mencengkram erat tangan wanita itu. Seringai penuh napsu tergambar jelas di wajahnya. "Diamlah! Percuma kau berteriak. Karena tidak akan ada seorangpun yang akan mendengarnya."Dia menarik tubuh wanita itu ke dalam pelukannya. Namun, lagi dan lagi wanita itu memb
Kedua orang yang baru datang itu menundukkan kepala. Mereka tidak tahu harus menjawab apa. Ekspresi di wajah kedua orang itu terlihat sangat aneh. Setelah bertukar pandang salah satu dari mereka menjawab dengan ketakutan."Maafkan kami, Tuan. Aku belum menemukan keberadaan Dokter Jasmine.""Sialan! Aku sudah menunggu lama. Namun kalian masih tidak bisa memanggil, Dokter Jasmine. Untuk merawat putriku! Apa kalian sengaja mempermainkanku?" Pria itu berteriak dengan nada tinggi. Kemarahan tergambar jelas di wajahnya."Dengarkan aku. Jika terjadi sesuatu dengan anakku. Aku pastikan kalian akan …."Belum sempat pria itu bisa menyelesaikan perkataannya. Orang lain dengan pakaian rapi dan jas hitam, yang melekat di tubuhnya datang tergesa-gesa. Dia membungkukkan badannya sedikit. "Mohon maafkan aku, Tuan Moore. Karena aku datang terlambat." Pria itu berkata dengan nada yang terdengar penuh penyesalan. "Plak!" Orang yang disebut Tuan Moore itu menampar pria yang baru saja datang. Menggunaka
Dia melihat seorang pemuda berpakaian rapi dengan jas putih melekat di badannya. Pria itu berlari ke arahnya sambil berkata dengan penuh perhatian."Kamu tidak apa-apa kan?" "Aku baik-baik saja, Dokter Mike," jawab Jasmine.Dia sedikit menyembunyikan tubuhnya di belakang, Hades. Entah kenapa saat melihat tingkah Dokter Mike yang begitu perhatian padanya. Dia merasa sedikit tidak nyaman. Adegan itu berhasil menarik perhatian Dokter Mike. Dia menyeritkan dahi tidak suka terhadap tingkah Jasmine, yang seolah-olah menghindarinya. Apalagi sikap dan tindakan Jasmine barusan begitu mencolok di matanya. Seketika api cemburu kembali berkobar di hati Dokter Muda itu. Dia menatap tajam ke arah Hades. Kedua tangannya mengepal seolah-olah menandakan betapa marahnya dia. "Siapa kau?" tanya Dokter Mike dengan nada tinggi. Hades menatap acuh tak acuh pada Dokter Mike. Sikapnya begitu tenang ketika berhadapan dengan Mike yang berapi
"Benar apa yang dikatakan oleh Dokter Anton. Kenapa kamu tidak mengeluarkan semua kemampuanmu. Asal kamu tahu saja, jika terjadi sesuatu dengan, Nona Moore. Kami semua tidak akan melepaskanmu." Dokter lain berkata dengan wajah mengancam. Dia berusaha memprovokasi orang lain, agar mengikutinya dan menjadikan Jasmine sebagai kambing hitam. Dia juga memberikan kode pada temannya dengan mengedipkan mata. Hingga membuat orang itu menambahkan garam pada ucapannya. "Aku juga setuju. Kalau terjadi sesuatu dengan, Nona Moore. Kamu harus bertanggung jawab." Teman seperjuangan si dokter segera mengangkat tangannya. Sambil menatap dokter yang lainnya. Memaksa mereka untuk menganggukkan kepala. Sebelumnya semua orang sepakat untuk melemparkan tanggung jawab pada, Jasmine. Karena tidak datang ke rapat yang mereka adakan. Namun, karena kabar insiden yang menimpa wanita itu. Mereka semua mengurungkan niat untuk menjadikan Jasmine sebagai kambing hitam.
Namun, yang mereka tidak ketahui adalah cara, Tuan Moore melakukan ancamannya. Mungkin di mata mereka semua orang. Selama mereka menemukan seseorang untuk menanggung akibatnya. Maka mereka akan terbebas dari ancaman tersebut. Akan tetapi, kenyataan tidaklah seindah yang mereka bayangkan. Presiden Jack paham lebih baik dari siapapun tentang cara Tuan Moore menangani orang-orang yang membangkang. Bagaimanapun Tuan Moore akan selalu membuktikan ucapannya. Ketika Tuan Moore mengatakan bahwa dia tidak akan melepaskan siapapun. Maka semua orang tidak akan pernah bisa lepas dari dari genggamannya. Bahkan keluarga mereka juga akan menerima imbasnya juga. Oleh karena itu lebih baik baginya untuk menjaga hubungan dengan Jasmine. Dari pada mengikuti keinginan semua orang menjadikan wanita itu sebagai kambing hitam. Bagaimanapun hanya Jasminelah yang bisa mengobati, Nona Moore. Dan selama dia bisa membuat wanita itu mengeluarkan semua kemampuannya, untuk mengobati