Share

Bab 12

Qiera

Aku benar-benar puas dengan cara Bapak mertua mendidik istri dan anak-anaknya. Sebagai kepala rumah tangga memang harus tegas seperti itu. Apalagi jika sikapnya begitu semua. Aku saja rasanya sangat pusing.

Ingin marah, tapi coba kutahan. Karena bagaimanapun mereka adalah suami dan mertuaku.

"Kita gak akan bisa bernapas dengan tenang kalau Bapak ada di ini!"

Tidak sengaja aku mendengar Mas Yasa berbicara, tapi di mana, dan apa yang mereka bicarakan jam dua belas malam begini.

Aku berjalan pelan ke arah sumber suara yang kupikir ada di sebelah kiri, berarti mereka di dapur. Tapi aku salah, ternyata di dapur tidak ada apapun.

Aku kembali ke depan pintu kamar dan mencoba untuk tenang dulu sambil memastikan mereka ada di mana.

"Justru kita semakin akan dimarahi Bapak kalau masih ada Qiera, jadi sebaiknya kita berikan Qiera pelajaran dulu. Kalau tidak kunjung jera, terpaksa kita gunakan cara terkahir," jelas seorang wanita yang aku tahu ini adalah suara Ibu.

Spontan tangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status