Share

Bersembunyi

Happy Reading

--

  Aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara orang sedang marah marah, sepertinya itu Kak Rudi fikirku.

 

Aku melirik jam dinding di tembok, jarum jam menunjukkan angka 2, cukup lama ternyata aku terlelap.

 

 Aku bergegas keluar dari kamar tidur, kulihat diruang keluarga ada Ayah, Ibu, Kak Rudi, dan Kak Mala istrinya. Setelah melihatku keluar Ibu segera berjalan kearahku dan menahanku untuk tetap dikamar saja.

 

 "Ayo masuk nak, dikamar saja" ujar ibu sambil menuntunku masuk ke kamar lagi.

 

 "Kak Rudi kenapa buk, marah-marah sama siapa?" tanyaku sambil duduk dipinggir ranjang disamping Ibu.

 

 "Tadi suamimu nelfon kakakmu nanyain kamu, katanya kamu ga ada dirumah di telfon, di sms ga dijawab sama sekali."

 

 Ibu berhenti  bicara lalu menatapku lama, aku hanya diam dengan mata yang berkaca kaca.

 

 "Tadi pas kamu tidur mobil kamu dibawa ke bengkel temannya kakakmu, katanya disembunyikan kakakmu, biar suamimu gak nyariin kamu, takutnya dia nyakitin kamu lagi nak," lanjut ibu

 

 "Aku bisa nyelesaiin masalahku sendiri buk. Aku kesini hanya ingin istirahat sebentar," jawabku sambil menatap pohon kecil yang bergoyang tertiup angin dari jendela kamar.

 

"Jangan nak, jangan gegabah. Ibu takut suamimu itu nekat apalagi kamu sudah memviralkan suamimu dan selingkuhannya." Tolak Ibu.

 

 

"Tadi mertuamu nelfon ibu, nanyain kamu, katanya mau minta maaf. Tapi Ibu jawab tidak tau kamu dimana," sambung Ibu.

 

 "Aku pengen bicara sama Kak Rudi Bu, boleh?" tanyaku 

 

 "Iya Ibu panggilkan dulu" jawab ibu sambil melangkah keluar dari kamar 

 

-----

 

"Tapi kak aku bisa menyelesaikan semuanya sendiri" Aku tetap ngotot menolak, dari tadi aku berdebat dengan Kak Rudi.

 

 "Kakak pengen bantu kamu Sif, kamu harus hati hati sama suamimu itu. Selingkuh aja dia tega apalagi nyakitin kamu, kamu harus fikirin itu. Mungkin selama ini dia baik karena menyembunyikan kebusukannya," ucapan Kak Rudi seperti menampar hatiku, ya dia benar, bisa saja Mas Aris tidak terima dengan perbuatanku yang membuat dia dan selingkuhannya malu.

 

 "Iya baiklah" jawabku lirih

 

 "Jadi kapan kamu mau mengajukan surat cerai? biar aku yang urus," tanya Kak Rudi

 

Deg.

Iya sebaiknya aku bercerai saja.

Untuk apa mempertahankan pernikahan yang sudah tidak sehat ini.

 

 "Secepatnya kak, Aku juga sudah muak dengan Mas Aris. Berkas berkas semuanya ada di lemari kamar rumahku kak," sahutku, sambil berjalan ke meja, mengambil kunci rumah didalam tas.

 

 "Oke! secepatnya akan ku urus," balas Kak Rudi sambil berlalu keluar kamar.

 

----

 

 

POV ARIS

 

 Aku melajukan mobilku dengan dengan kecepatan sedang, menuju kampus Widia, mendampinginya untuk wisuda.

 

Ya dia kekasihku, aku tidak sengaja bertemu dengannya di sebuah cafe, sekitar 5 bulan yang lalu.

 

Waktu itu aku telat menemui rekan bisnisku dan aku berlari dengan terburu-buru, hingga tidak sengaja menabrak dia yang sedang berjalan sambil menelfon. Aku menjatuhkan hpnya hingga rusak. Aku segera meminta maaf dengan memberinya kartu namaku.

 

 "Aduhhh! maaf mbak, maaf, Aku sedang buru buru, ini kartu namaku, hubungi saja, berapa total kerusakannya atau aku ganti baru nanti saya transfer," ucapku sambil menyodorkan kartu nama dan bergegas pergi.

 

 Tidak pernah terlintas dibenakku untuk melirik wanita lain apalagi selingkuh, Sifa istriku sudah cukup, dia wanita yang baik dan sempurna menurutku. Tapi entah mengapa setelah mengenal Widia semua terasa berbeda.

 

 Sejak kejadian dicafe Widia sering mengirimiku pesan, mengajakku jalan, mengajak ketemuan, walau aku sering menolaknya. Tapi dia tetap berusaha keras. Hingga akhirnya aku luluh.

 

Ya, awalnya dia tidak tau kalo aku sudah beristri. Setelah pertemuan selanjutnya aku mengatakan kalo aku adalah pria beristri, dia berkata tidak masalah. Aku memang masih terbilang muda dan wajahku lumayan tampan, semua orang mengakui itu. 

 

---

 

 Aku memakirkan mobilku diparkiran kampus yang hampir penuh. Aku segera mengeluarkan hp dari saku dan menelfon widia. 

 

 

 "Halo sayang, Aku udah diparkiran."

 

 "Oke, Aku tunggu didepan" terdengar sahutan dari seberang.

 

Aku segera keluar dari mobil, tidak lupa membawa bucket dari uang yang berbentuk bunga untuk Widia.

 

 Aku ikut bahagia dengan kelulusan Widia. Widia tak henti hentinya tersenyum bahagia sambil menggandeng tanganku.

 

 Tiba tiba ditengah acara digegerkan dengan suara ramai dari luar kampus. Para mahasiswa ramai bersorak sorai, ada yang berteriak memanggil manggil nama Widia.

 

Semua berbondong-bondong keluar untuk melihat keramaian itu. Aku segera menggandeng Widia, mengajaknya keluar dan melihat apa yang terjadi.

 

Aku menganga tak percaya dengan apa yang kulihat.

 

 Didepan sana terpampang sebuah karangan bunga yang sangat besar,  fotoku dan Widia yang sedang duduk berdua disebuah resto terpampang besar disana beserta tulisan 

 

          "GRADUATION FOR PELAKOR"

       DARI ISTRI SAH PACARMU

SEMOGA DENGAN GELAR BARUNYA BISA MENCARI REZEKI YANG HALAL DAN TIDAK MENGGODA SUAMI ORANG LAGI 

 

 

-----

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Gladys Pangalila
cakep bener istri sah model gini, tegur dengan cantik ......
goodnovel comment avatar
Setiani
istri cerdas & cerdik ini ...
goodnovel comment avatar
Ria Kusuma
mantap abis ini......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status