Share

Bertemu Rena

"Oh, baiklah. Bentar, ya." Hakim beranjak masuk ke dalam. Mencari Hana di dapur resto. Tempat yang menjadi langganan keberadaan Hana.

Tak menemukan Hana di dapur, Hakim melangkah menuju ruangan Hana di lantai dua. Ruangan itu tertutup rapat.

Tok! Tok! Tok!

"Na …," panggil Hakim pelan.

Beberapa saat menunggu tak ada jawaban, hingga saat mengetuk untuk kedua kalinya pintu terbuka. Hana menyembul dengan mukena masih melekat di kepala.

"Iy, Bang," jawab Hana dari pintu yang terbuka setengahnya.

"Masih sibuk?"

"Ada apa? Hana baru selesai ashar, tadi belum sempat."

"Oh, ya udah, ada yang mau ketemu di bawah. Bisa?" Hakim kembali bertanya. Matanya menatap bangga.

Sejak masih gadis Hana memang termasuk taat agama. Di manapun ia berada shalat tetaplah keharusan baginya. Itu yang Hakim simpulkan dari kebersamaan mereka sejak dulu.

Hana mengangguk dengan senyum tipis.

"Ya, udah, aku turun dulu. Nanti nyusul, ya."

Hakim kembali ke bawah, sedang Hana masuk untuk menggantikan mukena dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status