Share

KENYATAAN PAHIT

“Abang,” aku menatap nanar suamiku yang masih memegang erat jari jemari milik wanita itu.

Sebisa mungkin kutahan air mata yang hendak menetes.

Bang Amar dan wanita itu masih tak bergeming menatapku, di depan mereka aku seperti patung.

“Diakah wanitanya?” tanya wanita itu dengan senyum mengejek.

“Abang tolong jelaskan," ucapku sedikit parau.

“Bulan ayo kita pulang,”

Bang Amar menarik paksa tanganku, membawaku masuk ke dalam mobil tanpa mau menjelaskan lebih dulu siapa wanita yang ia genggam tangannya itu.

“Itulah sebabnya Abang hanya mempermainkan pernikahan ini? Ada wanita lain?”

Bang Amar masih diam, ia hanya terus fokus mengemudikan mobilnya.

“Tolong beri aku penjelasan Bang? Aku atau dia yang menjadi duri diantara kita? Ah... sudah pasti aku, aku akan mengalah.”

Aku tak lagi dapat menahan air mata yang sudah jatuh, sakit sekali. Pernikahanku baru satu minggu dan sekarang aku harus dihadapkan dengan kenyataan pahit ini.

“Aku akan menjelaskan saat kita pergi ke tanah suci, kita safar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status