Share

BAB 10

"Abram masuk, cuci tangan dan kaki, lalu bergantian pakaian, ya?!" pintaku pada bocah penurut itu usai mencium punggung tangan papanya.

Meski seakan ada konflik tak terlihat yang merusak suasana. Aku pikir hubungan anak dan papa, akan cepat stabil seperti dulu. Aku? Tak ingin memikirnya, yang penting darah dagingku bahagia.

"Maaf, Mas. Saya belum menyediakan pakaian Abram," ujarku sopan, mengingat titahnya di telepon.

Lelaki itu bergeming, ketika aku menyodorkan tangan hendak takzim seperti biasa.

Diri sudah paham kalau sekarang dia tak menyambutnya, kulitku memang tak ada apa-apa dibanding istri tercintanya di sana. Ah, lagi-lagi sesak datang tak undang bila mengingat kedudukan yang tak pernah dihargai.

"Aku ingin akhiri hubungan ini. Carilah lelaki yang lebih bisa membahagiakanmu," ucapnya tanpa ekspresi, pun tanpa sedikit ada niat meraih tanganku yang masih menggantung di udara menunggu uluran tangannya.

Aku mundur bersandar di dinding memahami makna pernyataan tajam itu, tiba-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
si mentari yg g waras dan terlalu menye2 farj awal. dia gnpernah berjuang secara nyata selain memposisikan dirinya sebagai babu dan pelacur halal. istri yg terlalu pasif,penurut dan g bisa dandan itu sangat membosankan dan memuakkan. dia yg menerima semua perlakuan suaminya tanpa protes
goodnovel comment avatar
Dhewy Ahmadi
......... suami biadap
goodnovel comment avatar
Abraham Rayyan Evandaru
Tuhan akan memberimu nantinya pengganti yang lebih baik lagi..tetap sabar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status