Share

Part 22. Petuah Sang Mertua

"Oh, ya, kalau Papa mau pulang enggak apa-apa, minta tolong Bik Inah aja buat bawain koper Mama ke sini," ucap Mama Maya sambil melirik ke arah suaminya.

Pak Beni yang sejak tadi bergeming, kini menoleh pada sang istri.

"Ya sudah, Papa balik dulu. Kalau perlu apa-apa tinggal telpon Papa. Nanti Papa suruh Mang Kardi yang anter," ucap sang suami sambil beranjak.

"Papa pulang dulu, Na. Titip Mamamu, kalau ada apa-apa kabari Papa," ucap laki-laki itu.

Pak Beni hanya pamit pada Naomi, sedangkan pada Raihan hanya melirik sekilas.

"Iya, Pa. Hati-hati di jalan." Naomi menjawab bersamaan dengan anggukan kepala.

"Tolong, ya, Bik. Nanti koper saya simpan di kamar tamu." Kali ini titah perempuan paruh baya itu untuk Bik Inah.

"Siap, Bu," jawab Bik Inah santun kemudian berjalan di belakang Pak Beni.

Tubuh laki-laki kurus tinggi itu menghilang di balik tembok diiringi Bik Inah, berapa menit setelahnya Bik Inah datang sambil menggeret koper milik Mama Maya lalu membawanya masuk ke kamar tamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rumah Mode Tnte Olly
lanjut dong Thor ceritanya..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status