Share

Please Tell Me Honestly!

"Kenzy!" aku berseru setengah menjerit memanggilnya, kesabaranku sudah di ambang batas sekarang dan nyaris ke luar, melompat menyerangnya, "Jawab aku Kenzy, apa yang kalian bicarakan? Apa yang sebenarnya terjadi di belakangku, ha?"

Nanar dan semakin menggigil, aku menatap Kenzy. Merayapi tubuhnya, inci demi inci. Terbayang kembali dalam benakku, bagaimana mereka berbicara saat video call malam itu, sungguh misterius. Bagaimana isi chat Papa … Sikap mereka selama kami di Yogyakarta pun aneh. Dekat, klik tapi juga aneh. Banyak gesture yang nggak kupahami di antara mereka. Papa menggedikkan bahu, Kenzy ikut juga. Kenzy mengernyitkan dahi, Papa ikut juga atau sama-sama membesarkan pupil mata. Aneh nggak, sih? Padahal kami hanya tergabung dalam sebuah obrolan santai, lho. Ya ampuuun! Memangnya apa saja sih yang kami obrolkan? Paling

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status