Share

Cemburu

"Oh, ya? Anak Papa memang hebat. Terus, tadi bekalnya dimakan habis nggak?" tanya Hakim dengan senyum lebar.

Wajah anak perempuan berusia 9 tahun itu berubah sendu.

"Roti lapis buatan Papa rasanya nggak sama kayak buatan Mama," ucapnya dengan kepala tertunduk.

Hakim mengangkat dahu mungil gadis kecil itu.

"Nanti, Papa akan belajar lagi biar bisa bikin roti lapis seperti buatan Mama, Sayang," ucap Hakim berusaha menghibur.

"Papa serius?" tanyanya antusias.

"Iya, Sayang. Nanti Shanum temani Papa, ya, kalau Papa sudah pulang kerja. Oh, ya, ini Papa kenalin sama temen Papa," ucap Hakim seraya bangkit. "Ini namanya Tante Hana, Sayang," ucap Hakim memperkenalkan.

"Shanum, Tante." Shanum menyalami tangan Hana. Nampak sekali ia sangat mudah bergaul. Tidak seperti anak-anaknya yang jauh lebih pendiam.

"Panggil Tante Hana, ya. Oh, ya, Tante punya anak seumuran Shanum juga sekolah di sini, loh," ucap Hana sambil mengusap pelan pucuk kepala Shanum.

Ekor mata Hana menangkap bayangan yang
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status