Share

Bab 11. Ayana Terciduk Rival

Sebuah ketulusan. Ayana hanya menata Sandwinch itu dengan hatinya. Hati yang terpaku pada Jovan saat menyusun lapisan itu. Dia terus mengulas kebaikan, perlindungan Jovan padanya.

"Yang aku masukkan di sini?" bingung Ayana.

Jovan mengangguk.

"Roti panggang, aku masukkan slada, telur, tomat, keju slice, saus, lada bubuk. Tidak ada yang lain. Aku pernah melihat di vidio dulu."

'Aman,' batin Jovan. Jovan tersenyum tipis pada Ayana

"Makanlah, aku sudah berusaha membuat yang terbaik!" binar Ayana.

"Jo, jangan siakan yang terbaik!" ujar Vincent.

"Buat kami mana?" seru Brox.

Ayana lantas meletakkan dua tangan di sisi nampan. "Jangan berani ambil, ini spesial buat, Jo!"

Seketika mereka tertawa. "Ha ha ha ha." ruangan menjadi riuh.

"Spesial, Jo. Habiskan! Jangan sampai ada sisa!" seru Leo.

Jovan segera mengambil potongan sandwich, dia menarik nafas panjang dan segera menyuap.

"Apa buatanku tidak enak?" Ayana melihat Jovan menelan terpaksa.

"Lumayan." Jovan tidak mau membuat gaduh dengan air ma
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status