Share

Bersembunyi

Penulis: Inti Nur
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-02 12:00:27

Happy Reading

--

  Aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara orang sedang marah marah, sepertinya itu Kak Rudi fikirku.

 

Aku melirik jam dinding di tembok, jarum jam menunjukkan angka 2, cukup lama ternyata aku terlelap.

 

 Aku bergegas keluar dari kamar tidur, kulihat diruang keluarga ada Ayah, Ibu, Kak Rudi, dan Kak Mala istrinya. Setelah melihatku keluar Ibu segera berjalan kearahku dan menahanku untuk tetap dikamar saja.

 

 "Ayo masuk nak, dikamar saja" ujar ibu sambil menuntunku masuk ke kamar lagi.

 

 "Kak Rudi kenapa buk, marah-marah sama siapa?" tanyaku sambil duduk dipinggir ranjang disamping Ibu.

 

 "Tadi suamimu nelfon kakakmu nanyain kamu, katanya kamu ga ada dirumah di telfon, di sms ga dijawab sama sekali."

 

 Ibu berhenti  bicara lalu menatapku lama, aku hanya diam dengan mata yang berkaca kaca.

 

 "Tadi pas kamu tidur mobil kamu dibawa ke bengkel temannya kakakmu, katanya disembunyikan kakakmu, biar suamimu gak nyariin kamu, takutnya dia nyakitin kamu lagi nak," lanjut ibu

 

 "Aku bisa nyelesaiin masalahku sendiri buk. Aku kesini hanya ingin istirahat sebentar," jawabku sambil menatap pohon kecil yang bergoyang tertiup angin dari jendela kamar.

 

"Jangan nak, jangan gegabah. Ibu takut suamimu itu nekat apalagi kamu sudah memviralkan suamimu dan selingkuhannya." Tolak Ibu.

 

 

"Tadi mertuamu nelfon ibu, nanyain kamu, katanya mau minta maaf. Tapi Ibu jawab tidak tau kamu dimana," sambung Ibu.

 

 "Aku pengen bicara sama Kak Rudi Bu, boleh?" tanyaku 

 

 "Iya Ibu panggilkan dulu" jawab ibu sambil melangkah keluar dari kamar 

 

-----

 

"Tapi kak aku bisa menyelesaikan semuanya sendiri" Aku tetap ngotot menolak, dari tadi aku berdebat dengan Kak Rudi.

 

 "Kakak pengen bantu kamu Sif, kamu harus hati hati sama suamimu itu. Selingkuh aja dia tega apalagi nyakitin kamu, kamu harus fikirin itu. Mungkin selama ini dia baik karena menyembunyikan kebusukannya," ucapan Kak Rudi seperti menampar hatiku, ya dia benar, bisa saja Mas Aris tidak terima dengan perbuatanku yang membuat dia dan selingkuhannya malu.

 

 "Iya baiklah" jawabku lirih

 

 "Jadi kapan kamu mau mengajukan surat cerai? biar aku yang urus," tanya Kak Rudi

 

Deg.

Iya sebaiknya aku bercerai saja.

Untuk apa mempertahankan pernikahan yang sudah tidak sehat ini.

 

 "Secepatnya kak, Aku juga sudah muak dengan Mas Aris. Berkas berkas semuanya ada di lemari kamar rumahku kak," sahutku, sambil berjalan ke meja, mengambil kunci rumah didalam tas.

 

 "Oke! secepatnya akan ku urus," balas Kak Rudi sambil berlalu keluar kamar.

 

----

 

 

POV ARIS

 

 Aku melajukan mobilku dengan dengan kecepatan sedang, menuju kampus Widia, mendampinginya untuk wisuda.

 

Ya dia kekasihku, aku tidak sengaja bertemu dengannya di sebuah cafe, sekitar 5 bulan yang lalu.

 

Waktu itu aku telat menemui rekan bisnisku dan aku berlari dengan terburu-buru, hingga tidak sengaja menabrak dia yang sedang berjalan sambil menelfon. Aku menjatuhkan hpnya hingga rusak. Aku segera meminta maaf dengan memberinya kartu namaku.

 

 "Aduhhh! maaf mbak, maaf, Aku sedang buru buru, ini kartu namaku, hubungi saja, berapa total kerusakannya atau aku ganti baru nanti saya transfer," ucapku sambil menyodorkan kartu nama dan bergegas pergi.

 

 Tidak pernah terlintas dibenakku untuk melirik wanita lain apalagi selingkuh, Sifa istriku sudah cukup, dia wanita yang baik dan sempurna menurutku. Tapi entah mengapa setelah mengenal Widia semua terasa berbeda.

 

 Sejak kejadian dicafe Widia sering mengirimiku pesan, mengajakku jalan, mengajak ketemuan, walau aku sering menolaknya. Tapi dia tetap berusaha keras. Hingga akhirnya aku luluh.

 

Ya, awalnya dia tidak tau kalo aku sudah beristri. Setelah pertemuan selanjutnya aku mengatakan kalo aku adalah pria beristri, dia berkata tidak masalah. Aku memang masih terbilang muda dan wajahku lumayan tampan, semua orang mengakui itu. 

 

---

 

 Aku memakirkan mobilku diparkiran kampus yang hampir penuh. Aku segera mengeluarkan hp dari saku dan menelfon widia. 

 

 

 "Halo sayang, Aku udah diparkiran."

 

 "Oke, Aku tunggu didepan" terdengar sahutan dari seberang.

 

Aku segera keluar dari mobil, tidak lupa membawa bucket dari uang yang berbentuk bunga untuk Widia.

 

 Aku ikut bahagia dengan kelulusan Widia. Widia tak henti hentinya tersenyum bahagia sambil menggandeng tanganku.

 

 Tiba tiba ditengah acara digegerkan dengan suara ramai dari luar kampus. Para mahasiswa ramai bersorak sorai, ada yang berteriak memanggil manggil nama Widia.

 

Semua berbondong-bondong keluar untuk melihat keramaian itu. Aku segera menggandeng Widia, mengajaknya keluar dan melihat apa yang terjadi.

 

Aku menganga tak percaya dengan apa yang kulihat.

 

 Didepan sana terpampang sebuah karangan bunga yang sangat besar,  fotoku dan Widia yang sedang duduk berdua disebuah resto terpampang besar disana beserta tulisan 

 

          "GRADUATION FOR PELAKOR"

       DARI ISTRI SAH PACARMU

SEMOGA DENGAN GELAR BARUNYA BISA MENCARI REZEKI YANG HALAL DAN TIDAK MENGGODA SUAMI ORANG LAGI 

 

 

-----

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Gladys Pangalila
cakep bener istri sah model gini, tegur dengan cantik ......
goodnovel comment avatar
Setiani
istri cerdas & cerdik ini ...
goodnovel comment avatar
Ria Kusuma
mantap abis ini......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Terakhir. Pov Bu Dewi

    POV BU DEWIAku merasa bahagia saat Andin, teman Widia mengatakan bahwa dia mengajak Aris dan istrinya, untuk menjenguk anakku Widia.Widia sudah beberapa hari ini, depresinya mulai kumat lagi. Di ajak bicara hanya diam tak menyahut. Di dalam penjara dia tidak mau makan, dan malah mengamuk.Semoga dengan kedatangan Aris bisa membuatnya sedikit bahagia.Ternyata benar, setelah melihat Aris wajah Widia langsung berubah ceria, dia langsung memanggil Aris.Widia memanggil Aris sembari merentangkan kedua tangan, seolah ingin Aris menghambur ke arahnya dan memeluknya.Tapi, itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi. Widia harus sadar Aris sudah beristri, Sifa berada di sampingnya.--Wajah Widia terlihat muram dan marah saat Aris berpamitan untuk pulang. Entah, Widia mendapat kekuatan darimana, saat Aris baru berbalik badan.Widia sudah meloncat turun dari ranjang dan berlari menuju ke arah Aris. Aku mengira dia akan memeluk A

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Extra Part

    Saya mengucapkan terima kasih banyak. Kepada semua pembaca yang sudah setia membaca ceritaku sampai akhir.Saya do'akan bahagia selalu, sehat selalu. Dilancarkan rezekinya.Dijauhkan dari hal-hal yang buruk, di dekatkan dengan hal-hal baik.Aamiiiin.Saya minta maaf apabila ada salah kata, atau cerita saya kurang memuaskan di hati pembaca.Saya pemula yang masih berusaha memperbaiki semuanya.Terima kasih.Selamat membaca.Ini adalah cerita 3 bab yang saya jadikan 1.--"Kok masak banyak sekali Bi?" tanyaku saat melihat meja makan dipenuhi berderet-deret aneka makanan."Iya Neng, ada tamu mau datang katanya Pak Aris.""Siapa Bi?" Tanyaku penasaran."Saya gak tau neng, cuma di suruh masak yang banyak saja," jawab Bi Minah sambil asyik membersihkan dapur.Aku mengangguk mendengar jawaban Bi Minah, lalu berjalan ke depan. Menghampiri Mas Aris yang sedang olahraga."Mas, gak siap-siap

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Hukuman Untukmu

    Raut wajah Nila terlihat berubah, setelah melihat ponsel yang ku ulurkan."Bener-bener lampir emang ya si Widia itu, gak terima gue Sif." Omel Nila."Nil. Mau gak bantu Aku?" Tanyaku sambil menatap lekat Nila."Bantu apa?" tanya Nila."Menyelidiki kasus ini. Harus sampai tuntas," ucapku."Kan dari kemarin yang semangat Aku, Sif. Kamu sama Aris malah kayak gak niat," ujar Nila sambil memanyunkan bibirnya."Ya udah ayo, sekarang Aku udah semangat 45.""Kemana?" tanya Nila."Ke toko kue. Kita cari tahu. Yuk," ajakku."Oke, ayo. Cuss!"----"Bener ini alamatnya?" tanya Nila."Iya bener, ini nama tokonya. Yuk, masuk Nil!"Aku dan Nila bergegas turun dari mobil. Beruntung sekali, pemilik toko sedang berada di sana. Aku langsung mengutaran maksut kedatanganku.Kami di ajak masuk ke ruangannya, dan memutar cctv, Aku masih mengingat tanggal kejadian kemarin.Terlihat di cctv, perempuan be

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Alasan

    Pagi-pagi sekali, Aku dan Mas Aris sudah mengemasi barang. Nila sudah dibolehkan pulang oleh dokter. Keadaannya alhamdulillah sudah membaik."Ayo Nil," ajakku sambil memapahnya berjalan."Aku udah kuat Sifa. Udah bisa jalan sendiri.""Gapapa, takutnya oleng," jawabku sambil tetap memapah Nila menuju mobil.---"Sarapan dulu ayo, makan dimana?" Tanya Mas Aris sambil fokus menyetir mobilnya."Mau makan apa, Nil? Nila yang duduk di sampingku hanya menggelengkan kepalanya."Makan yang hangat-hangat deh mas!" Seruku pada Mas Aris."Siap laksanakan!" Jawaban Mas Aris yang tegas bak prajurit militer, membuat Aku dan Nila tersenyum.----Mas Aris akhirnya menghentikan mobilnya, memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Aku dan Nila segera menghampiri gerobak pinggir jalan yang menjual bubur ayam. Sedangkan Mas Aris membeli nasi pecel di gerobak sebelahnya."Sif, kok bisa ya aku keracunan kue yang aku makan?" Tan

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Lelah

    "Bagaimana keadaan teman saya, Dok?" tanyaku saat Dokter sudah keluar dari ruangan Nila."Alhamdulillah, sudah mulai membaik. Harus banyak-banyak istirahat, dan makanan yang sehat, minum air putih yang cukup. Pasien keracunan makanan.""Keracunan, Dok?" tanyaku tak percaya."Iya, dari hasil pemeriksaan, pasian keracunan makanan, yang ada di kue yang dia makan. Baiklah, saya permisi dulu. Boleh di jaga ya temennya. Tolong suruh banyakin minum air putih juga.""Terima kasih, Dok."---"Mas, kata Dokter Nila keracunan kue," ucapku pada Mas Aris. Aku menghampiri Mas Aris yang duduk di ruang tunggu."Kok bisa dek? Kue dari mana? Kamu beli?" Mas Aris mengernyit heran."Aku baru inget mas, kue itu dari Bu Wati tadi pagi, sebelum kita berangkat periksa." Aku ikut duduk di samping Mas Aris."Bu Wati?""Iya mas, dari Bu Wati tadi pagi.""Ah, masak sih dek? Biasanya Bu Wati juga suka ngasih kita makanan, tapi kita gap

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Petaka

    "Assalamu'alaikum," ucap Mas Aris yang baru pulang dari kerja, dengan wajah sumringah."Wa'alaikumsalam," jawabku bersamaan dengan Mbok Inah. Kami berdua sedang bersantai di teras rumah."Mas, mau mandi dulu ya dek," ucapnya berpamitan. Aku hanya menjawab dengan anggukan."Bibi, mau nyiapin makan malam dulu ya neng," pamit Bibi juga sambil menuju ke dalam rumah."Iya bi," sahutku.Aku melamun menatap bunga-bunga di halaman yang bergerak tak tentu arah tertiup angin, anganku terbang melayang jauh."Dek," suara panggilan dari Mas Aris dan tepukan pelan di pundak, menyadarkan aku dari lamunan."Iya mas?""Kamu kenapa? Jangan ngelamun. Gak baik, apalagi ini sore hari. Ayo masuk, udah mau maghrib."Mas Aris menggenggam tanganku, menarikku masuk ke dalam rumah. Aku hanya menurut saja.---"Mas, aku gak mau ya kamu berhubungan lagi sama kelurga Widia. Apapun yang berhubungan dengan mereka, tolong kamu lupaka

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Permintaan

    Hari masih terlalu pagi. Aku yang sedang memasak, mendengar suara ponsel Mas Aris berdering di atas meja ruang tv. Mungkin dia lupa membawa ponselnya. Mas Aris sedang berolahraga pagi. Aku tinggalkan sebentar masakanku, menuju ruang tv untuk mengambil ponsel. Tertera nama Bu Dewi. Aku segera mengangkat telfonnya."Halo," ucapku saat telepon tersambung, sambil berjalan menuju dapur."Halo, Arisnya ada?" tanya suara perempuan di seberang."Masih keluar Bu, ada perlu apa ya?" tanyaku sambil mengaduk kuah kare ayam di panci."Nanti kalo sudah pulang, tolong suruh hubungi saya ya, Sifa.""Iya bu," sahutku. Tut... Panggilan diputus sepihak oleh seberang.---"Mas, tadi kamu dicariin sama Bu Dewi?" ucapku saat sarapan pagi bersama Mas Aris."Kenapa dek kok nyariin aku? Ada apa?" tanyanya sambil memainkan sendoknya."Gak tau mas, gak bilang apa-apa sama aku. Katanya kamu di su

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Terungkap

    Mas Aris tersenyum begitu bahagia sambil memandangiku, sesekali tangannya mengelus perlahan perutku."Udah mas, fokus nyetirnya. Awas! Nanti malah oleng mobilnya," ujarku."Iya dek, hari ini mas bahagia banget. Mas mau jagain kamu dulu. Hari ini mas mau ijin cuti kerja," ucapnya dengan begitu semangat."Jangan lebay deh mas! Aku gapapa, udah sehat bugar ini.""Enggak dek! Pokoknya mas mau cuti hari ini. Takut kamu kenapa-kenapa. Kejadian kayak tadi pagi, apalagi di rumah cuma sendirian. Mas kan khawatir," omelnya panjang lebar."Baik tuan." Mas Aris malah tersenyum lebar, mendengar jawabanku.--Mas Aris tiba-tiba membelokkan mobilnya ke arah rumah makan. Memarkirkan mobilnya lalu berhenti."Ayo turun dek, kita sarapan dulu," ajaknya."Iya mas, ngerti aja kalo perutku sudah lapar.""Iya, kasian dedek bayinya dek," ucapnya sambil mengelus perutku.---Kami memesan nasi pecel, menu a

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Kabar Bahagia

    Aku yang sedang asyik bercanda bersama Nila, tiba-tiba di kagetkan oleh panggilan telefon dari ponselku. Tertera nama Mas Aris disana. "Halo Mas, ada apa?" tanyaku. "Mas mau ngabarin dek, nanti mas lembur, pulang sekitar pukul 8 malam. Kamu gapapa kan?" "Gapapa mas, ini aku masih main di rumah Nila." "Ya udah, kamu di situ aja, sampai mas pulang. Nanti biar mas jemput ke rumah Nila." "Iya mas, aku tanya Nila dulu?" Ku lihat Nila mengangguk-angguk begitu bahagia. "Iya mas, boleh katanya, nanti kamu langsung jemput kesini saja," jawabku kemudian. "Iya dek, kamu hati-hati. Jangan lupa makan. Sudah dulu ya, mas mau lanjut kerja. Assalamu'alaikum." "Wa'alaikumsalam," jawabku. Kemudian memasukkan ponselku ke dalam tas kembali. Aku memutuskan untuk mampir ke rumah Nila tadi, setelah pulang dari kak Rudi. Darip

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status