Share

Bab 11.

Nami melempar tas selempangnya kesembarang arah. Ia lalu menghempaskan tubuhnya asal di atas kasurnya yang empuk. Rasa kesalnya masih menjalari hatinya karena perlakuan Jhonatan yang tiba-tiba menjadi aneh.

Guling yang menjadi samsak kekesalan Nami kini ia peluk erat, "Apa dia cemburu liat aku dicium sama om-om tadi?" gumam Nami.

Otaknya masih mencoba berpikir, "tapi masak iya dia cemburu?"

Nami mengacak rambutnya kasar. Ia masih tidak mengerti, baru saja mereka bertemu tapi Jhonatan malah marah tidak jelas kepadanya.

Di sisi lain.

Jhonatan berjalan masuk ke dalam klub Zoi. kakinya melangkah ke arah di mana Nami menunjukkan arah toilet kepada pria paruh baya tersebut.

Sampai di toilet, Jhonatan berdiri di depan pintu masuk toilet. Tak lama keluarlah pria paruh baya tadi. Ia terkejut melihat Jhonatan ada di sana.

"Sedang apa kamu di sini?" tanya pria itu.

"Sedang apa? seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepada pria tua sepertimu!" ucap Jhonatan ketus.

"Sedang apa? tentu saja berb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status