Share

bab 16. Akal-Akalan Sumi

Sumi dan Tatik mendelik mendengar kata-kata pemecatan orang itu terhadap Arif.

"Apa?!"

"Buk, ayo kita pergi dari sini. Ibu dengar sendiri kan kalau Arif dipecat?! Ayo kita pulang, Bu!"

Tatik hanya termangu di depan ruang rawat inap Arif.

"Duh, kenapa dipecat sih? Padahal ibu kemarin baru saja pamer pada para tetangga kalau kamu akan menikah dengan lelaki yang pekerjaannya bagus dan ganteng."

Sumi menghela nafas. "Ya, gimana dong, Bu. Sumi juga sebenarnya nggak mau kalau kejadian nya seperti ini." Sumi mengerucutkan bibirnya.

"Kita tunggu dulu di sini. Ibu ingin tahu apa jawaban Arif."

Sumi dan ibunya semakin menempelkan telinganya ke pintu ruangan yang sedikit terbuka.

"Pak, nggak bisa begini dong! Saya saja sudah mengabdikan diri saya bertahun-tahun di kantor. Saya kan kepala bagian promosi terbaik. Apa bapak lupa kalau kelompok saya pernah memecahkan rekor penjualan terbanyak."

Kepala HRD yang sedang mengunjungi Arif hanya menghela nafas panjang.

"Maaf, ini sudah keputusan bers
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status