Share

BAYANGAN MARIANA

Wanti pun mulai gelisah. Dia takut kalau Raisa sampai pergi ke rumah itu sendirian. Langkah kakinya berjalan mondar mandir menunggu kedatangan mereka dari musholla.

"Apa aku harus susul mereka ya?"

Tak menunggu lama lagi. Wanti berlari kecil ke arah belakang. Menyusul mereka yang berada di musholla yang tak begitu jauh.

"Pak ... Pak!" Wanti berteriak memanggil Bapaknya.

"Husssst!  Jangan teriak gitu!"

"Ta-tapi, Mbak nya yang tadi itu enggak ada di depan."

"Lah di mana?" tanya Samiran dengan wajah yang tegang.

Delon dan Hamaz segera mendatangi mereka berdua.

"Ada apa ini, Pak?"

"Ehhh, kata anak saya ini Mbak nya tadi udah enggak ada di tempat."

"Wahhh, Raisa pasti langsung ke rumah itu!" seru Delon. "Ayok, Mas!"

"Tunggu bentar Mas! Aku akan menyuruh Mbok Yumna agar menunggu di rumah Pak Samiran saja."

Delon mengangguk tanda sepakat dengan pemikiran Hamaz. Sedangkan di sisi lain. Dalam waktu yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status