Share

16. Rencana Licik

part 16

"Bu, ibu! Bangunn ...!"

Reno menggoyang-goyangkan tubuh Bu Witi. Namun ibunya tetap bergeming.

"Gimana nih, Mas? Ibu pasti shock banget."

"Kita bawa ibu ke kamar."

"Kamu sih, Mas. Mau ikut investasi gak dibaca dulu."

"Udah ah diem, bawel."

"Nanti ambilkan surat perjanjiannya, aku ingin baca. Kalau kita punya dokumen kuat, kita bisa menuntut mereka, Mas. Setidaknya biar mereka Ciampel.

Usai membopong tubuh ibunya ke dalam kamar, lalu menyodorkan minyak kayu putih pada hidungnya, kiri Reno kembali menemui sang istri membawa dokumen investasi ini.

Sinta membacanya dengan seksama.

"Gimana, Sin? Bisa dituntut?" tanya Reno penasaran.

"Kamu waktu dikasih kertas ini apa enggak dibaca dulu, Mas?"

"Memangnya kenapa?"

"Baca ini deh; *Bila ditengah jalan terdapat masalah, itu bukan tanggung jawab kami. Segala kerugian akan ditanggung oleh investor itu sendiri. Dan kami tidak bisa dituntut untuk ganti rugi.*"

Reno terdiam, saat itu memang dia pikirannya terbagi, ia tidak fokus. Kecantikan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status