Share

PART 6

Aku termenung di bawah pohon kampus yang cukup rindang sambilku tatap langit yang indah. Udara di pagi hari sangat sejuk sekali rasanya ingin membuatku tidur disini, hahaha.

Saat aku sedang menikmati udara pagi hari, seseorang datang menutup mataku.

" Meisya ya?? Yayaa., nggak lucu tau. Udah ahh ya, lepas. " aku menarik tangan orang itu dari mataku.

Saat aku melihat siapa orang itu, spontan aku terkejut, " Kenan..?? Ngapain loe disini?? "

" Pingin jumpa loe, nggak boleh?  "

" Ishhh.., Ngapain sih loe harus hadir di hidup gue??  bisa nggak sih loe pergi jauh-jauh dari hidup gue?? Semenjak ketemu loe, hidup gue nggak tentram tau. "

Kenan hanya tersenyum setelah aku ngomong panjang lebar, " Mayaaa.., Maayaa.., loe ngomong panjang bener kayak kereta api, masih pagi nih Maya. Jam 7 malam gue jemput loe, loe siap-siap ya. Nggak boleh nolak, ok. "

Kenan mengacak-acak rambutku lalu pergi. Aku hanya melototkan mataku males rasanya berantem sama nih anak aneh.

Tak berapa lama Kenan pergi, Meisya datang dan menghampiriku. Aku melihat Meisya membawa buku novel yang sangat tidak asing bagiku.

Aku penasaran dengan novel yang di bawa Meisya,  " Yayaa.., loe bawa apa?  "

" Ini..?? Novel baru. " 

Meisya menunjukkan novel itu dan setelah aku melihatnya, aku langsung terkejut dan melototkan mataku, " Yayaa.., loe dapat dimana novel Ini? "

" Loe gimana sih Rinne, ya gue belilah. Susah tau nyarinya supaya gue bisa dapat nih novel. "

" Yaa.., gue mau tau novel ini. Gue suka banget sama novel kisahku ini, gue belum baca sepenuhnya sih tapi gue baca sipnosisnya aja udah baper. "

" Iya bener, gue juga baper. Gue baru baca dikit soalnya novelnya baru datang semalam. "

" Gue nanti pinjam ya. " aku memasang wajah memelas pada Meisya.

" Iya Rinne, apaan sih loe sampe segitunya. "

Aku hanya nyengir ke Meisya. Meisya geleng-geleng kepala.

" Ayokk.., kita masuk kelas. " 

Setelah mendengarkan dosen berbicara panjang lebar dan membuatku merasa ngantuk. Tak berapa lama, anpa kusadari, jam kuliah pun akhirnya selesai. Akupun jadi bersemangat lagi, hahaha.

" Ayokk pulang. " kataku pada Meisya sambil membereskan buku-buku yang berserakan di atas meja.

Kamipun keluar kelas dan berpas-pasan dengan Kenan dan Kak Bima.

Aku melangkahkan kakiku tapi Kenan menghalangiku terus-terusan.

" Mau apa lagi sih?  " Aku menatapnya tajam, rasanya udah males banget berdebat sama nih anak.

" Gue cuma mau bilang, jangan lupa nanti malam. Gue jemput loe jam 7, ok. "

Kenan langsung melaju pergi sedangkan aku hanya terdiam dan terheran-heran melihat tingkah Kenan yang nyebelin.

                                   * * *

Aku melirik Jam dinding kamarku yang sudah menunjukkan pukul 6.00 sore dan aku masih kebingungan memilih baju yang pas.

Hingga akhirnya setelah sekian lama aku memilih baju, mataku akhirnya  menemukan baju yang pas untuk kupakai dan itu membuatku lega. Tapi saatku lihat jam menunjukkan pukul 6.30, mataku langsung melotot, " Whattss.., seriouslly?? " aku langsung bergerak mandi secepat kilat.

Mungkin Mamaku terheran-heran ketika mendengar suara teriakanku di kamar.

Akupun langsung memakai pakaianku dan memakai sedikit make up biar keliatan lebih fresh. Tak berapa lama, terdengar suara Mamaku memanggilku, " Inneeee.. "

Aku langsung menjawab, " Iya Mom.., bilang bentar lagi aku turun. "

Aku memandang diriku di cermin dan setelah terlihat sempurna, aku langsung beranjak turun. Saat aku turun, aku melihat Kenan sedang mengobrol seru dengan Mamaku. Aku pun berjalan menghampiri mereka. Mamaku langsung tersadar akan kehadiranku, " Udah siap?? "

" Udah mom. " Aku menjawab pertanyaan Mamaku sepertinya sedikit terpaksa.

Sedangkan Kenan hanya menatapku tanpa mengedipkan matanya sedikitpun. Akupun langsung membuyarkan tatapannya kepadaku, " Ngapa loe liatin gue segitunya?? Ada yang aneh??  "

Kenan langsung menggelengkan kepalanya dan langsung pamitan sama Mamaku, " Tante.., Kenan izin bawa Maurinne dulu ya Tante, permisi Tan. "

Begitupun aku juga pamitan sama Mamaku, " Aku pergi dulu ya Mom. "

" Iya hati-hati ya Nak. " kata Mamaku lalu mencium keningku.

Di halaman rumah, Aku mulai memasang wajah ketusku.

Kenan menatapku, " Kok loe cantik ?  "

Aku langsung melototkan mataku, " Aduhh.., udah deh gue nggak butuh gombalan loe. Sekarang gue tanya kita mau kemana ? "

" Udah ikut aja, ayokk naik. "

Kenan menghidupkan motornya dan akupun naik. Sepanjang perjalanan, otakku bertanya-tanya ini mau kemana dan setelah sampai di tempat tujuan, aku lanngsung mengangguk sendiri seperti orang bodoh.

" Jadi ini yang loe bilang?  Loe ngajak ke bioskop, ngapa sih nggak bilang aja pakai rahasia segala. "

" Hahahaa.., Mayaa..Mayaa.., kan biar surprise.  "

Aku ngedumel sendiri, " Surprise dari Hongkong.., ke bioskop kok surprise. "

Kenan menggandeng tanganku, " Ayokk.., udah mau mulai filmnya. Gue yakin loe pasti baper. "

Kamipun tiba di studio 2 dan saat Kami memasuki studio, mataku langsung melotot seakan tak percaya kalau pengunjung bakal seramai ini.

" Oh my godd.., rame banget. Emang filmnya apa sih yang mau ditonton?  " kataku di dalam hati.

Saat film sedang mau dimulai, semua penonton langsung hening terdiam.

Ternyata selama film sedang berlangsung, air mataku menetes terus-terusan. 

" Ternyata loe bisa nangis juga?  " Pertanyaan Kenan membuat air mataku jadi berhenti.

" Ya gue kan cewek., emang loe laki-laki yang cuma bisa nyakitin perempuan. "

Kenan hanya tersenyum dan lanjut fokus ke layar bioskop.

Dipertengahan film, Kenan permisi ke kamar mandi. Aku tetap fokus sama film yang ku tonton. Tapi saat film sudah selesai, Kenan tak kunjung kembali. Aku langsung sibuk mencari Kenan.

Setelah sekian lama aku mencari Kenan, emosiku naik dan aku memakinya sendiri seperti orang gila, " Mau loe apa sih Kenan?? loe ninggalin gue di sini. loe yang ngajak nonton, guenya di tinggal. Emang ya laki-laki ini suka buat hati perempuan itu sakit. "

Mau tak mau, akupun pulang sendiri. Aku memesan taksi online tapi saat aku sedang mau memesan taksi online, sekelompok preman yang aku hanya melihat dari gayanya berpakaian menghampiriku, " Hai cewek.., mau kemana?? Sendirian aja?? Mending bareng kita aja. "

Orang itu mencolekku, aku langsung ketakutan dan kabur sebisa mungkin.

Tapi mereka tetap mengejarku hingga tanganku di tahan supaya aku tidak kabur, " Lepasin nggak?? Atau gue teriak. "

" Berani loe ama kita-kita? Kita-kita kan baik mau nemenin Neng. Daripada Neng sendirian. "

Aku panik dan aku langsung teriak minta tolong, " Tolonggg..Tolonggg.. "

Air mataku menetes karena ketakutan dan nggak tahu harus gimana. Saat aku sudah lemah dan tak tahu harus berbuat apa-apa, seseorang datang menolongku.

Laki-laki itu menghajar semua preman itu dan preman itu langsung kabur. Aku menangis ketakutan sehingga aku tidak tahu lagi siapa yang menolongku.

" Maafin gue.. " kata laki-laki yang menolongku dan memelukku penuh hangat.

Aku mengangkat kepalaku, " Kenan..?? Mau loe apa sih?? Loe ninggalin gue dan sekarang loe datang, Tega ya.., kenapa sih laki-laki itu cuma bisa nyakitin perempuan. "

Air mataku berderai sekencang-kencangnya, aku langsung memakinya dan memukulnya setelah tahu yang menolongku adalah Kenan. Tapi Kenan tetap memelukku penuh hangat.

" Maafin gue.., gue tahu gue salah. Loe mau maki gue, mau pukul gue nggak apa-apa. Gue akui gue salah, maaf ya. Gue nggak akan mengulanginya lagi. "

Saat aku mulai tenang, akupun pulang bersama Kenan. Kenanpun langsung pergi pulang tanpa pamitan sedikitpun. Sedikit heran melihat Kenan seperti itu tapi aku langsung mengalihkan pikiranku untuk pergi tidur, lelah banget rasanya badan ini.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status