Share

BAB 8

Bab 8

"Mel, ayo kita turun," ajak Mba Mira.

Walau sempat ragu dan dengan tangan sedikit gemetar akhirnya aku membuka pintu mobil, kemudian menyusul Mba Mira yang sudah turun lebih dulu.

Jantungku semakin berdebar saat kami mulai melangkah memasuki gedung balai rakyat, yang meskipun tidak mewah tapi tempatnya cukup luas untuk orang dari kalangan biasa sepertiku.

Mba Mira langsung mengisi buku tamu, aku hanya berdiri di sampingnya dengan mata yang mulai memindai keadaan sekitar. Di parkiran tadi mataku sempat mencari keberadaan motor Mas Iqbal, tetapi sejauh mata memandang aku tidak menemukan kendaraan yang setiap hari selalu dipakai oleh suamiku itu.

Apa mungkin nama mempelai laki-lakinya hanya kebetulan sama? Atau Mas Iqbal sudah datang dan sekarang dia sudah pulang? Atau, bisa juga Mas Iqbal dan teman-temannya malah belum sempat datang.

Ah, memikirkannya malah membuat kepalaku jadi pusing.

Setelah Mba Mira memasukkan amplop ke kotak uang, kami berempat pun akhirnya masuk yang langsun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
jodohmu Hendra .... melati tenang aja ....jodohmu Hendra biarkan si Iqbal dan si Rosa
goodnovel comment avatar
nurdianis
sabat mel, aku tahu itu sakit banget...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status