Share

Bab 42

Pesan paling atas, didominasi oleh dua grup. Satu grup alumni fakultas teknik---kejuruannya, pada urutan kedua itu grup kantor.

Dengan perasaan was-was, aku segera mengklik grup tersebut. Menggulir layar hingga ke bawah.

Satu per satu pesan kubaca. Beberapa percakapan terlihat berderet di sana. Hati berdebar karena ternyata beberapa nomor dengan nama perempuan kerap men tag-nya. Hanya saja, kulihat Mas Iqbal tak merespon. Dia hanya sesekali menimpali hal-hal penting saja, seperti donasi, kegiatan sosial dan lain-lain.

Begitu juga beberapa ajakan reuni dan kumpul-kumpul kecil dari beberapa orang, mungkin teman dekatnya waktu kuliah. Beberapa kali kulihat alasannya adalah sibuk, lainnya ada acara keluarga, ada juga yang membuat alasan jika dia belum dapat izin istri. Padahal sama sekali dia tak pernah membicarakan terkait pertemuan itu denganku.

Aku bernapas lega, ketakutanku jika ada cinta lama bersemi kembali ternyata salah. Tak ada satu pun indikasi yang mengarah ke sana.

Kuperik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Yuniw Zz
nanggung bener yak ini ceritanya,hufh
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
karya mu emang keren thor ,selalu susah ditebak alur nya ..gak sabar nunggu kejujuran mas Iqbal ...
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
kena gangguan mak lampir ataukah iqbal sakit
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status