Share

KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU
KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU
Author: Inti Nur

Karangan Bunga

Author: Inti Nur
last update Huling Na-update: 2021-09-02 11:37:49

*happy reading*

"Dek, tolong siapin baju Mas batik yang warna coklat," ucap Mas Aris.

"Loh, hari apa ini, kenapa pakai baju batik Mas?" tanyaku pura-pura tidak tau.

"Iya dek, lagi ada acara dikantor," ucap Mas Aris sambil berlalu kekamar mandi.

____

"Dek, nanti Mas pulang agak telat kayaknya." ucap Mas Aris sambil menikmati sarapannya.

"Oohhh iya mas, gapapa kalo acaranya memang penting."

Aku tau Mas Aris sedang berbohong, dia akan pergi keacara wisuda pacarnya. Lucu bukan seorang pria beristri memiliki pacar, pernikahan yang baru berumur satu tahun dia sudah berkhianat. Entahlah, kurang apalagi rumah tangga ini, namanya penyakit selingkuh memang sulit diobati.

Aku baru mengetahui perselingkuhannya 3 bulan terakhir ini waktu tidak sengaja melihat chat mesra diponselnya. Saat itu juga langsung kusadap WA Mas Aris, aku juga bukan wanita bodoh Mas, oke akan kuikuti permainanmu.

"Mas berangkat dulu dek, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam." jawabku sambil mencium tangan Mas Aris.

---

Suara mobil Mas Aris sudah melaju pergi. Aku menuju meja makan dan membereskan bekas sarapan.

Nada dering handponeku berbunyi. Tertulis nama Nila dilayar handpone.

"Halo sifa , gimana sehat ?" tanya Nila ditelfon.

"Sehat nil, tapi hatiku nggak." jawabku.

  "Ini karangan bunganya, dikirim jam berapa sif?".

"Jam 9, kirim ke alamat kampus yang aku kirim kemarin ya Nil, kirim yang paling bagus  loh yaa ini special."

"Oke, siap bos, bakalan rame nih, jangan lupa kabarin kalau udah heboh," ucap Nila sambil tertawa.

Setelah lelah bercerita ngalor ngidul, ketawa ketiwi gak jelas dengan Nila ku akhiri telfonnya. Akupun menuju kamar untuk mandi merilekskan tubuh ini.

Hampir satu jam aku berendam dan luluran dikamar mandi. Tak aku hiraukan hpku yang dari tadi terus berdering. Aku melihat layar hp begitu banyak notifikasi dari Mas Aris, puluhan telefon,sms maupun WA. Aku tersenyum membayangkan wajahnya, mungkin saat ini dia sedang begitu panik dan malu.

[Dek apa ini ulah kamu?]

Pesan WA dari Mas Ardi sambil mengirim sebuah foto karangan bunga yang sangat besar berisikan foto Mas Ardi dan selingkuhannya, beserta tulisan yang besar.

"GRADUATION FOR PELAKOR"

DARI ISTRI SAH PACARMU

SEMOGA DENGAN GELAR BARUNYA BISA MENCARI REZEKI YANG HALAL DAN TIDAK MENGGODA SUAMI ORANG LAGI

[Dek, apa ini maksut kamu ngirimin karangan bunga segala]

[Dek ini karangan bunga beneran kamu yang kirim?]

[Kamu mau malu-maluin aku]

[Ini ga seperti yang kamu fikirin dek, kamu salah paham]

[Dek balas, kamu kemana]

[Dek]

     Begitu banyak pesan dari Mas Aris, aku malas membaca semuanya. Di layar hpku muncul lagi panggilan dari Mas Aris, segera kutekan tombol merah.

    Tak lupa aku unggah status berisikan foto karangan bunga yang dikirim Nila tadi, agar seluruh keluarga besar melihat, ya agar keluarga Mas Aris tahu kelakuan busuk anaknya. Tak lupa aku matikan handponeku, nikmatilah Mas, bersenang-senanglah. Apa yang kau tanam itu yang akan kau tuai.

---

    Setelah selesai dandan, aku segera menuju garasi mengeluarkan mobil, tidak lupa kukunci semua pintu rumah dan berangkat menuju rumah Nila, jalan jalan dan belanja untuk merefres otak ini agar kembali segar.

---

Happy Reading teman

 Setelah lelah jalan jalan dan bershoping ria, Aku dan Nila istirahat sambil makan siang dicafe dekat Mall.

--

 " Gimana sif kabar suamimu?

Aku gak bisa membayangkan betapa heboh dan malunya mereka saat ini? " tanya Nila sambil menyeruput lemon tea.

 " Entahlah, Nil. Aku udah males, udah capek sama Mas Aris. Selama ini aku diam dan bersabar, Aku udah nanya baik baik tapi dia gak juga mau ngaku, banyak sekali alasannya. Sangat pintar menyembunyikan kebusukannya. " Aku berucap sambil tidak kuasa menahan air mata yang sudah lama ku tahan.

 "Emang Aris itu laki laki kurang ajar, gak tahu diri, udah punya istri cantik masih aja kurang," ujar Nila sambil mengelus-elus pundakku.

 "Aku udah bener-bener capek Nil, hatiku sakit. Aku pernah keguguran kehilangan calon anakku, sekarang malah suamiku selingkuh, saking sakitnya hatiku kayak udah mati rasa," ungkapku pada Nila dengan sedikit terisak, sambil menyeka airmata dengan ujung jilbabku.

 "Udah jangan nangis Sif, tenang Aku slalu ada disampingmu, mendukungmu. Aku akan membantumu sebisaku agar suamimu itu kapok," ujar Nila menenangkanku "ayo kita makan dulu gak usah mikirin suamimu itu."

----

 Setelah mengantar Nila pulang, Aku melajukan mobilku menuju rumah Ibu.

Ya Aku rindu Ibu rindu Ayah rindu kak Rudi. Aku rindu rumahku yang nyaman. 

 Tiiiiittt tiiiittt ,,

Bunyi klakson mobil dibelakang menyadarkanku dari lamunan. Aku langsung menginjak rem, mobilku hampir masuk ke selokan.

Aku tidak sadar menyetir mobil terlalu ke pinggir.

 'Ya Allah." Gumamku sambil mengelus dada.

 "Hati-hati mbak, jangan nglamun, bahaya!" teriak seorang bapak sambil membuka kaca mobil, lalu mendahului mobilku.

"Iya makasih pak" sahutku setengah berteriak, agar Bapaknya mendengar.

-----

 Setelah setengah jam berkendara akhirnya aku sampai dirumah bercat hijau. Aku parkirkan mobil dihalaman rumah.

Aku keluar dari mobil lalu menghirup udara sedalam-dalamnya. Harum bunga dan tanaman Ibu begitu segar, bunga bunga yang bermekaran menambah indahnya halaman rumah.

 " Assalamu'alaikum. " Aku mengucap salam sambil melangkah masuk rumah.

 "Wa'alaikumsalam," jawab Ibu sambil lari tergopoh gopoh menuju ke arahku lalu memelukku "Ya Allah nak, Ibu kangen sekali. Kamu yang sabar ya, kamu tinggal disini aja dulu untuk sementara waktu" ujar Ibu sambil menuntun tubuhku menuju kursi.

 "Tadi Ayahmu nelfon Ibu katanya mau izin pulang duluan dari kantor, terus mau jemput kamu nak, Ibu khawatir banget dari tadi nak. Alhamdulillah kamu udah sampe sini" Terang Ibu sambil memelukku, Aku hanya diam dan terisak dipelukan Ibu.

 Kriiiing ,, suara dering handpone Ibu berbunyi, Ibu segera mengangkat telfonnya.

 "Halo Bu, gimana jemput Sifanya. Nunggu Ayah atau Aku saja?" terdengar suara kak Rudi dari telfon yang diloudspeaker Ibu.

 "Halo nak, ini adikmu udah kesini sendiri baru sampai gak usah dijemput, kamu kesini saja" jawab Ibu sambil senyum kearahku.

"Udah ya, Ibu tutup dulu telfonnya. Assalamu'alaikum."

 "Wa'alaikumsalam." Suara  jawaban dari telefon.

--

 Ibu meletakkan hp diatas meja, lalu berjalan ke belakang. Tak lama Beliau kembali sambil membawa segelas teh hangat dan kue.

 "Gak usah repot repot Bu, Sifa bisa ambil sendiri dibelakang," tolakku.

"Udah, ini buruan minum mumpung masih anget, biar kamu lebih enakan," ujar Ibu sambil menyodorkan teh hangat.

 "Makasih Bu," sahutku.

--

 Aku duduk dipinggir ranjang memandangi sekeliling, kamar ini masih sama tidak ada yang berubah.

Aku menjatuhkan tubuh ini diatas kasur yang terasa begitu nyaman, berusaha memejamkan mata untuk mengistirahatkan tubuh dan hati ini sebelum melanjutkan drama apalagi yang akan Mas Aris buat.

----

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
pertama baca udah seru
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
awal yang bagus.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Terakhir. Pov Bu Dewi

    POV BU DEWIAku merasa bahagia saat Andin, teman Widia mengatakan bahwa dia mengajak Aris dan istrinya, untuk menjenguk anakku Widia.Widia sudah beberapa hari ini, depresinya mulai kumat lagi. Di ajak bicara hanya diam tak menyahut. Di dalam penjara dia tidak mau makan, dan malah mengamuk.Semoga dengan kedatangan Aris bisa membuatnya sedikit bahagia.Ternyata benar, setelah melihat Aris wajah Widia langsung berubah ceria, dia langsung memanggil Aris.Widia memanggil Aris sembari merentangkan kedua tangan, seolah ingin Aris menghambur ke arahnya dan memeluknya.Tapi, itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi. Widia harus sadar Aris sudah beristri, Sifa berada di sampingnya.--Wajah Widia terlihat muram dan marah saat Aris berpamitan untuk pulang. Entah, Widia mendapat kekuatan darimana, saat Aris baru berbalik badan.Widia sudah meloncat turun dari ranjang dan berlari menuju ke arah Aris. Aku mengira dia akan memeluk A

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Extra Part

    Saya mengucapkan terima kasih banyak. Kepada semua pembaca yang sudah setia membaca ceritaku sampai akhir.Saya do'akan bahagia selalu, sehat selalu. Dilancarkan rezekinya.Dijauhkan dari hal-hal yang buruk, di dekatkan dengan hal-hal baik.Aamiiiin.Saya minta maaf apabila ada salah kata, atau cerita saya kurang memuaskan di hati pembaca.Saya pemula yang masih berusaha memperbaiki semuanya.Terima kasih.Selamat membaca.Ini adalah cerita 3 bab yang saya jadikan 1.--"Kok masak banyak sekali Bi?" tanyaku saat melihat meja makan dipenuhi berderet-deret aneka makanan."Iya Neng, ada tamu mau datang katanya Pak Aris.""Siapa Bi?" Tanyaku penasaran."Saya gak tau neng, cuma di suruh masak yang banyak saja," jawab Bi Minah sambil asyik membersihkan dapur.Aku mengangguk mendengar jawaban Bi Minah, lalu berjalan ke depan. Menghampiri Mas Aris yang sedang olahraga."Mas, gak siap-siap

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Hukuman Untukmu

    Raut wajah Nila terlihat berubah, setelah melihat ponsel yang ku ulurkan."Bener-bener lampir emang ya si Widia itu, gak terima gue Sif." Omel Nila."Nil. Mau gak bantu Aku?" Tanyaku sambil menatap lekat Nila."Bantu apa?" tanya Nila."Menyelidiki kasus ini. Harus sampai tuntas," ucapku."Kan dari kemarin yang semangat Aku, Sif. Kamu sama Aris malah kayak gak niat," ujar Nila sambil memanyunkan bibirnya."Ya udah ayo, sekarang Aku udah semangat 45.""Kemana?" tanya Nila."Ke toko kue. Kita cari tahu. Yuk," ajakku."Oke, ayo. Cuss!"----"Bener ini alamatnya?" tanya Nila."Iya bener, ini nama tokonya. Yuk, masuk Nil!"Aku dan Nila bergegas turun dari mobil. Beruntung sekali, pemilik toko sedang berada di sana. Aku langsung mengutaran maksut kedatanganku.Kami di ajak masuk ke ruangannya, dan memutar cctv, Aku masih mengingat tanggal kejadian kemarin.Terlihat di cctv, perempuan be

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Alasan

    Pagi-pagi sekali, Aku dan Mas Aris sudah mengemasi barang. Nila sudah dibolehkan pulang oleh dokter. Keadaannya alhamdulillah sudah membaik."Ayo Nil," ajakku sambil memapahnya berjalan."Aku udah kuat Sifa. Udah bisa jalan sendiri.""Gapapa, takutnya oleng," jawabku sambil tetap memapah Nila menuju mobil.---"Sarapan dulu ayo, makan dimana?" Tanya Mas Aris sambil fokus menyetir mobilnya."Mau makan apa, Nil? Nila yang duduk di sampingku hanya menggelengkan kepalanya."Makan yang hangat-hangat deh mas!" Seruku pada Mas Aris."Siap laksanakan!" Jawaban Mas Aris yang tegas bak prajurit militer, membuat Aku dan Nila tersenyum.----Mas Aris akhirnya menghentikan mobilnya, memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Aku dan Nila segera menghampiri gerobak pinggir jalan yang menjual bubur ayam. Sedangkan Mas Aris membeli nasi pecel di gerobak sebelahnya."Sif, kok bisa ya aku keracunan kue yang aku makan?" Tan

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Lelah

    "Bagaimana keadaan teman saya, Dok?" tanyaku saat Dokter sudah keluar dari ruangan Nila."Alhamdulillah, sudah mulai membaik. Harus banyak-banyak istirahat, dan makanan yang sehat, minum air putih yang cukup. Pasien keracunan makanan.""Keracunan, Dok?" tanyaku tak percaya."Iya, dari hasil pemeriksaan, pasian keracunan makanan, yang ada di kue yang dia makan. Baiklah, saya permisi dulu. Boleh di jaga ya temennya. Tolong suruh banyakin minum air putih juga.""Terima kasih, Dok."---"Mas, kata Dokter Nila keracunan kue," ucapku pada Mas Aris. Aku menghampiri Mas Aris yang duduk di ruang tunggu."Kok bisa dek? Kue dari mana? Kamu beli?" Mas Aris mengernyit heran."Aku baru inget mas, kue itu dari Bu Wati tadi pagi, sebelum kita berangkat periksa." Aku ikut duduk di samping Mas Aris."Bu Wati?""Iya mas, dari Bu Wati tadi pagi.""Ah, masak sih dek? Biasanya Bu Wati juga suka ngasih kita makanan, tapi kita gap

  • KEJUTAN UNTUK PACAR SUAMIKU   Petaka

    "Assalamu'alaikum," ucap Mas Aris yang baru pulang dari kerja, dengan wajah sumringah."Wa'alaikumsalam," jawabku bersamaan dengan Mbok Inah. Kami berdua sedang bersantai di teras rumah."Mas, mau mandi dulu ya dek," ucapnya berpamitan. Aku hanya menjawab dengan anggukan."Bibi, mau nyiapin makan malam dulu ya neng," pamit Bibi juga sambil menuju ke dalam rumah."Iya bi," sahutku.Aku melamun menatap bunga-bunga di halaman yang bergerak tak tentu arah tertiup angin, anganku terbang melayang jauh."Dek," suara panggilan dari Mas Aris dan tepukan pelan di pundak, menyadarkan aku dari lamunan."Iya mas?""Kamu kenapa? Jangan ngelamun. Gak baik, apalagi ini sore hari. Ayo masuk, udah mau maghrib."Mas Aris menggenggam tanganku, menarikku masuk ke dalam rumah. Aku hanya menurut saja.---"Mas, aku gak mau ya kamu berhubungan lagi sama kelurga Widia. Apapun yang berhubungan dengan mereka, tolong kamu lupaka

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status