Share

Part 23. Sandiwara

Laki-laki itu berusaha menormalkan detak jantungnya. Berharap sang Mama tidak menaruh curiga.

Hoaaaamm. Naomi tiba-tiba menguap. Tubuh lelahnya setelah melakukan perjalanan tadi siang membuat ia memiliki alasan untuk mengakhiri topik pembicaraan yang membuat dirinya merasa tak nyaman kali ini.

"Ma, Bang Raihan pasti akan berusaha berlaku sebaik mungkin dan tak akan menyakiti hati Naomi," ucap Naomi, sekilas ia melirik wajah Raihan dengan bibir tersenyum meski hasilnya seperti dipaksakan.

"Sekarang Mama istirahat, ya. Naomi juga sudah ngantuk, pengen tidur dulu. Besok kita lanjut lagi, ya, Ma." Naomi berusaha membujuk, hingga akhirnya Mama Maya menurut dan beranjak ke kamar tamu yang sudah dipersiapkan untuknya.

Setelah pintu kamar tamu terlihat tertutup rapat, Naomi menghembuskan nafas lega. Raihan terlihat melakukan hal serupa. Keduanya merasa lega setelah Mama Maya akhirnya bersedia masuk kamar.

"Pikirkan caranya bagaimana agar Mama bisa menerima perpisahan kita tanpa sakit jan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status