Share

Bab 4

     Tapi pada akhirnya aku menutuskan untuk menahannya, aku harus mencari jalan keluar untuk diriku sendiri, baru menyelesaikan masalah pernikahanku dengan Claudia. Lalu beberapa hari kemudian, Claudia melakukan sesuatu yang membuatku benar benar marah. Pagi hari Claudia sudah keluar rumah, setelah dia pulang melempar secarik kertas dan pada saat yang bersamaan mengetik di HP, Ibuku hari ini akan datang, nanti kamu berikan test ini padanya, bilang padanya kamu harus segera diobati, dan dokter bilang perlu waktu setengah tahun untuk pengobatannya, lalu katakan kamu akan menjadi menantu yang sangat baik.

      Aku mengambil secarik kertas itu dengan ragu, setelah membacanya aku tercengang. Ini adalah lembar tes rumah sakit, nama pasiennya yang tertulis adalah namaku, lembar tes itu menuliskan kalau aku mandul!. Claudia kenapa sekali lagi mempermalukanku? Saat ini, sebuah ide gila muncul di kepalaku, bagus kamu Claudia, bukannya kamu bilang kalau kamu tidak bisa hamil? dan aku sengaja tidak mengabulkan keinginanmu! Begitu ide gila ini muncul dibenakku. entah kenapa seluruh tubuhku menjadi bersemangat. Tapi aku tidak menunjukkan di wajahku, aku hanya mengambil lembar tes itu dan memandang Claudia menggelengkan kepala. Menunjukkan padanya bahwa aku tidak bisa melakukannya.

    Lalu Claudia memarahiku dan langsung menamparku, dia mengetik kata kata memberitahuku, dia bilang aku mempunyai adik yang sakit, selama aku bisa membantunya membohongi ibu selama setahun, kedepannya biaya pengobatan adikku akan ditanggung olehnya. aku merenung dan aku berpikir bahwa data pribadiku pasti diberikan oleh temanku pada claudia, dan aku juga tidak perlu khawatir masalah pura pura tuliku ini akan terungkap. Kalimat Claudia ini dalam sekejap membuat hatiku tersentuh , demi adikku aku terpaksa menahan tekad balas dendam.

     Lalu aku mengangguk setuju, dan Claudia tidak menunjukkan rasa terima kasih, malah memandangku dengan tatapan hina. Setelah beberapa saat ibu Claudia datang, dia tampak sangat suka mengenakan Cheongsam, Cheongsam warna pink yanh dipakainya hari ini membuatnya tampak elegan, Ini juga membuatku merasa terheran heran, kenapa aku tidak pernah melihat ayah Claudia?. Tapi aku hanya asal memikirkannya, aku tidak ada hati memikirkan begitu banyak hal, lalu Claudia turun berbicara dengan ibunya. Aku mendengar Claudia berkata pada ibunya " Bu kamu datang ya  aku baru saja mau menghubungimu" Suasana hati ibu Claudia tampaknya sangat baik,dia tersenyum dan bertanya pada Claudia apakah sudah hamil.

     Claudia tiba tiba menghela nafas dan berkata " Bu, benar katamu tiga hari yang lalu, aku baru saja membawa aldi pemerikiksaan androgi, dan dia mandul, untuk sementara tidak bisa mempunyai anak" Aku marah mengepalkan tanganku, tapi aku tidak berani bergerak. Ibu Claudia berkata dengan marah "Apa? aldi mandul? Aku lihat tubuhnya lumayan sehat, bagaimana bisa mandul, Claudia kamu tidak sedang mencari cara menipu ibu kan?"

      Claudia menjawab bagaimana mungkin? kita sudah menikah, bagaimana mungkin masil bisa menipu ibu? Lalu di mengirim pesan kepadaku  dan menyuruhku untuk turun ke lantai bawah dan mengeluarkan surat hasil tes tadu. Setelah aku turu, aku melihat ibu Claudia dengan canggung, wajahku memerah tersipu malh dan menundukkan kepala. Ibu Claudia menatamku  seolah ingin tahu apakah aku pria normal.

     Aku menyerahkan hasil tes padanya, lalu pada saat yang bersamaan menulis di secarik kertas dan pena yang sudah sidiapkan "Bu maaf, aku sudah pergi periksa ke rumah sakit, aku memang manduk, aku merasa bersalah pada Claudia, bahkan lebih bersalah padamu untuk sementara tidak bisa memberi seorang cucu. Dalam sekejap wajah Ibu Claudia tiba tiba berubah jelek, dia bertanya pada Claudia bagaimana cara dia memilih seorang pria? kenapa  pilih pria yang enak dipandang tapi mandul.

     Aku malu setengah mati tapi aku harus terus menulisnya untuk ibu claudia, aku bilang "Bu maaf, tapi dokter bilang penyakitku ini bisa diobati, selama aku merawatnya dengan baik, bisa pulih normal dokter juga bilang setelah sembuh, akan memberiku resep untuk melahirkan anak laki laki. Saat ini Claudia bergabung mengatakan kita sudah menikah,tidak terburu buru menginginkan anak, Claudia yang baru menikah tidak mungkin juga sedah mengganti pria lain, dia tidak bisa membuat dirinya malu. Hingga akhirnya ibu Claudia tidak mengatakan apa apa, dia tinggal sebentar untuk makan siang dan iya langsung pergi, makan siang kali ini aku yang memasaknya, aku bisa merasaknanya tatapan ketidak puasan ibu Claudia sedikit berubah,  waktu itu aku ingin sekali menjelaskan padanya, tapu aki tidak bisa aku hanya bisa menahannya.

     Setelah masalah in, Claudia mencampakan uang dua ribu dolla, dan mengatakan uang untuk membayar harga diriku. Meskipun aku tidak senang, tapi aku tetap menerima uang itu, beberapa hari kemudian, Claudia tidak ada dirumah, mungkin dia ada penerbangan, dan aku mengambil sekempatan ini untuk menyelinap keluar keliling kota, aku ingin mancari pekerjaan untuk diriku sendiri, kedepannya kalau aku putus dengan Claudia masih ada jalan untuk hidup.  Karena takut Claudia mengetahuinya, aku hanya bisa menjadi Orang Tuli , mencari pekerjaan yang cocok untuk orang tuli, itu sangat susah, untuk sementara aku tidak menemukan pekerjaan yang cocok. 

      Tanpa Claudia di rumah meski kesepian, aku tetap bahagia secara berharap aku mulai terbiasa dengan kehidupan seperti ini, meskipun tidak bicara beberapa hari, juga tidak merasakan apapun. Adapun Ibu Claudia, dia sangat tertarik dengan masalahku  setiap saat mengirimi pesan, menyuruhku makan beberapa suplemen, atau tidak menyuruhku olahraga..... 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status