Share

Terungkap

  Mas Aris tersenyum begitu bahagia sambil memandangiku, sesekali tangannya mengelus perlahan perutku.

"Udah mas, fokus nyetirnya. Awas! Nanti malah oleng mobilnya," ujarku.

"Iya dek, hari ini mas bahagia banget. Mas mau jagain kamu dulu. Hari ini mas mau ijin cuti kerja," ucapnya dengan begitu semangat.

"Jangan lebay deh mas! Aku gapapa, udah sehat bugar ini."

"Enggak dek! Pokoknya mas mau cuti hari ini. Takut kamu kenapa-kenapa. Kejadian kayak tadi pagi, apalagi di rumah cuma sendirian. Mas kan khawatir," omelnya panjang lebar.

"Baik tuan." Mas Aris malah tersenyum lebar, mendengar jawabanku.

--

 Mas Aris tiba-tiba membelokkan mobilnya ke arah rumah makan. Memarkirkan mobilnya lalu berhenti.

"Ayo turun dek, kita sarapan dulu," ajaknya.

"Iya mas, ngerti aja kalo perutku sudah lapar."

"Iya, kasian dedek bayinya dek," ucapnya sambil mengelus perutku.

---

 Kami memesan nasi pecel, menu a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
makanya jangan bermain api terbakar kan....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status