Share

Bab 41

“Kenapa, Mas? Bukankah dari dulu juga Mas sudah menginginkannya?” Aku menatap wajah yang kini tampak tak secerah dulu.

Hening sejenak. Denting sendok menjadi musik yang mengisi jeda di antara kami.

“Hmmm … gak apa-apa. Hanya setelah dipikir ulang, rasanya Mas belum siap.”

Aku memilih diam. Meskipun menimpali percuma. Mas Iqbal akhir-akhir ini sedang tak bisa kutebak moodnya. Padahal seringkali ketika aku pura-pura lelap, dia memelukku sangat erat seolah takut kehilangan. Berulang sering dia mengcup bibir dan kening ini diam-diam. Namun, ketika dalam keadaan aku terjaga. Entah kenapa aku merasa jika dia sedang membangun tembok penghalang. Tembok tak kasat mata.

“Oke kalau gitu, Mas. Aku akan nurut saja apa yang Mas mau.”

Pasrah, hanya itu yang bisa kulakukan saat ini. Aku pun melanjutkan sarapan, walau rasanya sudah tak seenak ketika pertama menyuap tadi.

Sarapan pun selesai. Tak habis, rasanya sudah hilang selera makan. Dia pun bangkit, lalu berjalan duluan keluar mengeluarkan m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
kog gak up lagi kak...
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
apa sech otor yg bikin Iqbal berubah..jangan si putri atau ulat kekat lainnya dech.
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
duuuh bikin deg degan thor ,,jangan ada pelakor diantara mereka thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status