Share

Bab 15. Ke Kota Ayana

"Hanya ini?" ujar Vincent membongkar isi ransel.

"Rumahku terawat dengan baik. Kamar dan ruang tengah semua masih dalam tatanan sama. Tidak ada yang berkurang," papar Jovan.

"Apa maksud tua bangka kejam itu?" sahut Brox.

"Apa lagi kalau bukan ingin menarik dan menjebak Jovan. Ingat! Jovan adalah saksi yang masih hidup." Robin menekan kata.

"Aku masih ragu. Kita dalami lagi kasus ini. Jangan berpikir jauh dulu!" Vincent ragu.

"Aku tak tahu harus berpikir apa. Aku melihat sendiri Kanigara ada di sana, dia sisi orang tuaku. Hanya dia yang ada di rumah itu. Siapa lagi?" Jovan meremas rambutnya.

"Kita akan mengatur strategi untuk mengulik maksud pak tua kejam itu!" ucap Robin.

"Setelah kita menyelesaikan urusan Ayana." Jo membuang nafas kasar.

"Kamu masih sempat memikirkannya." Brox heran.

"Aku hanya ingin beraksi dengan tenang, apa kalian tidak lihat seperti apa tadi?!" Jovan mendesah.

"Cukup!" seru Vincent.

Ayana datang. "Jo ... makanlah! Aku buat beberapa." Meletakkan di depan Jovan.

Kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status